MENINGKATKAN KUALITAS GENERASI DENGAN MAKANAN BERGIZI

Oleh: Dr. Mohammad Nasih, M.Si.

Pengajar Ilmu Politik di Pascasarjana Ilmu Politik UI dan FISIP UMJ; Guru Utama di Rumah Perkaderan & Tahfidh al-Qur’an Monasmuda Institute Semarang

 

 

Bacaan Lainnya

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ القيامة

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

اللهُ أَكْبَرُ, اللهُ أَكْبَرُ, اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً. اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

 

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَر اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ.

Kaum muslimin wal muslimat, jama’ah Idul Adlha yang berbahagia;

Dalam kesempatan yang singkat, karena sunnah khuthbah Idul Adlha adalah singkat, saya ingin menyampaikan khuthbah bertema Meningkatkan Kualitas Generasi dengan Makanan Bergizi.

Berdasarkan data riset  international Institute for Management Development (IMD) World Talent Ranking yang dilakukan tahun 2024, daya saing SDM Indonesia menempati ranking ke-46 dari 67 negara yang diriset. Naik satu tingkat dari tahun sebelumnya yang menempati rangking ke 47.  Di ASEAN, Indonesia berada di bawah Singapura dan Malaysia. Yang paling banyak atau sering disebut sebagai penyebab rendahnya kualitas SDM di negara yang kita cintai ini adalah sistem pendidikan.

Namun, kita harus mulai berpikir lebih kritis, karena rezim sudah berkali-kali berganti, dan menteri yang menangani masalah pendidikan juga lebih sering berganti, tapi ternyata tidak ada perubahan berarti. Itu menjadi indikasi bahwa ada sesuatu yang lain yang sesungguhnya menjadi menyebab utamanya. Dengan kata lain, persoalan kualitas SDM ini tidak disebabkan oleh satu dimensi, melainkan multidimensi. Dan yang lebih penting lagi, yang pertama kali harus diketahui dan diselesaikan adalah persoalan di bagian akar yang merupakan penyebab pertama.

Untuk menemukan penyebab pertamanya, perlu diajukan pertanyaan tentang penyebab kualitas pendidikan di Indonesia buruk. Jawabannya adalah kualitas SDM anak-anak yang menjadi murid atau pembelajar. Ada kemungkinan jawaban lain, setidaknya kualitas guru dan fasilitas pendidikan. Namun, itu bisa dibantah dengan data bahwa guru-guru yang berganti, tidak pernah mengubah status keunggulan prestasi sekolah-sekolah yang dikenal sebagai sekolah unggul karena memang memiliki in put murid-murid yang berkualitas unggul. Demikian pula masalah fasilitas pendidikan. Karena bisa dikatakan bahwa dalam sebuah kota, masalah fasilitas ini relatif sama.

Masih perlu diajukan satu lagi pertanyaan kenapa kualitas mayoritas mereka buruk? Jawabannya adalah kualitas makanan mereka masih belum baik. Di sinilah kita bisa menemukan lagi kebenaran isyarat ilmiah al-Qur’an terbukti.

Di dalam al-Qur’an, Allah menegaskan dalam empat ayat tentang kriteria makanan yang harus tidak hanya halâlan (halal), tetapi juga harus thayyiban (baik) di empat surat yang berbeda, yaitu: al-Baqarah: 168, al-Maidah: 88, al-Anfal: 68, dan al-Nahl: 114.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (al-Baqarah: 168)

Sedangkan tanpa kata halal, perintah untuk memakan makanan yang baik, juga terdapat dalam empat ayat yang dua ayat di antaranya terdapat dalam satu surat, yaitu: al-Baqarah: 57 dan 172, al-A’raf: 160, dan Thaha: 81.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. (al-Baqarah: 172)

 

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَر اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ

Kaum muslimin wal muslimat, jama’ah Idul Adlha yang berbahagia;

Nabi Ibrahim menjadi teladan dalam pelaksanaan kurban sebagai ketaatan kepada Allah Swt.. Itu sesungguhnya ujian, karena Nabi Ibrahim memiliki sifat dermawan yang luar biasa. Kehidupan yang dijalaninya juga adalah kehidupan yang baik, dengan makanan yang berkualitas. Makanan itu bukan hanya dinikmati oleh keluarganya sendiri, melainkan juga disajikan kepada para tamu yang datang ke rumahnya. Ini tergambar dalam ayat yang sesungguhnya mengisahkan tentang beberapa malaikat yang menampakkan diri dalam bentuk manusia yang memberikan informasi akan kelahiran seorang putera pada saat Nabi Ibrahim dan istrinya sudah berusia tua.

فَرَاغَ إِلَىٰ أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ

Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. (al-Dzariyat: 26)

Bisa kita bayangkan, untuk hanya beberapa tamu saja, Nabi Ibrahim menyembelihkan seekor sapi. Ini adalah bentuk kedermawanan level tinggi yang sulit dicari tandingannya. Dan tentu saja itu bisa dicapai dengan kerja keras, sehingga mampu mencapai kelimpahan. Inilah mestinya yang ditiru oleh kaum muslimin, sehingga mampu memenuhi kebutuhan dasar hidup, terutama dalam memenuhi gizi yang seimbang untuk anak keturunan. Sebab, generasi yang baik, sesuai dengan sunnatullah, juga harus dipersiapkan dengan persiapan yang memadai. Sebagaimana Nabi Ibrahim, memohon kepada Allah keturunan yang shalih, ternyata didahului dengan memenuhi prasyarat-prasyaratnya, di antaranya dengan menyiapkan makanan dengan gizi yang seimbang.

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (al-Shaaffaat: 100)

Doa Nabi Ibrahim itu dikabulkan dengan diberikan seorang anak lelaki yang ketika diberitahu harus dikurbankan, maka dia menerimanya dengan kesabaran untuk menjalaninya.

 

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَر اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ

Kaum muslimin wal muslimat, jama’ah Idul Adlha yang berbahagia;

Yang menarik dalam ritual kurban yang diajarkan oleh Islam adalah penegasan bahwa bukan daging dan darah hewan kurban itu yang akan sampai kepada Allah, melainkan ketakwaan yang melaksanakan kurban.

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ

Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (al-Hajj: 37)

Daging hewan kurban dibagikan kepada sesama manusia dengan larangan diperjualbelikan. Bahkan kulitnya pun tidak boleh dijual. Larangan ini mengandung hikmah kemungkinan terjadinya distribusi daging kepada masyarakat secara lebih luas. Mereka yang tidak beruntung, sehingga sangat jarang mengonsumsi daging, dalam momentum Idul Adlha bisa merasakan daging kurban.

 

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَر اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ

Kaum muslimin wal muslimat, jama’ah Idul Adlha yang berbahagia;

Sekali lagi, di antara hikmah besar yang bisa diambil dari penyelenggaraan kurban adalah pemerataan makanan bergizi kepada seluruh manusia. Sebab, daging mengandung nutrisi yang sangat diperlukan oleh tubuh. Dan berdasarkan hasil riset ilmiah, daging binatang ternak berfungsi sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan.

Daging sapi terutama, mengandung zat besi yang tinggi yang sangat baik untuk meningkatkan kecerdasan anak. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan berbagai masalah untuk perkembangan otak mulai fungsi kognitif hingga keterampilan motorik dan berbahasa. Meningkatkan asupan zat besi terbukti dalam penelitian mampu meningkatkan kemampuan anak-anak. Konsumsi zat besi dalam jumlah cukup membantu mencegah stres oksidatif di dalam otak, sementara kekurangannya bisa menyebabkan kelelahan dan kabut otak. Kondisi lelah ini bisa membuat seseorang sulit berpikir secara cerdas dan tajam.

Selain itu, daging kaya protein yang paling banyak ditemukan di tubuh manusia selain air. Oleh karena itu, konsumsi protein dalam jumlah yang banyak bisa membantu mengoptimalkan fungsi otak serta penting bagi sel otak. Protein membantu neuron berkomunikasi satu sama lain karena kandungan asam amino yang membentuk neurotransmitter otak. Oleh karena itu, konsumsi makanan tinggi protein bisa membuat terjaga di siang hari. Konsumsi protein juga bisa meningkatkan kandungan tirosin, asam amino lain yang membantu otak memproduksi zat kimia lain yang mengirimkan pesan agar fungsi mental otak bekerja secara efisien.

Bahkan, daging bermanfaat signifikan sejak manusia dalam kandungan. Perkembangan otak karena daging ini tak hanya pada diri sendiri, namun juga pada janin. Tubuh manusia juga diketahui mampu menyerap berbagai kandungan nutrisi di dalam daging secara optimal. Sama-sama mengandung protein, inilah perbedaan antara daging dengan tempe dan tahu yang menyediakan protein nabati, bukan hewani.

 

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَر اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ

Kaum muslimin wal muslimat, jama’ah Idul Adlha yang berbahagia;

Kebijakan politik pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo yang memberikan makanan bergizi perlu mendapatkan dukungan kuat. Bukan sekedar dalam arti mengharap kepada pemerintah, tetapi juga benar-benar mewujudkannya dalam kehidupan keluarga kita. Ini sama dengan kita tidak bisa berharap bahwa Idul Adlha akan terjadi setiap hari. Idul Adlha harus menjadi penyemangat kita untuk hidup dengan benar sesuai dengan isyarat ilmiah yang disampaikan Allah di dalam al-Qur’an dalam masalah makan yang halal dan baik. Bagi orang-orang yang mampu, ini harus jadi momentum yang baik untuk sekali mendayung dua pulau terlampaui. Sebab, dengan menjalankan perintah qurban ini, hubungan kita kepada Allah dan sekaligus kepada sesama manusia akan menjadi semakin kuat.

Marilah kita berdoa, semoga Allah Swt. memberikan berkah berlimpah kepada kita semua, sehingga bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup kita, terutama kebutuhan dasar berupa makanan yang tidak hanya halal, tetapi juga thayyib. Dan tidak lupa kita doakan pemimpin-pemimpin kita, semoga selalu mengikuti panduan yang benar dalam al-Qur’an maupun sunnah Nabi Muhammad saw..

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ الاَحْيِاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ فيَا قَاضِيَ الحَاجَاتِ
اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ والعفو عىد الحساب بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسلِمِين وَاجْمَعْ كَلِمَةَ الْمُسْلِمِينَ عَلَى الْحَقِّ يَا رَبَّ الْعَلَمِينَ

اَللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ الْمُهَاجِرِينَ وَاْلأَنْصَارِ

اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَـقَـبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وصيامنا وَتُبْ عَلَينا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

*) Khuthbah Idul Adlha 2025 di Masjid Al-Azhar Banyumanik

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *