Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud) telah meluncurkan Kurikulum Merdeka pada Pebruari 2022 sebagai salah satu program Merdeka Belajar. Kurikululm Merdeka dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kurikulum Merdeka Belajar berfokus pada materi yang esensial dan pada pengembangan karakter. Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Guru memiliki keleluasaan dalam proses pembelajaran untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Kurikulum Merdeka memuat projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila, di mana dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Proyek Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran. Meskipun opsional, Kurikulum Merdeka terbuka untuk digunakan seluruh satuan pendidikan PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, Pendidikan Khusus, dan Kesetaraan. Kurikulum Merdeka akan efektif jika diterapkan sesuai kebutuhan.

Kurikulum di Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Ganti pemerintahan, bahkan ganti menteri, kurikulum pun sering ganti, atau setidak-tidaknya ganti kebijakan tentang pendidikan. Pergantian kurikulum dikhawatirkan jutru menjadikan mutu pendidikan Indonesia hingga kini belum memenuhi stnadar mutu yang jelas dan mantap.

Sejarah Kurikulum di Indonesia

Sejak merdeka, kurikulum pendidikan nasional telah banyak mengalami perubahan yang signifikan yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, 2013, 2015, dan tahun 2022. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dan terjadinya perubhan sistem politik, sosial, budaya, ekonomi dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Memang, kurikulum sebagai seperankat terencana pendidikan tentu akan terus mengalami perkembangan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat.

Baca Juga  MENAKSIR NILAI EKONOMIS SERTIFIKAT KEKAYAAN INTELEKTUAL

(1) Kurikulum 1947 atau disebut Rentjana Pelajaran 1947. Kurikulum ini pertama lahir pada masa kemerdekaan dan memakai istilah Bahasa Belanda Leerplan yang artinya rencana pelajaran. Istilah ini lebih popular dibanding istilah curriculum (bahasa Inggris). Perubahan arah pendidikan ini lebih bersifat politis, yaitu menghilangkan orientasi pedidikan Belanda. Fokus Rentjana Pelajaran 1947 tidak menekankan pendidikan pikiran, melainkan hanya pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat. Materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari dan perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani.

(2) Rencana Pelajaran Terurai atau Kurikululum 1952. Kurikulum 1952 merupakan kurikulum yang pembentukaanya sebagai penyempurnaan dari Rentjana Pelajaran 1947 atau Kurikulum 1947. Ketika itu, Indonesia mulai membentuk sistem pendidikan nasional. Ciri khas Kurikulum 1952 adalah penggunaan kehidupan sehari-hari sebagai dari materi pelajaran yang disusun dalam rencana pembelajaran.

(3) Rencana Pelajaran 1964. Pada kurikulum ini, mata pelajaran dikelompokan dalam lima bidang studi yakni moral, kecerdesaaan, emosional, atau artistic, keprigelan ketrampilan dan jasmaniah. Pada jenjang Pendidikan Dasar, penekanan lebih pada pengetahuan dan kegiatan fungsioanla praktis.

(4) Rencana Pelajaran 1968. Kurikulum ini bertujuan membentuk manusia Pncasila sejati, yaitu kkuat, dan sehat jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan, beragama. Kurikulum 1968 ini merupakan perwujudan dari perubahan orientasi orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni.

(5) Rencana Pelajaran 1975. Kurikulum 1975 di setting agar siswa mampu mengembangkan pikiran dan memecahkan problem belajar dan kehidupan. Siswa dipersiapkan agar dapat melanjutkan pendidikan selanjutnya atau mereka dapat bekerja setelah lulus sekolah. Setiap mata pelajaran dibuat dan disusun dari unit-unit kecil untuk mencapai tujuan institusional dan tujuan instructional. Implementasi Kurikulum 1975 menggunakan strategi belajar-mengajar Program Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI).

Baca Juga  Saat Tengah Pandemi, Masih Bisa Ngaji

(6) Rencana Pelajaran 1984. Kurikulum ini dikenal dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Dengan pendekatan ketrampilan proses (skill approach), guru menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum memberikan latihan kepada peserta didik. CBSA menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Siswa menjadi subjek dalam pembelajaran karena siswa diberikan kesempatan untuk aktif secara fisik, mental, intelektual, dan emosional.

(7) Rencana Pelajaran 1994. Kurikulum 1994 bersifat populis dan kurikulum ini memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyakarat sekitar. Selama dilaksanakan Kurikulum 1994, muncul beberapa permasalahan sebagai akibat dari kecenderungan kepada pendekatan penguasaan materi (contct oriented).

(8) Rencana Pelajaran 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum 2004 atau KBK dikembangkan berdasarkan pendekatan berbasis kompetensi. Kompetensi diartikan sebagai kecapakan individu berkenaan dengan pengetahuan, ketrampilan, dan nilai nilai yang direflesikan dalan kebiasaan berpikir dan bertindak yang terjadi secara terus menerus. KBK diharapkan mampu memecahkan berbagai persoalan bangsa.

(9) Rencana Pelajaran 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP merupakan kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP merupakan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisitem Pendidikan Nasional, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan seiring dengan kebijakan Sertifikasi Guru..

Baca Juga  Jabatan, Apa yang Dicari?

(10) Rencana Pelajaran 2013 (K 2013). Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman produktif , kriatif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Pemenuhan beban kerja dan penataan integritas guru bersetifikat pedidikan dalam implementasi pembelajaran pada Kurikulum 2013 mengacu pada ketentuan perundang undangan..

(11) Rencana Pelajaran 2015. Kurikulum 2015 masih dalam tahap penyempurnaan dari kurikulum 2013. Namun Ujian Nasional yang digelar pada tahun 2015 masih menggunakan kurikulum 2006 yaitu KTSP, karena untuk saat ini siswa yang sudah sekolahnya menggunakan kurikulum 2013 baru melaksanakan tiga semester.

(12) Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka sebagai salah satu implementasi program Merdeka Belajar. Kurikulum Merdeka Belajar berfokus pada materi yang esensial dan pada pengembangan karakter. Selain itu, Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam.

*Dikutip dari berbagai sumber.

Oleh: Putri Fratiwi, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pancasakti Tegal

Mafia Peradilan yang Merajalela

Previous article

Kemerdekaan yang Memerdekakan

Next article

You may also like

Comments

Ruang Diskusi

More in Gagasan