Sudah menjadi rahasia umum bahwa, apabila berbicara mengenai penampilan pasti pembahasan terhadap dunia perempuan akan mendapat porsi lebih banyak. Hampir seluruh perempuan di dunia sangat memperhatikan penampilannya. Tidak sedikit dari mereka rela mengeluarkan biaya yang mahal untuk merawat penampilan. Bagi sebagian besar kaum perempuan, penampilan merupakan penunjang agar lebih PD tampil di depan umum dan mendapatkan perhatian dari sekitarnya.
Dalam menilai seseorang, yang pertama kali sering diperhatikan adalah penampilan. Apabila penampilannya menarik atau dinilai sudah layak, barulah hal-hal lain akan diperhitungkan. Namun mirisnya, kebanyakan orang terutama kaum perempuan justru menghabiskan waktunya untuk mengurus penampilan sebelum sempat mengurus hal penting lainnya.
Sempurna dalam penampilan merupakan salah satu upaya kaum perempuan untuk mendapatkan perlakuan baik dan setara dengan kaum laki-laki. Sebab, dalam pandangan mereka perempuan yang berpenampilan kurang menarik akan disepelekan dan cenderung diabaikan. Namun, yang terjadi adalah masih banyak kaum perempuan yang justru menghakimi kaumnya sendiri. Padahal seharusnya sesama perempuan tidak saling menjatuhkan, menyakiti, atau mengintimidasi.
Adanya sikap kompetitif yang tidak sehat di antara perempuan menjadikan sesama kaum perempuan sulit memberikan dukungan secara tulus. Perempuan kini tidak hanya menjadi objek kekerasan, tetapi juga menjadi pelaku. Hal tersebut mengakibatkan perlakuan yang kurang baik sesama perempuan. Sering terdengar kasus yang menyatakan bahwa perempuan saling bersaing untuk lebih cantik, saling menyalahkan, merasa paling pintar dan progresif sehingga menghakimi perempuan yang tidak seperti dirinya.
Banyak istilah-istilah yang menggambarkan persaingan dan rendahnya kesadaran para perempuan untuk saling mendukung dan cenderung membully. Diantaranya, mompetition yang membandingkan antara perempuan yang melahirkan normal atau caesar, atau istilah pelakor yang berkonotasi negatif untuk perempuan. Kasus bullying yang banyak terjadi adalah beauty bullying. Kasus ini bukan hanya terjadi secara verbal , tetapi juga terjadi melalui media sosial yang disebut social beauty bullying. Kekerasan tersebut dapat berupa komentar mengenai make-up, cat kuku, berat badan, konstruksi wajah, model rambut, dan lain-lain
Di London, Sekitar 115 foto telah dihilangkan dari internet dikarenakan mendapat komentar negatif berisi pelecehan. Akibat komentar tersebut ada yang jadi menyalahgunakan narkoba dan barang-barang berbahaya, menyakiti dan menyalahkan diri sendri, mengalami gangguan, dll. Menurut Nauran abdat beberapa penyebab seseorang melakukan beauty bullying adalah; budaya patriarki pada zaman dahulu, adanya kekeliruan dalam memahami arti persaingan. Saat membutuhkan bukti guna meningkatkan diri, mereka dengan mudah menjatuhkan orang lain,. Pernah menjadi korban juga mengakibatkan seseorang melampiaskan kekesalannya dengan mencela perempuan lain yang lebih lemah dari dirinya.
Beauty bullying menyebabkan kaum perempuan kehilangan semangat untuk woman support woman. Bagi sebagian orang, mungkin ini adalah masalah sepele. Namun bisa memiliki dampak negatif, baik untuk pelaku maupun korban. Jika terus dibiarkan maka anggapan bahwa musuh besar perempuan bukan laki-laki, melainkan sesama perempuan akan semakin menguat. Ketika seorang perempuan selalu mendapatkan celaan dari lingkungan sekitar apalagi sesama perempuan tentunya rasa percaya dirinya menjadi terpengaruhi. Celaan tersebut dalam sudut pandang neurobiology masuk dalam kategori punishment yang akan menjadikannya merasa takut, cemas, gelisah, hingga pada akhirnya hal tersebut mengakibatkan tingkat percaya dirinya semakin menurun.
Beberapa dampak negatif akibat beauty bullying yakni; adanya gangguan mental pada korban, adanya potensi untuk menyalahgunakan obat-obatan terlarang, hilangnya semangat korban untuk terus menjalani hidup, dan dampak paling membahayakan adalah adanya keinginan korban untuk mengakhiri hidupnya. Sebenarnya, berbagai macam alasan yang melatarbelakangi seseorang membully tidak bisa dibenarkan karena akan mengakibatkan korban mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya. Padahal, tidak semua orang memiliki kempuan dan kekuatan dalam menjalani masa-masa sulit dalam kehidupan.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan kaum perempuan adalah dengan melakukan silent treatmen. Yakni, metode melawan para pembuli dengan aksi diam. Banyak sekali di luar sana orang-orang yang berpendapat bahwa pelaku haruslah dilawan. Tanpa kita sadari, diam sebenarnya juga merupakan cara melawan karena pembully tidak akan merasa puas karena merasa telah gagal membully.
Persaingan sesama perempuan seharusnya diciptakan secara sehat dan saling mendukung. Kaum perempuan harus belajar untuk memiliki jiwan woman support woman sehingga kaum perempuan mampu mnegekspresikan kecantikan mereka dengan senyaman mungkin. Ketika sudah mendapatkan kenyaman tentunya perempuan dapat meminimalisir over thinking dan rasa tidak percaya diri. Dengan begitu perempuan akan memusatkan pikirannya untuk terus berkarya dan mengejar setiap impian. Maka yang terjadi adalah kaum perempuan memberdayakan kaum mereka dan menghindari adanya beauty bullying untuk sama-sama berkompetisi dalam berkarya dan memajukan nilai seorang perempuan.