Rentetan huruf berjajar rapih,
Serangkaian pesan itu datang silih berganti,
Walaupun pesan itu begitu rumit,
Namun harus segera dipecahkan dalam hitungan menit,
Walau harus diselesaikan dengan kode berlapis.
Aku,
Bukanlah Alan Turing,
Si pemecah kode mesin Enigma
Sesuai dengan namanya, Enigma berarti teka-teki
Alan, tidak seperti kaum muda milenial,
Yang dimabuk cinta,
Lalu gemar memecahkan kode cinta,
Dia, sang bapak artificial intelligence,
Pesan militer Perang Dunia II pun ia pecahkan
Meskipun ia berakhir tragis,
Tapi dia punya kontribusi untuk peradaban dunia
Coba saja pemuda milenial bisa seintelijen dia,
Mungkin saja dunia akan berbeda
Bukan malah menjadi sampah negara
Aku adalah aku,
Aku hanyalah pemegang ciphertext,
Sebuah sandi rahasia untuk memahami plaintext-mu,
Pesan rahasia yang hanya diketahui oleh kita, tanpa pihak ketiga
Semarang, 7 Februari 2020
*Oleh: Atikah Nur Azzah Fauziyyah