Corona Bukan Jalan Kematian, Apa yang Kita Takutkan?

Kurniawati Surya Ningrum

Kita hanyalah segumpal tanah hitam yang mampu berjalan di dalam lorong gelap dan tak dapat melihat apa yang akan kita injak. Namun memantapkan langkah terbaik adalah sebuah pilihan, dan bukan ketetapan.

Saat ini kita sedang hidup di zaman yang kelak akan menjadi sejarah bumi mungkin akan  disebut zaman pra dan post corona, zaman yang akan menjadi sejarah yang mengisahkan bergelimpangan korban akibat makhluk yang hanya dengan mata kita tak mampu melihat namun mampu menjadi jalan terbangnya ribuan nyawa di dunia.

Kita, sebagai umat yang terlibat di dalam zaman ini hendaklah turut membantu kepada sesama dengan berbagai cara yang mungkin bisa mencegah atau meminimalisir terjadinya menyebaran virus yang kita sebut sebagai  Covid-19 ini. Virus yang gejalanya ditandai dengan terjadinya demam yaitu suhu tubuh diatas 38 derajat celcius, batuk dan sesak nafas yang memang menyerang saluran pernapasan manusia ini memang sedang menggemparkan dunia

Salah satu cara kita membantu untuk mencegah terjadinya penyebarannya yaitu dengan mematuhi arahan yang telah ditetapkan oleh dunia berupa perlakuan lockdown dan bentuk isolasi diri. Jangan abaikan istilah dirumah saja sehingga menjadi sumber tangis keluarga. Tetap menjaga kebersihan tempat, dan diri kita juga merupakan solusi yang tepat untuk mencegah terjangkitnya virus corona yang dapat kita lakukan dengan rajin mencuci tangan, membersihkan diri setelah keluar dari rumah dan membersihkan lingkungan kita.

Virus adalah organisme subselular yang punya dua fase siklus kehidupan – salah satu fasenya, yaitu fase pemencaran, termasuk virions (partikel) yang menginfeksi sel-sel induk mereka. Genom yang mengandung virion kemudian mengambil alih metabolisme induknya dan meneruskannya untuk membuat virion lebih banyak. Virus merupakan makhlukhidup yaitu berada diantara makhluk yang hidup dan juga makhluk mati karena virus akan hidup hanya ketika berada pada sel inang yang hidup, dan akan mati atau mengkristal saat tidakmemiliki selinang yang hidup untuk ditumpangi.

“Virus adalah self-limiting disease, sehingga yang bertugas menyembuhkan dari virus adalah sistem imun kita sendiri. Apapun yang kita konsumsi, selama dia bisa membantu sistem imun kita, maka bisa membantu mempercepat proses penyembuhan, jika bakteri bisa mati lewat antibiotik namun virus bida disembuhkan dengan meningkatkan sistem imun kita dengan mengonsumsi gizi yang baik dan seimbang serta memperbanyak mengonsumsi sayuran dan buah buahan.

Allah telah menciptakan menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dengan segala kemampuan di dalam tubuhnya yang bahkan tidak terhitung lagi berbagai keajaiban yang ada dengan segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepada kita. Jadi tidak perlu cemas terhadap perkembangan penyekit dari virus yang tentunya juga berasal dari Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda:

لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا أُصِيْبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ

“Semua penyakit ada obatnya. Jika cocok antara penyakit dan obatnya, maka akan sembuh dengan izin Allah.” [HR. Muslim].

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلاَّ أَنْزَل لَهُ شِفَاءً

“Tidaklah Allah Ta’ala menurukan suatu penyakit, kecuali Allah Ta’ala juga menurunkan obatnya.” [HR. Bukhari].

Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan bahwayang tidak bisa disembuhkan adalah kematian,

ﻭﺍﺳﺘﺜﻨﺎﺀ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﻓﻲ ﺣﺪﻳﺚ ﺃﺳﺎﻣﺔ ﺑﻦ ﺷﺮﻳﻚ ﻭﺍﺿﺢ، ﻭﻟﻌﻞ ﺍﻟﺘﻘﺪﻳﺮ ﺇﻻ ﺩﺍﺀ ﺍﻟﻤﻮﺕ، ﺃﻱ ﺍﻟﻤﺮﺽ ﺍﻟﺬﻱ ﻗﺪﺭ ﻋﻠﻰ ﺻﺎﺣﺒﻪ ﺍﻟﻤﻮﺕ

“Pengecualian dengan kematian (pada riwayat lainnya) hadits Usamah bin Syuraik adalah sudah jelas maksudnya. Dikecualikan dengan kematian yaitu penyakit yang Allah Ta’ala takdirkan baginya yang mengantarkan pada kematian.” [Fathul Bari Hal. 57, Kitabut Thibb]

Tidak panik bukan berarti berperilaku seakan akan tidak ada suatu hal yang terjadi. Tidak panik bukan berarti berkelana di sepanjang jalan. Kita tetap berikhtiar untuk diri kita dan juga orang lain. Selain bentuk mengisolasi diri terdapat juga ikhtiar dengan meningkatkan sistem imun di dalam tubuh kita agar mampu menangkal penyakit yang datang dengan mengonsumsi vitamin C dan juga vitamin E yang sangat baik untuk meningkatkan sistem imun kita.

Kita bisa dapatkan dari berbagai tumbuhan yang merupakan salah saturahmat dari Allah SWT dengan segala manfaat yang terdapat di dalamnya. Salah satu contohnya bisa kita dapatkan dari berbagai tumbuhan herbal yang sudah banyak terbukti hasiatnya. Tentunya ditambah dengan lafadz lafadz yang mengagungkan Allah, agar diberi kesehatan dan keselamatan, serta kemudahan di dalamnya.

la haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim 3x

subhaanallah wal hamdulillah walaailaahaillahllahu hu allahuakbar wa la haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim 3x

Dengan berbagai campuran tumbuhan yang di rebus atau di rendam dengan air panas, diambil sarinya untuk dikonsumsi. Tumbuhan-tumbuhan itu antara lain: Segenggam daun kelor, 3 sd 5 butir temu kunci, Garam kasar danjahe merah secukupnya Dapat direbus atau direndam dengan 3 sampai 5 gelas air kemudian di konsumsi dan berucap:

Wallahu ‘alaa kulli syaiinqodir. Wallahu bishowab. Aamiin… amiin.. ya robbal ‘alamin…

Di antarakandungan yang terdapat di dalam bahan bahan tersebut adalah zat zat bioaktif yang tentu sangat bagus untuk meningkatkan sistem imun antara lain: kandungan daun kelor menurut DKBM Indonesia mengandung 82 kalori energi; 6,7 gram protein; 1,7 gram lemak; 14,3 karbohidrat; 440 mg kalsium; 70 mg fosfor; 7 mg zat besi; 11300 IU vitamin A; 0.21 vitamin B; dan 220 mg vitamin C. Daun kelor segar juga terdiri dari beberapa kandungan mineral. Kandungan mineral daun kelor segar terdiri dari 440 mg kalsium; 0,07 mg tembaga,; 0,85 mg zat besi; 42 mg magnesium; 70 mg fosfor; 259 mg kalium; dan 0,16 mg seng.

Dan terdapat Fakta daun kelor segar dengan bahan pangan lain yang terkenal akan kandungan gizinya pada zat gizi tertentu:

  1. Kandungan vitamin C 7x lipat dibandingkan dengan jeruk segar
  2. Kandungan vitamin A 4x lipat dibandingkan dengan wortel
  3. Kandungan kalsium 4x lipat dibandingkan dengan susu
  4. Kandungan kalsium 3x lipat dibandingkan dengan pisang
  5. Kandungan protein 2x lipat dibandingkan dengan yogurt
  6. Kandungan zat besi 3/4x lipat dibandingkan dengan daun bayam.

Temu kunci mengandung vitamin B6 dan vitamin B12. Vitamin B6 dan B12 berkhasiat untuk kulit dan melangsingkan tubuh, serta penambah darah sehingga wajah terlihat lebih segar. Vitamin B6 dan B12 juga berperan dalam pencernaan karbohidrat, produksi energi, serta mengatasi stres karena dapat memelihara kesehatan sel saraf. Selain itu juga terdapat berbagai senyawa antioksidan dan zat bioaktif. Kandungan pada jahe yang sangat banyak, seperti gingerol, flavonoid, agen antibakteri, agen antiperadangan, dan lainnya, dapat memberi dampak positif pada kesehatan. Dan garam yang dapat menjadi penambah rasa atau juga dapat menjadi penangkal radikal bebas dsb.

Panik justru akan dapat melemahkan imun kita, jadi jalan keluarnya adalah hadapi, nikmati, jalani, dan jangan lupa ambil setiap hikmahnya. Semoga bermanfaat.

banner 300x250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *