Pemuda dan Kebangkitan Bangsa

Baladena.ID

Masa muda merupakan masa sempurnanya pertumbuhan fisik dan kekuatan seseorang. Karena itu, para pemuda dituntut untuk memberikan gebrakan dalam membangun kemajuan tertentu. Secara psikis, masa pemuda adalah masa menuju kesempurnaan atau kedewasaan. Pada saat itu, dalam diri pemuda selalu muncul rasa ingin tahu yang tinggi dan keinginan mencoba hal-hal baru. Oleh sebab itu, perlu adanya bimbingan kepada mereka untuk membentuk paradigma dan berkemajuan.

Masa muda adalah masa keemasan manusia yakni masa yang sangat berharga sehingga tidak boleh terlewatkan begitu saja. Pemuda harus selalu melakukan kegiatan yang bermanfaat hingga mencapai prestasi yang gemilang. Semua itu tentu tidak akan terwujud kecuali pemuda dapat mengatur waktu secara efektif dan efisien.

Dilihat dari sejarah, pemuda memiliki peran penting dalam kemerdekaan. Di belahan manapun, kemerdekaan tidak pernah luput dari peran seorang pemuda. Karena pemudalah yang bersemangat dan ambisius memperjuangkan perubahan menuju baik dan lebih baik lagi. Bahkan, jauh sebelum merdeka, tepatnya pada 1928, yang sekarang disebut peristiwa sumpah pemuda, yang diperingati tanggal 28 Oktober setiap tahunnya, adalah peristiwa penting cikal bakal kemerdekaan Indonesia.

Lebih dari itu, selain peristiwa sumpah pemuda yang dianggap sebagai tonggak kebangkitan pemuda, sejatinya telah lahir beberapa organisasi pemuda yang menghimpun para pemuda jenius untuk ikut serta memikirkan persiapan kemerdekaan Republik Indonesia. Sebut saja, organisasi Boedi Utomo yang berdiri 1908 melahirkan para pelajar untuk berupaya dan berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Selain itu, ada Trikoro Darma (1915), Jong Sumatra Bond/ persatuan pemuda Sumatra (1917), Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (1925), Jong Indonesia (1927), dan Indonesia Muda (1930).

Tanpa adanya para pemuda saat itu, kemungkinan besar Indonesia belum merdeka. Hal ini relevan dengan pendapat Hasan Al-Banna, seorang tokoh pergerakan di Mesir, bahwa di setiap kebangkitan, pemudalah pilar-pilarnya dan di setiap pemikiran, pemudalah pengibar panji-panjinya. Oleh karena itu, keberadaan pemuda sangat mempengaruhi keadaan suatu bangsa. Kualitas pemuda saat ini menentukan maju, stagnasi, atau mundurnya sebuah negara, baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.

Pemuda identik dengan sosok yang memiliki usia berproduktif, berkarakter khas yang spesifik yakni revolusioner dan berpikiran untuk maju. Maka dari itu, dengan adanya memperingati Hari Sumpah Pemuda, harapannya para pemuda Indonesia mampu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Sudah seharusnya, para pemuda mampu menjiwai semangat para pemuda pada zaman perjuangan dan pergerakan dahulu.

Para pemuda diharapkan mampu bertanggung jawab dalam membina kesatuan dan persatuan NKRI, serta mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam pancasila agar terciptanya kedamaian, kesejahteraan, dan kerukunan antar bangsa.

Pada saat ini, para pemuda Indonesia tengah menghadapi tantangan globalisasi yang luar bisa, harus mampu menyaring dampak positif dan negatifnya. Kecenderungan saat ini, pemuda lebih terpengaruh dampak negatif dari globalisasi tersebut. Karena itu, harus ada yang membentengi mereka dalam bertindak, yang tidak lain adalah agama.

Rasulullah Saw pernah bersabda, bahwa ada tujuh golongan yang dinaungi oleh Allah pada hari kiamat, salah satunya adalah pemuda yang tekun dalam beribadah kepada Tuhannya. Janji Tuhan dalam hadits itu bahwa pemuda menempati posisi yang tinggi, jika mampu berjuang di jalan Allah, termasuk menjadi agen-agen perubahan untuk menjadikan Indonesia lebih baik dengan nilai-nilai Islam sebagai dasarnya.

Oleh: Fauziyatus Syarifah, S.Pd. Sekretaris Umum Kohati Korkom Walisongo Semarang 2018-2019, Alumnus Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *