Ratapan

Semilir angin

Bawalah jauh puing-puing ratapan

Jauh, hingga tiada sisa lagi

Ke dasar samudera

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Ke ujung Cakrawala

Ke manapun, asalkan ia tidak kembali lagi

 

Diri ini tidak tahu menahu

Apakah masih sanggup untuk menghadapi kesekian kali

Ataukah malah runtuh tidak mampu membentengi

 

Lelah . .

Iya, raga ini memang lelah menghadapi

Apa karena fisik ini terlampau kuat,

Sehingga cobaan datang silih berganti?

 

Entahlah . .

Mungkin itu sudah menjadi rahasia semesta

Sekuat apapun daya menampik,

Ratapan akan hadir tanpa segan-segan

Tidak peduli ruang dan waktu

Tidak peduli betapa nelangsanya aku

 

Ratapan . .

Mengapa kau senantiasa setia menetap di relung jiwa?

Tak tahukah bahwa hidup menjadi hambar nan hampa?

Laiknya langit berselimut mendung

Diri ini resah tidak tentu arah

Bimbang tidak terdefinisikan

 

Pahamilah . .

Diri ini juga manusia biasa

Terkadang ia salah pun terkadang lupa

Sekalipun berusaha setegar batu karang

Namun, diri ini juga mempunyai batas kemampuan

Jadi pusaran ratapan . .

Tolong pergilah

 

Oleh: Yumna Myesha, Pelenyap lara, pecandu rindu

 

banner 300x250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *