Santri: Pilar Utama Pembangun Bangsa

Santri, sebagai bagian penting dari masyarakat Indonesia, memiliki peran yang signifikan dalam membangun negeri. Sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga era modern ini, kontribusi santri dalam berbagai bidang, baik sosial, ekonomi, maupun politik, tak dapat dipandang sebelah mata.

Santri sendiri berasal dari bahasa Jawa ‘cantrik’ yang berarti ‘murid padepokan’ atau ‘murid orang pandai’. Menurut K.H. Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq, kata ‘santri’ merupakan bahasa Nusantara, bukan bahasa Arab. Dalam bahasa Arab, kata ‘santri’ disebut ‘تلميذ’ yang artinya ‘orang belajar’. Hari Santri sendiri mulai diperingati pada 2015 bertepatan dengan terbitnya Keputusan Presiden atau Keppres Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Oktober 2015.

Dalam sejarah, santri telah menjadi motor penggerak perjuangan kemerdekaan, dengan semangat nasionalisme yang kuat, berpadu dengan nilai-nilai agama yang dipegang teguh. Santri memiliki peran penting dalam sejarah dan pembangunan Indonesia. Sejak masa pra-kemerdekaan hingga era modern, kontribusi mereka tidak terbatas pada ranah keagamaan semata. Namun peran santri juga berkontribusi dalam berbagai bidang kehidupan seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan politik. Hal ini menunjukkan bahwa santri bukan hanya penjaga nilai-nilai agama, tetapi juga faktor pembangunan yang berperan besar dalam memajukan bangsa.

Sejarah mencatat bahwa santri telah berperan aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Santri turut aktif dalam melawan penjajah yang dating ke tanah Nusantara ini. Salah satu contoh konkret adalah Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945, yang menjadi panggilan bagi seluruh rakyat, terutama santri, untuk berjuang melawan penjajah. Resolusi ini memicu pertempuran besar di Surabaya yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan. Peran santri dalam membangun negeri juga tidak hanya berhenti pada masa kemerdekaan

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Dari sini, kita bisa melihat bahwa santri sejak awal telah memiliki komitmen tinggi terhadap kemerdekaan dan kedaulatan bangsa. Tentu tidak dapat kita sampingkan bahwa sedari awal para santri memasuki pesantren, mereka telah dituntun dalam berbagai aspek keseharian sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.

Menurut penulis, hal ini dapat menjadi sebuah keuntungan sendiri bagi kemajuan bangsa Indonesia. Mengamati situasi yang tengah marak terjadi, peran santri sendiri dapat mengajak masyarakat agar lebih aware terhadap sekitar. Misal dengan pendidikan, perlindungan lingkungan, dan berbagai hal positif lainnya.

Masyarakat luas tentu menyadari bahwa kini kita tidak lagi tinggal di era milenial dan era-era sebelumnya. Kini kita telah tinggal di era digital dan globalisasi. Tentu tantangan yang dihadapi bangsa ini semakin kompleks, mulai dari tantangan sosial hingga tantangan ekonomi dan teknologi.

Santri, dengan latar belakang pendidikan agama dan keterampilan hidup yang diperoleh di pesantren, memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam menghadapi tantangan tersebut. Pendidikan di pesantren yang holistik, mencakup aspek spiritual, sosial, dan kemandirian, membuat santri memiliki bekal yang cukup untuk terjun ke masyarakat dan berkontribusi dalam pembangunan

Di sinilah peran santri menjadi krusial. Santri tidak hanya berperan sebagai penjaga moral bangsa melalui pemahaman agama yang mendalam, tetapi juga sebagai agen perubahan yang beradaptasi dengan perkembangan zaman. Pendidikan di pesantren yang holistik—mencakup aspek spiritual, sosial, hingga keterampilan hidup—menjadikan santri siap terjun ke masyarakat dengan beragam peran. Mereka dapat menjadi pemimpin, pendidik, hingga pengusaha yang mampu menggerakkan perekonomian bangsa.

Seperti yang sudah penulis sebutkan di paragraf sebelumnya, salah satu sektor di mana santri dapat berperan secara signifikan adalah dalam bidang pendidikan. Melalui pemahaman yang mendalam akan nilai-nilai agama dan moral, santri dapat menjadi pendidik yang memainkan peran penting dalam membentuk generasi yang tidak hanya pintar secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas dan akhlak yang baik. Banyak tokoh santri telah menunjukkan dedikasi mereka dalam dunia pendidikan, baik sebagai pendidik di institusi formal maupun sebagai pemimpin masyarakat yang mendirikan lembaga-lembaga pendidikan.

Dalam ranah ekonomi, santri juga memiliki potensi yang besar untuk memberikan kontribusi. Pesantren, sebagai lembaga pendidikan otonom, telah lama menerapkan prinsip-prinsip kemandirian ekonomi. Banyak pesantren memiliki unit usaha otonom yang dikelola oleh santri dan telah sukses memberikan dampak positif pada ekonomi lokal. Dengan keahlian wirausaha yang dimiliki, santri dapat menjadi pendorong utama dalam perekonomian nasional, terutama dalam sektor UMKM dan ekonomi kreatif.

Kita harus mengingat bahwa peran penting santri dalam menjaga stabilitas sosial dan keberagaman di Indonesia sering kali terlupakan. Dengan pendidikan yang menekankan nilai-nilai moderasi dan toleransi, santri dapat menjadi agen perdamaian yang membantu mengatasi konflik sosial dan memperkuat persatuan di tengah keragaman masyarakat Indonesia.

Pentingnya nilai-nilai Islam yang moderat dan inklusif yang diajarkan di pesantren menjadikan santri sebagai garda terdepan dalam merawat keberagaman. Di tengah tantangan intoleransi dan radikalisme, peran santri sebagai penjaga moderasi Islam menjadi krusial untuk menjaga harmoni sosial dan memperkuat identitas kebangsaan.

Seiring dengan kemajuan zaman, para santri perlu aktif dalam pembangunan bangsa tidak hanya dalam hal keagamaan, tetapi juga dalam sektor-sektor strategis lainnya. Peran mereka dalam membangun negeri sangatlah signifikan, menjadikan mereka sebagai generasi yang mewarisi tradisi keilmuan agama dan bertanggung jawab membawa Indonesia ke masa depan yang lebih baik.

Untuk mendukung peran aktif para santri dalam pembangunan, diperlukan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat. Santri yang mandiri, inovatif, dan berpengetahuan luas akan menjadi aset berharga bagi Indonesia dalam menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan bermoral tinggi.

Oleh: Putri Syakseiah Mahiraswara

Santri-Murid Kelas X Pesantren-Sekolah Alam Planet Nufo Rembang, Juara 2 Lomba Menulis Artikel Opini Hari Santri PW GPII Jawa Tengah.

banner 300x250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *