Jarang Bertemu Menambah Rasa Cinta

Oleh: Syukur Abdillah, Pengajar di Pesantren-Sekolah Alam Nurul Furqon (Planet Nufo) Rembang

Rasa Cinta bisa dialami oleh siapa saja, seseorang mengutarakan cinta dalam hati dan ada juga kepada lawan jenis dihadapannya yang mempunyai rasa cinta yang tulus. Terkadang rasa cinta bisa tumbuh karena sering bertemu dan ada juga yang tidak saling bertemu dapat menumbuhkan rasa cinta dengan saling mendoakan, sudah banyak media media online, biasanya lewat Facebook, Instagram, Twitter, dll. Sering kali pasangan yang tidak bertemu sama sekali bisa menumbuhkan rasa cinta yang menggebu-gebu.

Terkait apa yang dikerjakan kebanyakan orang yang sering mengalami jatuh cinta, mereka akan mengalami sastrawan, menganggap kata kata yang mereka ucapkan kepada pasangannya adalah kata kata indah yang refleks keluar dari mulutnya, ataupun dengan tulisan yang sering dilakukan oleh orang orang pemalu, tidak hanya orang pemalu saja justru seorang pemimpin yang memiliki kuasa harus menulis, mengapa? Karena dari tulisan itu kamu bisa berlatih sebelum berbicara di depan umum, beda lagi kalau kajian.
Kajian yang sekarang dilakukan oleh para pencereramah, mereka juga menyiapkan dulu teks secara tekstual baru mereka menyampaikan di depan umum. Begitupun orang yang memimpin persidangan, menjadi MC, Khutbah, dll. Semua itu butuh proses, yang awalnya tidak bisa harus bisa bagaiama caranya? Dipaksa, terpaksa, nanti akan terbiasa.

Apa sebab cinta sesama muslim menjadi pudar karena menyambung silaturahmi? Ya, jika iman seorang mukmin bisa naik dan turun, demikian pula rasa kasih sayang sesama muslim yang tidak luput dari rasa jenuh atau bosan yang kemudian berujung pada memudarnya rasa kasih sayang tersebut. Seperti kisah Uwais, Suatu hari, Uwais al-Qarni bersedih melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka telah bertemu dengan Nabi Muhammad saw, sedang ia sendiri belum pernah berjumpa dengan Rasulullah saw.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Berita tentang Perang Uhud yang menyebabkan Nabi Muhammad saw mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya, telah juga didengar oleh Uwais Al-Qarni.
Segera Uwais mengetok giginya dengan batu hingga patah. Hal ini dilakukannya sebagai ungkapan rasa cintanya kepada Nabi Muhammmad saw, sekalipun ia belum pernah bertemu dengan beliau.

Hari demi hari berlalu, dan kerinduan Uwais untuk menemui Nabi saw semakin dalam. Hatinya selalu bertanya-tanya, kapankah ia dapat bertemu Nabi Muhammad saw dan memandang wajah beliau dari dekat? Ia rindu mendengar suara Nabi saw, kerinduan karena iman. Tapi bukankah ia mempunyai seorang ibu yang telah tua renta dan buta, lagi pula lumpuh? Bagaimana mungkin ia tega meninggalkannya dalam keadaan yang demikian? Hatinya selalu gelisah. Siang dan malam pikirannya diliputi perasaan rindu memandang wajah nabi Muhammad saw.

Akhirnya, kerinduan kepada Nabi saw yang selama ini dipendamnya tak dapat ditahannya lagi. Pada suatu hari ia datang mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan mohon ijin kepada ibunya agar ia diperkenankan pergi menemui Rasulullah di Madinah.

Ibu Uwais walaupun telah uzur, merasa terharu dengan ketika mendengar permohonan anaknya. Ia memaklumi perasaan Uwais al-Qarni seraya berkata, “pergilah wahai Uwais, anakku! Temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa dengan Nabi, segeralah engkau kembali pulang.”

Betapa gembiranya hati Uwais mendengar ucapan ibunya itu. Segera ia berkemas untuk berangkat. Namun, ia tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkannya, serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi.

Sesudah berpamitan sembari mencium ibunya, berangkatlah Uwais Al-Qarni menuju Madinah. Sampai Madinah Uwais pun tidak berjumpa dengan Rasulullah karena, Nabi masih dalam peperangan. Akhirnya Uwais memutuskan untuk kembali ke Rumah.
Dalam hadist di kitab bulughul Maram telah dijelaskan bahwa Rasulullah Saw bersabda :
زرغبا تزدد حبا
(Zur gibban tazdad hubban)
Jarang berkunjung (bertemu) menambah rasa cinta

Dalam hal ini kita selaku kaum muslimin yang merasa jauh dari orang tua untuk mencari ilmu, mencari nafkah menjadi tulang punggung keluarga. Jangan khawatir dan jangan putus asa. Insya allah kau dicintai oleh Allah dan Rosulnya. Wallahu a’lam bi as-shawwaab

banner 300x250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *