Soekarno; Seluruh Alam Akan Bahu Membahu Mewujudkan.

“Cup, Ayo segera” panggil Samuel Pada Ucup (Yuzarsif). Pagi itu memang sedang tidak begitu ramai. Tapi setidaknya ada sepulihan mahasiswa yang belum berangkat menuju kampus untuk menghilangkan kebodohan. Biasanya pagi seperti ini mereka sudah ramai-rami mengambil sarapan yang sudah disediakan pengurus asrama Omah Turu (OT). Nampaknya pagi ini hanya beberapa saja yang ambil sarapan sebelum mereka bersih-bersih badan.

Dengan sedikit muka kaget, Ucup membalas seruanku “Siap bang”. Rencana pagi ini kami akan membersihkan beberapa perabotan yang sudah beberapa hari tergeletak di belakang OT. Maklum saja, mahasiswa memang terlalu sibuk dengan acara-acara di kampus yang membuat mereka capek dan lelah untuk sekadar membersihkan sampah bungkus sabun di kamar mandi.

Tapi kami pagi tadi sudah berkomitmen untuk membersihkan semua barang-barang yang masih terserakan sejak satu minggu lalu. Kami berdua memulai dengan menata baju-baju kotor yang belum dicuci oleh pemiliknya. Satu persatu kami pindahkan dari bawah menuju tempat pengumpulan baju-baju kotor yang nantinya akan dilaundry.  Setelah selesai kami bereskan,  aku mengambil sapu lidi yang tergeletak di pojok pintu masuk ruang belakang. Dengan penuh perasaan aku kibaskan kumpulan lidi yang mampu menghempas kotoran di lantai.

Di dalam hati, aku mengatakan “sungguh indah lidi ini bergoyang, bahu membahu untuk saling bekerja sama mewujudkan satu tujuan, menghilangkam sampah-sampah yang berserakan.”

Tak lama kemudian, selesai kami merenung datang satu persatu teman kami, Wisnu datang pertama kali. Ia dengan antusias ikut golongan kami untuk membersihkan ruangan belakang OT. Ia mulai mengambil kursi hitam yang tercampakkan dibagian pojok tembok. Ia ambil dengan pandangan yang tajam, mungkin ia berfikir dan mencari ide agar kursi tersebut bisa bermanfaat kembali. Tentunya orang yang telah mewakafkan kursi tersebut mendapatkan amal jariyah sebab kursi bisa bermanfaat untuk kebaikan.

Wisnu mulai menginjakkan kaki untuk mengambil beberapa batang kayu sisa penggergajian di samping asrama. Ia pilah-pilah agar bisa digunakan untuk tumpuan kursi yang rusak parah. Dengan penuh ide cemerlang, ia membetulkan bagian yang rusak dengan alat seadanya.

Bersamaan dengan itu, datang pula Faqih, mahasiswa asal Tegal yang sampai detik ini belum bergairah untuk mencari pasangan. Ia datang dengan wajah yang berseri-seri, mungkin disebabkan rasa peduli dan kasihan kepada kami karena belum cukup tenaga untuk memberskan semua ini. Dengan sigap ia langsung mengambil pisau untuk membersihakan sebuah mesin penggiling tebu yang sedang tidak bisa digunakan. Mesin itu beberapa minggu ini tidak digunakan untuk berjualan sebab mesin tidak bisa berfungsi seperti biasanya. Ada sepotong tebu yang masuk ke bagian tertentu mesin sehingga kinerja mesin terganggu.

Tak hanya itu, Alamsyah Sulawesi juga datang dengan senyum khasnya. Nampak dari penglihatan kami, ia membawa beberapa kotak makan yang Terlihat sangat kotor. Mungkin setelah makan lupa untuk mencuci, ditambah lagi debu yang beterbangan setiap siang membuat tambah kotornya kotak tersebut. Ia membersihkan semua kotak-kotak tersebut dan kotak-kotak lain yang kami kabarkan kepadanya bahwa ada kotak-kotak lain yang kotor.

Dengan perasaan gembira, kami tambah semangat. Belum lagi ditambah dengan semangat Alghunemi yang memberikan bantuan juga kepada kami dalam mengkondisikan konsumsi.

Begitulah Alam semesta, jika kita memiliki niat yang baik dan semangat tinggi untuk mengerjakan sesuatu maka alam akan saling bahu membahu untuk mewujudkannya. Itu berlaku untuk semua niat baik yang didukung oleh semangat diri untuk mewujudkan. Asal sungguh-sungguh dan fokus pada tujuan serta berdoa kepada Tuhan, Allah Swt.

Mohammad Hatta juga mengatakan ” Jika Kamu ingin sesuatu kebaikan, Maka Kejarlah, Kerjarlah dengan berlari. Jika tak mampu, kejarlah dengan berjalan, jika masih belum mampu, tetap kejarlah meski jalan di tempat. Setidaknya kalian tidak berdiam diri dan tetap bergerak”

Marilah kita semua bergerak dalam segala hal yang baik. Buktikan kepada Alam bahwa kita sungguh-sungguh. Dengan demikian alam semesta akan membantu mensukseskan niat baik kita, Semoga Allah memberkahi. Amin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *