World Food Programe dan Paradoks Bencana Kelaparan

*Benedictus Dhimas, Mahasiswa Fakultas Hukum UPS Tegal.

 

Setiap manusia memiliki hak – hak dasar yang sudah ada sejak berada di kandungan. Hak tersebut melekat pada setiap manusia dan tak dapat dihapuskan.

Salah satu hak dasar tersebut adalah hak untuk memperoleh kesejahteraan. Lalu, apakah semua manusia sudah mendapatkan kesejahteraan? Masih banyak masyarakat di suatu negara yang belum mendapatkan kesejahteraan.

Terlebih lagi, wilayah di bagian Afrika yang dimana beberapa negara di Afrika belum mendapat kesejahteraan. Masyarakat di sana masih merasakan kelaparan dan kemiskinan.

Afrika menghadapi tantangan serius dalam hal kelaparan. Tahun lalu, ratusan juta orang di benua ini menderita akibat kekurangan makanan, dengan tingkat kelaparan yang memprihatinkan.

Bahkan, Afrika Tengah kini menjadi kawasan dengan tingkat kelaparan terburuk di dunia. Kondisi ini telah menyebabkan penderitaan yang mendalam, terutama di Afrika Tengah dan Barat, di mana jutaan orang terancam kelaparan setiap hari.

Tragisnya, perempuan dan anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan, dengan ribuan nyawa melayang akibat kurangnya akses terhadap kebutuhan dasar ini.

Hal inilah yang menarik perhatian beberapa negara terhadap kelaparan di Afrika. World Food Programme (WFP) yang di buat oleh FAO (Food and Agriculture Organization of the United Nations) yang merupakan bagian dari perserikatan bangsa – bangsa (PBB) secara suka rela membantu dalam mengurangi kelaparan dan memperbaiki gizi yang ada di Afrika.

Serta menjadikan piagam PBB sebagai dasar hukumnya. WFP ini memperoleh dana dari sumbangan sukarela oleh pemerintahan maupun pribadi.

WFP didirikan pada 1961 oleh PBB. 1962 operasi pertama berlangsung saat ada gempa bumi yang melanda Iran. Lalu pada 2020 WFP memperoleh hadiah Nobel Perdamaian . WFP ini memiliki tujuan untuk memerangi kelaparan di seluruh dunia dan mendukung program ketahanan pangan dan gizi nasional, lokal dan nasional.

Peran pertama WFP di Afrika adalah di Togo, Afrika Barat. WFP memberikan bantuan kepada 5.000 anak dengan menyediakan makanan sehat dan mendirikan sekolah terbesar di dunia. Setelah itu program tersebut akan di diserahkan kepada pemerintah daerah.

Pada 1973, WFP memimpin pengiriman bantuan darurat PBB lewat udara. Ada 30 pesawat kargo yang ikut ambil bagian dalam operasi tiga tahun ini.

Pesawat kargo tersebut berisi bahan makanan darurat, makanan untuk anak – anak, perlengkapan medis dan logistik. Pesawat ini di tujukan untuk wilayah Sahel, Afrika barat tempat yang telah dilanda oleh kekeringan selama bertahun/- tahun.

WFP ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan setiap manusia di belahan bumi manapun dalam segi pangan. Walaupun Afrika menjadi Wilayah yang sangat di perhatikan karena masih sangat banyaknya orang-orang yang kelaparan. Kelaparan di Afrika ini juga karena pengaruh dari kekeringan.

Tapi WFP ini sebenarnya sangat memfokuskan kegiatan-kegiatannya ke negara-negara berkembang. Sebab di negara berkembang masih belum memiliki kondisi ekonomi, politik, dan pemanfaatan sumber daya yang baik dan stabil.

Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat nya. Biasanya itu berpengaruh terhadap kesenjangan ekonomi. Terlebih lagi di wilayah-wilayah di negara tersebut yang sangat sulit di jangkau, biasanya berada di ujung negara tersebut.

Seringkali di wilayah ujung suatu negara, memiliki masyarakat yang kurang sejahtera yang disebabkan karena biaya dan jarak yang membuat bantuan atau pembangunan menjadi sangat lambat bahkan tidak sampai. Itu juga menjadi salah satu faktor penyebab kelaparan atau krisis pangan yang biasanya terjadi di daerah ujung yang jauh dari pusat negara.

WFP hadir untuk mengatasi krisis pangan di suatu daerah yang mengalami krisis pangan dengan sumbangan dari beberapa pihak. Dan itu sangat membantu sekali untuk masyarakat di daerah tersebut bahkan untuk suatu negara berkembang.

Sebagai respons, World Food Programme (WFP), badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa, memainkan peran kunci dalam upaya mengurangi kelaparan global. Berdiri sejak 1961, WFP menjalankan misinya melalui program bantuan pangan dan gizi.

WFP juga mendukung negara berkembang dengan memperbaiki ketahanan pangan dan menyediakan logistik yang diperlukan untuk menangani krisis kelaparan.

Di Afrika, peran WFP terlihat signifikan, khususnya dalam menangani dampak kekeringan yang memperburuk kelaparan.

Dengan fokus utama pada negara berkembang, WFP berupaya mengatasi ketidakstabilan ekonomi, politik, dan kesenjangan akses di daerah terpencil. Tantangan geografis dan biaya menjadi penghalang utama untuk distribusi bantuan.

Namun, melalui sumbangan sukarela dari berbagai pihak, WFP mampu menyediakan kebutuhan dasar bagi masyarakat di wilayah yang sulit dijangkau.

Kesimpulannya, WFP telah menjadi simbol harapan bagi masyarakat di wilayah krisis pangan, khususnya Afrika. Upaya mereka tidak hanya membantu mengurangi kelaparan tetapi juga mendorong perbaikan jangka panjang dalam ketahanan pangan.

Meski demikian, kolaborasi global yang lebih besar diperlukan untuk memastikan hak dasar setiap manusia dalam memperoleh kesejahteraan dapat terpenuhi secara merata di seluruh dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *