Kesalahan apa yang telah aku buat

Sehingga membuatku menjadi sengsara

Salahkah aku jika mencari sebuah perkerjaan?

Demi sesuap nasi untuk menghilangkan rasa kelaparan

 

Kau mengurungku dengan aturanmu

Membuatku tidak berdaya

Ku terjebak dalam janji-janji manismu

Sungguh pintar siyasatmu

 

“Ini akan segera membaik”

Itukah perkataanmu?

Namun, apa kenyataannya?

Kau selalu membohongiku

 

Sudah bosankah engkau bersamaku?

Hingga mendatangkan orang baru

Menempatkannya lebih baik dariku

Padahal ini tanah airku

 

Inikah namanya dewan perwakilan?

Cuma perlu persetujuan

Lalu kamu siarkan

Dan kau abaikan

 

Wahai tikus-tikus berdasi

Sadarkah engkau telah menyiksa kami

Membunuh pekerjaan kami

Dengan aturanmu saat ini

 

Kami rela kepanasan dan kedinginan

Demi mencari makan

Sedangkan kau hanya duduk di ruangan

Dengan penghasilan yang memuaskan

 

Sampai kapan kau akan terus begini?

Jangan sampai kata “membaik” menjadi buaianmu saja

Kami ingin sebuah kenyataan

Bukan cuma ucapan

 

Oleh: Irfan Fakhri Rasyadi, Ketua Umum Pelajar Islam Indonesia (PII) Planet Nufo Mlagen Rembang

 

Baca Juga  Perpisahan yang Melegakan

Takdir dan Konsep Kebebasan Manusia (Bagian 2)

Previous article

Soroti Masalah Gender di Lingkungan Kampus, Kelompok 5 KKN RDR 77 UIN Walisongo Adakan Webinar Bersama Dekan FISIP

Next article

You may also like

Comments

Ruang Diskusi

More in Puisi