Jutaan orang tidak menyadari bahwa mereka bisa mendapatkan ribuan pengetahuan tanpa meninggalkan rumah, dan anda adalah salah satu dari mereka.
Halo…nama saya Zainuddin dan saya adalah kutu buku profesional.
Tetapi yang terpenting adalah ketika saya mendapatkan pengalaman yang tak ternilai, dan saya akan membagikan pengalaman yang saya dapatkan kepada anda.
Inilah yang sebenarnya dilakukan oleh banyak kutu buku profesional, mereka menghabiskan banyak waktu dan usaha untuk meraih pengetahuan dan wawasan baru. Bagi kaum intelektual, buku dijadikan sebagai sarana untuk mengasah kemampuan mereka, juga agar gagasan yang mereka miliki dapat berkembang dengan baik.
Sejujurnya al-Qur’an telah menginspirasi saya, ketika saya membaca surah al-Alaq iqra’ bismi rabbika lladzi khalaq, dan saya berfikir “wow” ternyata membaca adalah ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan membaca, wawasan seseorang akan bertambah. Turunnya ayat tersebut kemudian merubah garis sejarah umat manusia. Berubah dari kehidupan jahiliyah yang gelap dalam semua aspek, termasuk di dalamnya kegelapan ilmu pengetahuan, kemudian menjadi terang benderang.
Maka, dalam surah al-Alaq yang pertama kali turun, Allah memerintahkan kepada kita untuk belajar untuk mencari ilmu, dan menjauhkan diri kita dari kebodohan. Namun, buku dianggap belum menjadi kebutuhan. Sehingga menjadikan rendahnya budaya membaca buku. Kurangnya kita dalam membaca. Buku bacaan dapat memberikan kontribusi pengetahuan terhadap pembacanya. Didalamnya terdapat banyak keilmuan yang ditulis oleh ahli dalam bidangnya masing-masing. Sehingga nantinya kita dapat mengamalkan pengetahuan tersebut.
Lalu, apakah sama antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui. Apakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu. Maka dikatakan juga di dalam al-Qur’an, bahwa orang yang berilmu akan mendapatkan pengetahuan dan akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT.
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Mujadalah: 11)
Menuntut ilmu itu wajib, tholabul ‘ilmi faridhatun ‘ala kulli muslimin, dari mana kita menuntut ilmu? Bisa dari membaca, bisa dari guru. Karena guru itu digugu dan ditiru, maka guru diharapkan memiliki kemampuan menulis sehingga dapat memberi teladan bagi peserta didiknya.
Sekarang, saya bisa mendapatkan ribuan pengetahuan baru hanya dengan mencurahkan dua samapai tiga jam waktu saya untuk membaca. Serta dapat membangun pondasi yang kuat agar kita dapat mamahami berbagai disiplin ilmu.
Terinspirasi dari salah satu iklan Youtube