Terus Terang

Dinda, jika ada rintik yang lebih indah dari tetesan antara genggammu denganku

Maka akan kupastikan rintikan hujan di malam hari tak terasa apapun

Jika ada yang lebih terang dari binarmu, apalagi ketika menyerang pandanganku di senja yang sunyi

Maka akan kupastikan bintang seterang apapun tak akan berarti untukku

Aku rela jika harus menjadikan waktuku lebih panjang untuk kau miliki

Terlalu naif jika berulang kali ku katakan ada banyak bintang yang mampu kulihat

Nyatanya tak ada melainkan mu

Ah, entah kalimat apalagi yang harus ku utarakan

Jika kopi saja tak pernah dusta dengan pahitnya

Dan sore hari yang identik dengan senja merahnya

Lalu mengapa aku harus berdusta dengan rindu yang semakin memblenggu?

Mungkin kuadrat dan logaritma memang berbeda

Namun kau dan aku adalah mereka yang sesungguhnya bersama

Aku bahkan rela jika harus mengiris bahagia yang kau lengkapi dengan cinta

Karena kamu adalah luka sekaligus obat yang paling kusuka.

 

Semarang, 16 Februari 2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *