Mutiara Kesabaran

Sebuah Cerpen Anak


Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pepohonan hijau, hiduplah seorang anak bernama Aisyah, seorang gadis kecil yang rajin beribadah dan sangat mencintai Allah Swt. Setiap pagi, ia selalu memulai harinya dengan shalat dan membaca Al-Qur’an bersama ibunya, baik di rumah, terkadang di mushala desanya.

Suatu hari, desa Aisyah dilanda musibah. Hujan deras turun tanpa henti selama berhari-hari, sehingga sungai di dekat desa meluap dan menyebabkan banjir besar. Banyak rumah di desa tersebut rusak, termasuk rumah Aisyah. Ia dan keluarganya terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, membawa apa yang bisa mereka selamatkan.

Di pengungsian, Aisyah melihat banyak orang yang bersedih. Beberapa di antara mereka kehilangan harta benda, sementara yang lain kehilangan tempat tinggal mereka. Aisyah pun merasakan kesedihan yang sama. Namun, ibunya selalu menguatkan hati anaknya.

“Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an, Nak,” kata ibunya sambil mengusap kepala Aisyah dengan lembut, Aisyah menatap ibunya dengan tatapan melas. “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’.” (Q. S. al-Baqarah 155-156).

Aisyah merenungkan ayat itu. “Berarti, setiap ujian yang kita alami adalah kesempatan untuk kita bersabar dan lebih dekat kepada Allah, ya Bu?”

“Iya, sayang,” jawab ibunya lembut. “Semua yang kita miliki adalah milik Allah Swt, dan kepada-Nya kita akan kembali. Ujian ini adalah cara Allah menguji iman kita, dan kita harus tetap sabar serta yakin bahwa Allah selalu bersama kita.”

Hari-hari di pengungsian tidak mudah bagi Aisyah dan keluarganya untuk dilalui, tapi mereka selalu berusaha untuk tetap bersyukur dan bersabar. Setiap malam, Aisyah berdoa agar Allah memberikan kekuatan kepada semua orang yang terkena musibah. Ia juga tidak pernah lupa untuk mengingatkan teman-temannya yang lain untuk senantiasa bersabar dan berdoa.

Suatu pagi, ketika Aisyah sedang membaca Al-Qur’an, ia menemukan sebuah ayat yang membuat hatinya semakin kuat. Ayat itu berbunyi, “Apakah kamu tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan menggantikanmu dengan makhluk yang baru.” (Q. S. Ibrahim 19).

Aisyah tersenyum. Ia kini paham bahwa segala yang terjadi di dunia ini adalah kehendak Allah. Jika Allah berkehendak, Dia bisa saja menghancurkan segala yang ada, tapi Dia juga Maha Pengasih dan selalu memberi kesempatan bagi manusia untuk kembali kepada-Nya dengan lebih baik.

Dengan penuh semangat, Aisyah bangkit dan mengajak teman-temannya untuk membantu orang-orang yang lebih membutuhkan. Mereka mengumpulkan makanan, pakaian, dan mainan untuk dibagikan kepada anak-anak lain di pengungsian. Walau ia sendiri sedang diuji, Aisyah belajar bahwa membantu orang lain adalah salah satu cara terbaik untuk menghadapi ujian dengan hati yang lapang.

Waktu pun berlalu, dan akhirnya banjir surut. Desa Aisyah mulai pulih, dan mereka kembali ke rumah mereka. Meski banyak hal yang hilang, Aisyah dan keluarganya tidak pernah kehilangan keyakinan dan kesabaran mereka.

Dari pengalaman itu, Aisyah belajar bahwa dalam setiap ujian, ada mutiara kesabaran yang berharga. Ia yakin bahwa Allah selalu bersama orang-orang yang sabar, dan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari rencana-Nya yang indah. Dengan penuh rasa syukur, Aisyah terus menjalani hari-harinya dengan lebih kuat dan penuh keimanan, percaya bahwa setiap ujian adalah cara Allah untuk menjadikan dirinya lebih baik. Wallahualam bishawwab.

 

Oleh : Aletheia Raushan Fikra Ukma, Wakil Ketua OSIS Terpilih SMAN 1 Sulang periode 2022/2023, Ketua Terpilih Pengurus Literasi SMAN 1 Sulang, Ketua Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP) PR IPM Planet Nufo periode 2022/2023, Penulis 2 buku; Mengkaji Hari dan Arsip Insomnia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *