Pacu Optimisme Bangsa Indonesia

Benarkah Indonesia Sudah Merdeka

Pada akhir tahuni ini, menanti tahun 2020, semangat para pemuda tidak lagi sepanas pemuda-pemuda kemarin. Di era ini, lawan anak muda Indonesia bukan lagi penjajahan asing semata, melainkan tantangan zaman yang kian beragam. Mulai dari ilmu pengetahuan, teknologi hingga hal-hal yang mendukung kokohnya sebuah bangsa.

Dalam kurun waktu setahun ini, beragam peristiwa telah menghiasi waktu-waktu kehidupan bangsa Indonesia. Mulai dari pertumbuhan ekonomi yang melambat, politik yang saling babat, hingga masalah lingkungan seperti kebakaran hutan dan lahan yang melahirkan bencana asap. Semuanya menjadi pelangi kelabu di langit kehidupan bangsa Indonesia.

Hegemoni politk kepentingan telah banyak membuat bangsa Indonesia menderita. Para penjajah sangat mudah menidurkan bangsa dengan nyanyian harapan untuk sekelompok orang dan menebarkan agenda politik devide et impera. Itulah sebabnya, semenjak ikrar kemerdekaan hingga kini, bangsa Indonesia terlalu mudah diutak-atik oleh berbagai kepentingan politik.

Berbagai persoalan yang melilit bangsa harus ditambah dengan arus pemberitaan yang kebanyakan hanya menonjolkan sisi negatif. Akibatnya, sebagai rakyat dan calon pemimipin yang seharusnya mempunyai rasa ikut memiliki bangsa, berubah menjadi malas. Malas dengan pemerintah, malas dengan politik, malas dengan birokrasi, bahkan malas dengan orang-orang dari bangsanya sendiri.

Krisis kepercayaan ini menjadi harga yang harus dibayar mahal, ketika generasi muda sudah tidak mau lagi peduli, maka apa yang akan terjadi dengan bangsa ini ke depannya. Lantas apa yang seharusnya dilakukan untuk mewujudkan suatu perubahan? Satu hal yang sangat penting dan sering kita lupakan, yaitu tetap pertahankan rasa optimis.

Optimis yang berarti selalu berpikiran baik dalam menghadapi segala hal perlu ditumbuhkan kembali oleh setiap generasi. Mereka harus menata ulang dan memperkuat jangkar-jangkar kebangsaan. Optimisme yang dilakukan harus menjadi “senjata” yang ampuh. Senjata untuk melawan segala persoalan dan kesulitan bangsa. untuk bangkit dari keterpurukan, dan untuk menularkan harapan baik yang sejatinya akan terus ada.

Untuk itu, langkah membangun api optimisme bangsa agar tetap menyala kepada setiap generasi, antara lain:

Pertama, menyatukan langkah. Artinya, gerak serempak untuk kemajuan bangsa. Perbedaan politik harus dibungkus dengan misi kebaikan untuk kemajuan bangsa, bukan hanya untuk kepentingan golongan tertentu. Menyatukan langkah bukan menafikan perbedaan tapi menyadarkan bahwa kita memiliki agenda bersama untuk kemajuan bangsa;

Kedua, menerapkan asas keadilan dalam semua lini. Keadilan menjadi barang mahal dan langka di negeri ini. Selama ini, keadilan hanya berpihak kepada yang berpunya dengan lingkaran kekuasaan. Keadilan itu dirindukan oleh rakyat dalam bilik-bilik kehidupan mereka. Seperti terjangkaunya harga barang-barang kebutuhan pokok, tersedianya lapangan pekerjaan serta hukum yang berpihak kepada rakyat.

Ketiga, mendidik generasi muda bangsa. Generasi muda adalah akar tanjang bangsa yang akan meneguhkan dan membuat bangunan kebangsaan menjadi kokoh dan kuat. Keseimbangan intelektualitas dan religiositas menjadi penting bagi generasi muda. Sebab, generasi berkualitas minus religiositas hanya akan menjadikan bangunan bangsa ini seperti rumah laba-laba, rapuh dan sangat mudah terkoyak.

Langkah di atas menjadi penting bagi bangsa Indonesia untuk membuat lampu Indonesia kian bercahaya. Menyulut sumbu-sumbu kemajuan bangsa untuk terus-menerus mengalirkan api kemakmuran. Bukan meniup dan memadamkannya dengan langkah dan kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat atau membiarkan api kebangsaan semakin redup dengan birahi politik dan kekuasaan.

Setinggi apapun ombak dan gelombang yang menerpa perahu kebangsaan, jangan sampai membuat penumpang dan nakhodanya menjadi galau, putus asa serta merubah haluan. Tapi harus semakin meneguhkan keyakinan dan membangkitan asa bahwa gelombang akan semakin menjulangkan harapan baru. Pulau impian akan semakin dekat. Pulau yang bernama Indonesia akan menjelma menjadi pulau harapan bagi segenap awak kapalnya. Bahkan akan menjadi pulau yang akan menjadi penentu dan penyeimbang pulau-pulau kebangsaan yang lain. Wa Allahu A’lam bi al-Shawaab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *