Waspada! Virus Bucinisme Melahap Kader Hijau Hitam

Hari-hari belakangan ini, kita dikagetkan dan dipusingkan dengan isu-isu radikalisme ataupun ekstrimisme ala penguasa. Hampir semua media menginformasikan tentang bahaya ideologi yang satu ini. Tapi sebenarnya ada yang lebih berbahaya dari radikalisme ala penguasa tersebut. Yaitu, apa yang dialami dan dijangkiti pemuda hari ini. Adalah ideologi Bucinisme, terutama lagi pada kalangan mahasiswa. Lebih khusus lagi mahasiswa yang bernaung di bendera Hijau-Hitam.

Bahkan banyak yang mengatakan bahwa kader-kader HMI telah terpapar ideologi yang berbahaya tapi mengasyikkan ini. Menurut penulis sebagai pemerhati sekaligus pengamat yang paling mengamati, bahwa Bucinisme lebih berbahaya dan lebih kuat pengaruhnya dari pada radikalisme/ekstrimisme ala penguasa. Seharusnya para penguasa mulai dari tingkat pusat hingga daerah, ormas-ormas Islam hingga ormas-ormas non Islam, birokrat-birokrat kampus hingga lembaga-lembaga mahasiswa sudah sepantasnya lebih memperhatikan ideologi Bucinisme ini.

Terkhususnya lagi kita yang mengaku berhimpun di Hijau-Hitam. Mengapa seperti itu? Dan “ada apa dengan cinta”, eh ingat yah yang dimaksud bukan versi Dian Sastro ataupun Nicolas Saputra, hehehehe. Maksudku, ada apa dengan Bucinisme?.Baiklah kawan-kawan sekalian, ketika kita membincang Bucinisme ini, maka terlebih dahulu yang sangat urgen kita perhatikan adalah apasih yang dimaksud dengan Bucinisme itu? Apa definisi dari Bucinisme secara lughowi dan isthilahi?

Bucinisme berasal dari gabungan kata “Bucin” dan “isme”, sedangkan bucin berasal dari dua gabungan kata yaitu “budak” dan “cinta”. Adapun isme dapat dipahami sebagai paham atau pemahaman. Sehingga dapat kita katakan bahwa Bucinisme adalah ideologi atau paham yang cintanya sangat berlebihan terhadap seseorang sehingga membuat dia tidak merdeka. Seseorang yang cintanya berlebihan atau kalau kata nak-nak milenial “lebay”, itu menjadikan ia seperti budak yang menghamba dan bekerja secara terpaksa, meskipun pekerjaan itu dia tidak sukai.

Seseorang yang terpapar Bucinisme disebut “Bucinis”. Singkatnya, Bucinisme adalah sejenis romantika yang kekanak-kanakan. Sampai disini kawan-kawan sekalian paham? Kalau kawan-kawan tidak paham, ya PAKUSA-lah pahamnya (Paksa Usaha Sampai). Kalau tidak paham-paham? Mending pulang ke kos-an tidur dan jadi mahasiswa yang apatis saja. Jadi kader HMI masa susah berfikir. Makanya jadi orang itu jangan jadi kader HMI yang Bucinis! Hehehehe(Becanda kanda/yunda, jangan dimasukin ke hati).

Pada dasarnya cinta itu baik, tapi kalau cara mengekspresikan, mengaktualisasikan, mengartikan dengan cara yang salah dan berlebihan maka itulah sejenis kesalahan berfikir dan itulah disebut dengan budak cinta. Katakanlah misalnya seorang yang sangat mencintai dan menyayangi pacarnya dengan sungguh lebay. Akhirnya, dia sebagai manusia lupa hakikat cinta, lalai dari arti kemerdekaan individu, dan mengabaikan independensi dirinya. Yang semakin menjadi bertambah takutnya dan tunduknya ia kepada si “Tuhan”.

Jika kita mencoba mengaitkan fenomena Bucinisme dengan kegiatan-kegiatan di HMI, kader-kader yang terpapar ideologi ini akan menjadikan prosesnya ber-HMI menjadi tidak maksimal dan tidak produktif, bahkan sama sekali tidak mau aktif lagi karena cintanya telah mempengaruhinya.Ketika kader HMI terpapar Bucinisme maka ia akan ogah-ogahan bahkan takut tenggelam dalam kegiatan HMI, karena dia takut dengan Kakandanya atau Adindanya marah atau tidak mengizinkan.

Alasannya nanti kamu dimodusin sama senior-senior, nanti besok telat bangun subuh, nanti kesiangan ngampus dan seabrek alasanya. Mereka bagai suami-istri saja, padahal mereka ketika bucin-bucinan tidak minta izin sama orang tua atau ke dosen. Dasar Bucinis,,, hehehehe. Jadi kesimpulannya mereka percuma saja diajarin NDP, diajarin independensi dalam materi konstitusi hingga berjam-jam.

Berikutnya, bahaya Bucinisme bagi kader HMI adalah mereka ridho tidak datang rapat dan kajian karena ingin jalan-jalan bersama si “tuhan” untuk bermalam-mingguan atau bermalam-seninan atau bermalam-malam yang lainnya. Terakhir, bahaya Bucinisme adalah dapat mematikan dan menumpulkan keintelektualan kader-kader HMI, dikarenakan kecenderungan perasaannya lebih mendominasi dan sangat berlebihan. Karena kebenaran, kebaikan dan keindahan serta kebahagiaan hanyalah tentang Kakanda atau Adindanya.

Cukup sekian omong-kosong yang saya sampaikan ini, sejujurnya masih banyak retorika-retorika yang ingin saya utarakan dalam tulisan cakar ayam ini, tapi karena malam ini saya punya janji untuk “Mabar PUBG” ya saya sudahi saja dulu. Namun apapun itu tetap yakinkan dalam hati sanubari kawan-kawan Yakin Usaha Sampai.

 

Respon (3)

  1. Ahhh mbak”… Ws moco awal”e lumayan seru kok yho endinge ngono ki garing lho… Sedikit kecewa😴

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *