Setiap kali aku menangkap pandanganmu
Aku melihat cinta terpancar dari matamu
Namun, tatkala dalam tindakan, aku tidak melihat itu
Apakah ini yang dinamakan cinta dalam diam?
Suatu Malam aku bermimpi dipertemukan denganmu
Entah, apakah ini hanya sekedar bunga tidurku
Karena anganku yang seperti itu
Atau lewat mimpi itu Tuhan memberikan informasi tentang cinta yang kau pendam?
Aku tidak ingin terjebuk terlalu larut dengan spekulasi-spekulasiku
Karena itu, aku memutuskan untuk menjauh dan menghindar dari pandanganmu
Hingga kemudian aku melantuntan do’a: “Ya Allah, Sang Maha Pencipta Cinta, mohon ampuni aku
Sebab, sampai detik ini, aku masih menyimpan sebuah rasa cinta kepada salah satu hamba-Mu
Ya Allah, jika rasa cinta ini membuatku jauh dari-Mu, maka hilangkanlah dengan cepat.
Namun, jika memang rasa cinta ini membuatku mendekat kepada-Mu, maka izinkanlah aku untuk merawatnya.
Dan jika dialah yang Kau tetapkan sebagai jodohku untuk menemaniku berjuang, maka pertemukanlah kami di waktu yang tepat.
Kumohon pertemukan aku dengan sosok perempuan yang mau diajak berjuang dan mencintai-Mu di atas segalanya
Yang mencintaiku karena-Mu dan yang kucintai karena-Mu.”
Aku masih meyakini bahwa
Di balik laki-laki yang kuat,
ada perempuan hebat.
Begitupun sebaliknya
Di balik laki-laki yang payah,
ada perempuan lemah.
Oleh: Omansya Samawa, Pengharap Cinta Sang Ilahi