Profil Sekolah Alam Planet NUFO

Tekad Planet Nufo Lahirkan Generasi Hafal Al-Qur’an Yang Kaya

Di pinggiran Rembang, Jawa Tengah, tepatnya di sebelah timur Desa Mlagen, Kecamatan Pamotan, ada pemandangan yang cukup unik. Ada sebuah area dengan bangunan yang tidak seperti rumah-rumah penduduk umumnya. Berhenti di jalan depan area itu, kita akan melihat rumah kembar berbentuk segi tiga, terbuat dari bambu yang disusun bolak-balik yang sekaligus berfungsi menjadi atap.

Di atas satu bagungan yang sebelah timur, ada tulisan “Qur’anic Habit Camp” dan di sebelah barat ada tulisan dengan huruf balok “PLANET NUFO”. Tidak ada papan nama, tidak ada pagar besi atau tembok. Yang ada adalah tanaman hijau yang sebagiannya adalah pohon penghasil sayuran dan buah-buahan.

Dua rumah itu seolah juga menjadi gerbang kedua. Sebab, di antara keduanya ada jalan kecil untuk masuk ke dalam area. Melewati rumah bambu itu, akan langsung terlihat bambu-bambu yang disusun saling bersandar dengan kerucut menggantung. Di sebelah kiri terdapat bilik-bilik santri berbentuk kapsul yang terbuat dari gorong-gorong raksasa. Disebut raksasa, karena diameternya 2 meter. Di kedua mulut atau pintu rumah kapsul itu ada dua tempat duduk permanen untuk simaan al-Qur’an. Yang satu merapal hafalan, sedangkan yang satunya memastikan hafalan partnernya benar. Jika salah, maka akan langsung dikoreksi.

Terus maju akan kita lihat asrama bertembok bata ekspose yang sebagiannya adalah kaca dengan kerangka baja. Di sampingnya ada rumah kayu tua yang berfungsi sebagai mushalla dan tempat kajian setelah shalat. Di tempat inilah, para santri mendapatkan pemahaman tengang akidah, fikih, tasawuf, dan juga motivasi khusus. Tak jarang, tokoh-tokoh berkunjung ke Planet NUFO, dan setelah shalat fardlu berbagi pengalaman hidup untuk mengobarkan semangat para santri.

Di sampingnya ada dapur umum yang biasanya digunakan untuk makan bersama para santri dengan cara melantai. Mereka makan bagaikan satu keluarga besar. Dari dapur itu terlihat sebuah ruang beratap bagaikan kerangkeng yang dirambati tanaman-tanaman merambat. Ada anggur, koro, dan juga labu. Terlihat pula rumah kayu kuno berukuran sedang. Di teras rumah itu, pada setelah ashr biasanya berkumpul belasan pemuda/i sedang terlihat santai, tetapi serius melakukan evaluasi.

Mereka adalah para guru Planet NUFO yang secara periodik dan berkala melakukan evaluasi terhadap para siswa atau santri di Planet NUFO. Para guru yang seluruhnya berpendidikan pascasarjana itu menyampaikan hasil proses pendidikan yang mereka lakukan secara detil dan juga komprehensif, mulai dari hafalannya, daya serapnya, sikapnya, bahkan sampai perkembangan psikologinya.

Di depan rumah itu, tersapat perahu yang diparkir. Tentu perahu itu hanya sebagai ornamen saja, yang seringkali digunakan sebagai salah satu tempat belajar, kajian, dan diskusi. Di sekitarnya, banyak gazebo dari bambu dan kayu dengan berbagai bentuk. Ada yang segi empat, ada juga yang lingkaran. Ini adalah tempat mentoring intensif dengan rasio guru:murid 1:4. Tak ketinggalan ayunan berpasangan. Ini rupanya sering digunakan oleh para santri untuk simaan al-Qur’an.

Di bagian belakang, ada kandang bebek, kambing, dan juga ayam mutiara. Di sampingnya ada kebun cabe, terong, ubi jalar, ubi kayu, dll yang menjadi sumber sayur mayur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari santri. Santri diajari untuk hidup mandiri dengan menanam berbagai tanaman dan juga memelihara binatang ternak. Diharapkan, mereka tidak hanya menjadi penghafal al-Qur’an dengan intelektualitas tinggi, tetapi juga memiliki usaha yang mapan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan juga jihad.

Dua sisi utama kemandirian yang hendak diwujudkan oleh Planet NUFO adalah kemandirian intelektual dan finansial. Dengan begitu, para alumni Planet NUFO nanti akan menjadi insan yang memiliki independensi. Hanya dengan independensi itulah, mereka akan mampu menjadi manusia yang hanif. Tidak akan ada pihak lain yang mampu mengintervensi untuk kepentingan-kepentingan yang tidak sesuai dengan ajaran al-Qur’an dan Sunnah Nabi yang sejak belia mereka jadikan sebagai bahan pelajaran.

Sejak awal, setiap santri memang diberi latihan memelihara tanaman. Jika sudah berhasil, meningkat memelihara dua ekor domba. Jika berhasil, latihan akan ditingkatkan menjadi memelihara sapi dan mengurus peternakan. Kemampuan inilah yang diharapkan akan bisa membuat santri tidak hanya berdikari, tetapi juga akan mampu memberdayakan santri-santri yang baru datang dalam jumlah yang akan selalu makin besar. Jika ada kader yang siap digembleng dengan ilmu agama dan wirausaha, kirim saja ke Sekolah Alam Planet NUFO. Hub: +62813-9031-4446. (AH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *