Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah Swt., Tuhan Semesta Alam, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, buku yang berujudul Abana: Menempuh Jalan Sunyi Membangun Qur’anic Habits yang ada di tangan Anda ini telah diterbitkan. Shalawat dan salam tidak lupa kita haturkan kepada suri tauladan kita, baginda Nabi Muhammad Saw. Seorang Nabi penutup yang menginspirasi kita untuk membangun peradaban manusia yang lebih baik dan memberikan contoh terbaik dalam berkehidupan di dunia ini. Semoga kita termasuk sebagai umatnya pada hari akhir. Dalam kesempatan ini, mohon izinkan panitia untuk mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang turut membantu penerbitan Abana: Menempuh Jalan Sunyi Membangun Qur’anic Habits. Buku yang ada dihadapan pembaca ini berisi gagasan-gagasan anti-mainstreem dan brilian Abana yang akan kami jadikan sebagai hadiah hari lahir Abana yang ke-41 tahun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan sahabat-sahabat Abana yang sekaligus mentor-mentor Monash Institute, Ibu Chusnul Mar’iyah, Ph.D., Prof. Dr. Sri Suhandjati, Dani Muhtada, Ph.D., Dr. Moh. Sofyan Harahap, dr, SpAn, KNA, dr. Oky Rahma Prihandani, Sp.A., M.Si.Med., H. Ferry Firmawan, Ph.D., ArDr. (Cand) Mukharom Asy-Syabab, M.H., Ristam Masywa, M.Pd., Muhammad Abu Nadlir, M.Ag., Mansur Syarifudin, M.S.I., Misbahul Ulum, M.E., Dr. (Cand) Faedurrahman, M.Pd., Attabik Imam Zuhdi, M.Pd., dan Arief Budiman, S.E. (Ketua Yayasan Pesantren al-Furqon, Rembang) atas kontribusinya dalam penerbitan buku ini dan komitmennya untuk tidak menyampaikan rencana ini kepada Abana agar menjadi hal yang surprise baginya.
Ucapan terima kasih juga kepada pemerintah Monash Institute Kabinet Militan karena benar turut mendukung usaha-usaha kami selama proses penyususan buku ini. Pemerintah Monash Institute bersedia mengadakan agenda jurnalistik terkait gagasan-gagasan Abana yang itu dilakukan tidak hanya satu atau dua kali saja, padahal Monash Institute sendiri punya beberapa agenda penting lainnya. Juga kepada seluruh Keluarga Besar Monash Institute (KBMI) dan Rumah Harta Monash Institute (RAHMI) yang turut berperan mendukung penerbitan buku ini. Tidak lupa kepada koordinator angkatan yang selalu membantu komunikasi kami dengan seluruh disciples yang sudah berdiaspora dengan peran-peran masing-masing di berbagai daerah di Indonesia. Semoga Allah membalas semua kebaikan itu dengan kebaikan yang berlipat-lipat.
Kepada para kontributor tulisan gagasan dan aksi Abana yang telah meluangkan waktu dan energinya untuk menulis dengan penuh cinta apa yang menjadi kesan dan pelajaran dari sosok Mohammad Nasih, kami ucapkan terima kasih yang tiada tara. Semoga gagasan-gagasan ini telah hidup dan aksi-aksi yang sudah dimulai bisa dilanjutkan dan ditinggkatkan. Kepada para pengusaha dermawan yang menginfakan rezekinya untuk penerbitan buku ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Mohon maaf karena kami tidak bisa menyebutkan nama teman-teman satu per satu. Allah Swt. yang akan membalas kebaikan saudara/i dan teman-teman sekalian. Semoga dibalas dengan balasan yang lebih baik. Amiin.
Secara khusus, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direktur Eksekutif Monash Institute Mokhamad Abdul Aziz, M.Sos., yang telah memprakarsai pembentukan Panitia Penerbitan Buku Biografi Abana dalam rangka HUT 41 Tahun Mohammad Nasih dan berkenan untuk bertindak sebagai penanggung jawab sekaligus editor buku ini. Sementara secara pribadi, penulis mengucapkan terima kasih kepada segenap panitia penerbitan buku ini. Berkat kekompakkan dan semangat mereka, buku ini dapat dicetak tanpa ada hamabatan apa pun. Begitu juga kepada tim reviewer, terima kasih atas kesediaannya untuk meluangkan waktunya demi kelancaran penerbitan buku ini. Siang malam kalian akan dibalas oleh Allah swt.
Segenap Panitia berharap buku ini dapat membawa kemanfaat bagi umat dan bangsa. Gagasan-gagasan brilian Abana yang ada dalam buku ini bisa memberikan edukasi dan motivasi bagi pembaca. Terkhusus untuk upaya pembangunan Qur’anic Habits, kita bisa membiasakan nilai-nilai Qur’ani dalam setiap kehidupan kita.
Al-Qur’an Surah al-Ahqaf ayat 15:
وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ إِحْسَٰنًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُۥ وَفِصَٰلُهُۥ ثَلَٰثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ ۖ إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri” (Q.S. Al-Ahqaf: 15).
Menurut Ibnu Katsir, ayat di atas mengisyaratkan agar kita, apabila menjelang usia 40 tahun, hendaklah meningkatkan rasa syukur dan memperbaharui taubat kepada Allah Swt. Dalam hadits Rasulullah Saw., manusia yang berusia 40 tahun dinilai sudah mengalami kematangan berpikir. Oleh karena itu, jalan hidup seseorang hingga akhirnya dapat dilihat setelah usia 40 tahun.
مَنْ أَتَى عَلَيْهِ أَرْبَعُونَ سَنَةً فَلَمْ يَغْلِبْ خَيْرُهُ شَرَّهُ فَلْيَتَجَهَّزْ إِلَى النَّار
“Orang yang datang baginya usia 40 tahun sedangkan kebaikannya tidak melebihi keburukannya, hendaklah ia menyiapkan diri untuk neraka.”
Memasuki usia 41 tahun ini, semoga semangat Abana tetap membara. Semoga Abah Nasih senantiasa diberikan kekuatan oleh Allah Swt. untuk mewujudkan perjuangan-perjuangan yang lebih besar lagi. Dan para murid bisa membantu dan mengembangkan perjuangan-perjuangan itu ke dalam medan yang lebih luas dan masif lagi. Aamiin.
Billahi Taufiq Walhidayah
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang, 17 Maret 2020
PANITIA PENERBITAN BUKU BIOGRAFI ABANA DR. MOHAMMAD NASIH
KODRAT ALAMSYAH
(Ketua Panitia)