Al-Qur’an adalah petunjuk hidup yang relevan untuk setiap zaman dan situasi. Ayat-ayatnya mengandung makna yang mendalam, memberikan petunjuk, dan inspirasi bagi kehidupan manusia. Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad Saw. harus diikuti, karena keduanya adalah panduan kepada kebenaran. Allah menurunkan al-Qur’an karena manusia tidak mengetahui apa pun tentang kebenaran. Dengan al-Qur’an, Nabi Muhammad yang ummiyy(buta huruf) yang karena itu tidak mengetahui apa pun tentang ketetapan dan juga iman, menjadi mengetahuinya.
Q.S Al-Baqarah ayat 155 – 156
“Dan sungguh, akan Kami uji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata, ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’ (Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).” (QS. Al-Baqarah: 155-156).
Ayat ini menjelaskan tentang ujian yang akan diberikan Allah kepada umat manusia. Ujian tersebut meliputi rasa takut, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Ujian ini adalah bagian dari kehidupan dan merupakan cara Allah untuk menguji keteguhan iman manusia. Mereka yang sabar menghadapi ujian ini dan tetap bertawakal kepada Allah akan diberikan kabar gembira.
Kata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” menunjukkan kesadaran penuh bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. Ini adalah sikap pasrah dan keyakinan yang kuat bahwa semua yang terjadi adalah bagian dari takdir Allah yang harus diterima dengan sabar.
Kita sering kali mengalami tekanan sosial, konflik dengan teman sebaya, dan tantangan dalam mengejar cita-cita. Ayat ini mengajarkan pentingnya kesabaran dan tawakal kepada Allah dalam menghadapi segala bentuk ujian. Dalam situasi sulit, kita dapat menemukan ketenangan dengan mengingat bahwa semua adalah bagian dari rencana Allah, dan yang terpenting adalah bagaimana kita merespons dengan kesabaran dan keimanan.
Q.S Ibrahim ayat 9
“Belumkah sampai kepada kalian berita tentang orang-orang sebelum kalian, yaitu kaum Nuh, ‘Ad, Tsamud, dan orang-orang setelah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Rasul-rasul mereka telah datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, tetapi mereka menutupkan tangan mereka ke mulutnya (karena kebencian) dan berkata, ‘Sesungguhnya kami ingkar terhadap apa yang kalian diutus untuk menyampaikannya, dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kalian serukan kepada kami.” (QS. Ibrahim: 9).
Ayat ini mengingatkan manusia tentang kisah-kisah umat terdahulu yang menolak ajaran para rasul mereka. Kaum-kaum tersebut seperti kaum Nuh, ‘Ad, dan Tsamud, adalah contoh bagaimana ketidakpercayaan dan penolakan terhadap ajaran Allah membawa kehancuran. Ayat ini menjadi peringatan bagi setiap umat agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Banyak dari kita yang mungkin merasa ragu terhadap nilai-nilai agama atau terpengaruh oleh budaya yang jauh dari nilai-nilai Islami. Ayat ini mengingatkan bahwa penolakan terhadap ajaran agama, seperti yang dilakukan oleh umat terdahulu, dapat membawa konsekuensi yang serius. Kita diajak untuk tetap teguh dalam keimanan dan mengambil pelajaran dari sejarah, agar tidak terjerumus dalam kesalahan yang sama.
Ketiga ayat ini memberikan pelajaran penting bagi manusia dalam menghadapi kehidupan yang penuh dengan tantangan. Melalui kesabaran dan keteguhan iman, kita dapat mengatasi berbagai ujian dengan bijak. Selain itu, penting bagi kita untuk belajar dari kisah-kisah umat terdahulu, agar tidak mengulangi kesalahan yang sama dan tetap berada di jalan yang diridhai Allah.
Dengan mengikuti semuanya itu, maka manusia akan bisa menjalani kehidupan di dunia ini dengan benar, sesuai dengan keinginan Allah. Dengan mengikuti semua keinginan Allah, maka manusia akan mendapatkan keselamatan. Tafsir ayat-ayat ini tidak hanya menjadi pengingat spiritual, tetapi juga menjadi panduan praktis untuk menghadapi kehidupan sehari-hari bagi umat Muslim di zaman ini. Wallahu a’lam bi al-shawab.
Oleh : Essedine Muhammad Antariksa El Zidane, Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Sulang, Sekbid PIP PD IPM Rembang 2024/2025