Enjoy at Home

Oleh : Arif Budiman, Presidium KAHMI Kabupaten Rembang, Ketua Yayasan Pesantren NUFO (Nurul Furqon) Mlagen Pamotan Rembang

Bapaknya saja tidak kuat “stay at home”, lantas bagaimana dengan anak-anak?Mereka akan merasakan kejenuhan luar biasa. Diam di rumah dengan kegiatan yang monoton pasti sangat menjemukan; bangun tidur, mandi, makan, mengerjakan tugas-tugas dari sekolah, menonton TV, dan main game. Rumah ibarat penjara bagi mereka. Setiap saat, pasti mereka ingin lompat pagar dan lari dari rumah untuk bermain bersama teman-temannya. Jika sudah demikian, tujuan “stay at home” untuk karantina mandiri akan gagal total.

Melakukan “stay at home” harus diimbangi dengan rencana dan pengkondisian rumah yang teratur dan tersistematis. Hal ini dimaksudkan agara  seluruh anggota keluarga merasa nyaman di rumah, atau “enjoy at home”. Dengan demikian, seluruh anggota keluarga akan betah tetap tinggal di rumah. Serta dapat melakukan semua aktivitas di rumah selama masa karantina dengan lebih optimal.

Untuk mengubah suasana karantina yang menjemukan menjadi “enjoy at home”, setidaknya dapat dilakukan dengan dua hal berikut, diantaranya :

Bacaan Lainnya
banner 300x250
  1. Moment Kebersamaan Keluarga.
    Saat seperti ini bisa menjadi momen quality time. Ini adalah saat yang tepat untuk menjalin hubungan yang baik dalam keluarga. Dimulai dengan meningkatkan intensitas komunikasi dan memperbaiki hubungan yang mungkin selama ini kurang baik antar anggota keluarga.Pada hari-hari biasa orang tua dan anak-anak asyik dengan kesibukan masing-masing, maka hari-hari ini mereka dipaksa untuk kumpul bersama dalam satu rumah dan waktu yang relatif lama. Maka momen ini harus dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menciptakan kebersamaan seluruh anggota keluarga. Orang tua dan putra-putrinya bisa menghabiskan waktu bersama di rumah dengan berbagai kegiatan yang positif dan menyenangkan.Untuk menciptakan suasana kebersamaan, orang tua perlu merencanakan kegiatan-kegiatan bersama seisi rumah. Memasak bisa menjadi salah satu kegiatan bersama yang menyenangkan. Sekali waktu Bapak yang menjadi kokinya, memasak masakan ringan-ringan saja, seperti membuat nasi goreng atau membuat telur dadar.Anak-anak bisa menjadi asisten kokinya, mengulek sambal, menggoreng telor, dll. Ibu yang jadi pengawas dan pemandunya. Selama masa karantina anak-anak tidak boleh jajan di luar rumah. Maka sebagai penggantinya, orang tua harus menyediakan camilan yang banyak.Akan lebih menarik lagi jika orang tua, utamanya Ibu, dapat membuat variasi berbagai olahan makanan. Seperti kue-kue, jajanan pasar, coklat, seriping, kerupuk, dan lain-lain untuk seluruh keluarga. Karena pada dasarnya, saat-saat seperti inilah anak-anak cepat lapar.Makan bersama dalam tiga waktu; sarapan, makan siang dan makan malam bisa menjadi momen yang sangat menyenangkan. Duduk dalam satu meja bersama keluarga saat makan adalah saat yang tepat untuk salling berkomunikasi, diskusi dan mengobrol tentang banyak hal. Momen kebersamaan bisa juga dilakukan dengan kegiatan yang lain, seperti; shalat berjamaah dan mengaji bersama, berolah raga, menonton tv, berkebun, bersih-bersih rumah, dll. Asyik juga kalau Bapak, Ibu dan Anak-anak bernyanyi bersama diiringi gitar, organ atau alat musik lainnya.
  2. Jadikan Rumah Sebagai Arena Bermain Yang Menyenangkan.
    Ketika anak-anak tidak boleh bermain keluar rumah, maka orang tua wajib menyediakan tempat penggantinya di rumah. Pada saat “stay at home”, orang tua harus merelakan ruang tamu atau ruang keluarga untuk disulap menjadi arena bermain untuk anak-anak dan seluruh anggota keluarga. Untuk sementara waktu, barangkali rumah akan menjadi berantakan seperti kapal pecah. Tentu saja barang-barang atau perabot rumah yang gampang rusak/pecah harus diselamatkan dulu, sebelum nanti menjadi korban kreatifitas anak-anak.Banyak permainan yang dapat dimainkan anak-anak bersama orang tua. Permainan yang tidak membutuhkan ruang besar, tapi tetap mengasyikkan. Seperti bermain Halma, Monopoli, Catur, Karambol, dll.Seru juga anak-anak dan bapak main kartu bersama. Dimana nantinya yang kalah akan dibedakin atau dicoret mukanya dengan spidol hitam. Pada kesempatan ini, barangkali ortu dapat mengenalkan permainan tradisonal yang dulu pernah mereka mainkan. Seperti Engklek, Dakon, Bekel, Petak umpet, Cublak-cublak suweng, ular naga, dll. Bahkan main bola pun dapat dilakukan di dalam rumah. Dengan bola kertas buatan sendiri atau bola kain seperti bantal berbentuk bulat.Sambil bermain, Orang tua juga dapat mengajak anak-anak membuat karya bersama. Membuat mobil-mobilan dari botol plastik bekas, membuat tenda dalam rumah dari kardus bekas, membuat kapal-kapalan atau pesawat terbang dari kertas dan kemudian memainkannya bersama. Pasti seru dan mengasyikkan.Membuat karya apa saja yang dapat meningkatkan kreatifitas dan ketrampilan motorik anak. Bahan bahannya bisa dari apa saja yang mudah didapat di sekitar rumah, seperti kertas, kain, kayu/triplek, botol botol bekas, ember bekas, ban bekas, tali rafia atau bahan-bahan yang tersedia di toko terdekat. Membuat karya bersama ini bisa menjadi moment indah bagi ortu bernostalgia masa kecil dulu, ceria dan bahagia.

Selamat menjalani “Stay at Home”. Semoga produktif dan menyenangkan.

banner 300x250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *