Matahari tak kunjung menyapa pagiku
Tak kunjung membagi semburat hangatnya
Membiarkan aku mengeja dalam tanya
bukankah ada pertemuan yang harus dituntaskan?
Gerimis kini tak lagi bertemankan tangis
Kau tahu?
Pertemuan luas samudera dan Senja
Membiarkan rindu tertutup biasnya
Merpati datang meninggalkan teka-teki
Perahu menepi di jemput badai
Melupakan rasi-rasi bintang
Padahal sebentar lagi akan tersusun
Berpola membentuk garis, sebelum mengijinkan pesannya terbaca
Agaknya, perahu itu diibaratkan layaknya aku
Harus terlebih dahulu menepikan tawa
Terlebih dahulu berucap ‘selamat tinggal’ kepada rasi bintang
Menepi bukan berarti mengakhiri
Setelah badai,
Perahu yang tadinya tersusun rapi
Sudah bersiap unjuk gigi
Bukankah pesan itu yang ingin kau sampaikan?
Esok ketika orang berlalu lalang di tengah kota
Pandai itu akan dikunjungi
Menjadi tempat mengeja pesan
Namun jika salah yang bertandang
Tidak lagi dijumpai rasi bintang ditengah malam
Sebab penikmatnya sudah undur diri, menepi, dan pergi