Seorang kawan lama datang menengokku. Ia tak sengaja lewat ke daerah pelosok tempat saya tinggal. Katanya, ia sedang bertugas mengantar Selengkapnya
Penulis: Ficky Prasetyo Wibowo
“Ketukan untuk Mantan Calon”
Aku bukan seorang philogynik. Aku hanya lelaki biasa yang sulit jatuh cinta. Bukan karena tidak percaya diri atau terlalu pilih-pilih. Selengkapnya
Abah Nasih dan Keluarga Ideologis
Seorang santri maju di tengah perkumpulan dalam agenda kajian Shubuh. Dia maju sampai di tengah-tengah kami, setelah sebelumnya ditelfon oleh Selengkapnya
“Menanti Fajar di Sepertiga Malam”
Di persimpangan jalan Dr. Kariadi, aku kembali mengenang tentangmu. Membuka memori dua tahun yang lalu. Tentang perempuan surga yang terbaring Selengkapnya
Embun Pagi
Burung-burung mulai bernyanyi, pertanda bahwa pagi sudah mulai meninggi. Udara fajar terbang menyebar membawa dingin menusuk tulang. Embun pun enggan Selengkapnya
#45 Percakapan Panjang yang Terbatas
Jika kabarnya menjadi semangat, ceritanya membuat hati tertambat, dan tangisnya memotong jarak semakin dekat. Semoga semuanya kian selamat. Sebuah percakapan Selengkapnya
“Pagi Menyapa Jarak”
Pagi ini aku tak berjumpa dengan Mentari. Ia bersembunyi di balik mendung, atau mendung yang sengaja menutupi sinarnya dari pandangku. Selengkapnya
“Sesederhana Pagi”
Pagiku kembali sederhana. Bukan karena berteman secangkir kopi yang mengepul asap kehangatan sebagaimana pertemuan kita dulu. Tetapi kemampuan kita berdiri Selengkapnya
#22 Aku Butuh Telinga
Sejak saat itu, sajak menjadi telinga. Derita tipis dengan tawa. Bahkan tangis adalah semurni bahagia. Tapi, pelarianku untuk berteriak, untuk Selengkapnya
“Aku punya harga, kamu mau berapa?”
Baru saja saya lulus kuliah. Sekitar tiga bulan yang lalu. Dan orang-orang mengenaliku sebagai seorang aktivis. Dengan mengetahui itu, Selengkapnya
Tidak Ada Pos Lagi.
Tidak ada laman yang di load.