Zait bin Tsabit (13 tahun)
Penulis wahyu & penerjemah Rasulullah. Dalam 17 malam mampu menguasai bahasa Suryani.
Muhammad Al-Fatih (21 tahun)
Menaklukkan Konstantinopel, ibu kota Byzantium (Kekaisaran Romawi Timur), salah satu imperium terbesar di masanya. Diangkat menjadi sultan pada usia 12 tahun.
Muhammad Al-Qashim (17 tahun)
Menaklukkan India sebagai panglima di masa Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik.
Attab bin Usaid (18 tahun)
Diangkat Rasulullah sebagai gubernur Mekah. Kepemimpinan beliau berlanjut hingga masa Khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khaththab.
Usamah bin Zaid (18 tahun)
Ditunjuk Rasulullah menjadi jenderal perang yang anggota pasukannya adalah sahabat-sahabat besar seperti Abu Bakar dan Umar bin Khaththab.
***
Jika orang-orang di masa lalu berhasil menggapai kecemerlangannya di usia yang sangat belia, maka bagaimana kita di usia yang sama? Sedang berleha-leha? Merengek minta dibelikan ini-itu ke orang tua? Atau sedang dilema putus-nyambung dengan jodoh orang lain?
Masa muda adalah kekuatan di antara dua kelemahan: masa kecil dan masa tua. Kalau bukan di saat muda, kapan lagi kamu kejar cita-citamu? Fisikmu yang prima tak akan bertahan selamanya. Otakmu yang brilian akan tumpul jika tak kamu gunakan.
Pubertas bukan alasan, bukan pembenaran, bahwa di usia itu, kamu wajar saja berbuat nakal dan sia-sia. Jika memang kamu mencari jati diri, carilah di dalam Al-Qur’an, sunnah nabi, dan sejarah kecemerlangan generasi terdahulu.
“Hidup, hidup gue. Ya terserah gue!”
Kata siapa? Kamu itu anak orang tuamu, dilahirin dan disusuin ibumu, hidup dinafkahin ayahmu. Gak ada niat gitu buat membalas jasa keduanya?
Kamu itu ciptaan Allah. Hidup sampai detik ini juga karena karunia Allah. Gak ada niat gitu buat bersyukur dan taat sama Allah?
Hidup gue terserah gue? Gak malu ngomong gitu?
Selamat hari sumpah pemuda btw 😉