Menepikan Tawa

Matahari tak kunjung menyapa pagiku

Tak kunjung membagi semburat hangatnya

Membiarkan aku mengeja dalam tanya

bukankah ada pertemuan yang harus dituntaskan?

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Gerimis kini tak lagi bertemankan tangis

Kau tahu?

Pertemuan luas samudera dan Senja

Membiarkan rindu tertutup biasnya

Merpati datang meninggalkan teka-teki

Perahu menepi di jemput badai

Melupakan rasi-rasi bintang

Padahal sebentar lagi akan tersusun

Berpola membentuk garis, sebelum mengijinkan pesannya terbaca

Agaknya, perahu itu diibaratkan layaknya aku

Harus terlebih dahulu menepikan tawa

Terlebih dahulu berucap ‘selamat tinggal’ kepada rasi bintang

Menepi bukan berarti mengakhiri

Setelah badai,

Perahu yang tadinya tersusun rapi

Sudah bersiap unjuk gigi

Bukankah pesan itu yang ingin kau sampaikan?

Esok ketika orang berlalu lalang di tengah kota

Pandai itu akan dikunjungi

Menjadi tempat mengeja pesan

Namun jika salah yang bertandang

Tidak lagi dijumpai rasi bintang ditengah malam

Sebab penikmatnya sudah undur diri, menepi, dan pergi

banner 300x250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *