Setiap orang tua memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan terbaik kepada anak. Sebab, anak adalah investasi terbesar. Jika anak tumbuh menjadi saleh/ah, maka orang tua akan mendapatkan manfaat yang tidak pernah putus, karena do’a-do’a anak. Sebaliknya, jika anak tumbuh menjadi durhaka, atau tidak memiliki kesadaran dan kemampuan untuk mendo’akan orang tua, maka orang tua akan merana di hari tua, dan bahkan di akhirat kelak berpotensi menghadapi pertanggungjawaban berat.
Namun, karena berbagai faktor, terkadang anak tidak bisa dididik sendiri. Anak harus dikeluarkan dari rumah untuk mendapatkan pendidikan yang komprehensif, sesuai dengan minat dan bakat yang seringkali juga tidak dimiliki oleh orang tua. Karena itulah, orang tua harus memilih tempat terbaik yang bisa mengoptimalkan aktualisasi potensi anak. Sekolah Alam Planet NUFO yang berlokasi di sebelah timur Desa Mlagen, Kec. Pamotan, Kab. Rembang adalah salah satu pilihan terbaik.
Setidaknya, ada sepuluh alasan memasukkan anak ke Sekolah Alam Planet NUFO, yaitu:
Pertama, para pendidiknya adalah orang-orang muda pilihan berpendidikan master dan doktor. Sebenarnya Sekolah Alam Planet NUFO ini tidak berdiri sendiri. Ini adalah semacam associate member dari Rumah Perkaderan dan Pesantren Tahfidh al-Qur’an Monash Institute, sebuah lembaga kaderisasi untuk melahirkan generasi berkualifikasi muslim intelektual profesional yang berpusat di Semarang dan telah memiliki associate member di Jakarta dan Jember, Jatim.
Para penerima beasiswa di Monash Institute yang sudah menyelesaikan studi di Program S1 dan sedang menempuh Program S2 dan S3 di berbagai jurusan kemudian dikoordinir untuk menjadi guru-guru. Guru-guru muda itulah yang mempermudah realisasi gagasan untuk membangun lingkungan pendidikan yang berbeda dibandingkan yang lain. Kurikulum yang dijalankan adalah kurikulum dengan pelaksanaan yang tidak hanya out of the box, tetapi juga menyenangkan.
Pada umumnya, para guru tersebut adalah lulusan pesantren dan tetap menjalani kehidupan pesantren di Monash Institute dengan pembinaan khusus menjadi aktivis bervisi kepemimpinan. Di sinilah sisi yang paling berbeda. Sebab, jika dilihat dari bangunannya, nyaris tidak ada yang berbeda. Bahkan fasilitas fisik, tidak dijadikan sebagai yang utama. Prinsip yang dipegang teguh adalah “belajar bisa tanpa gedung, tetapi tidak bisa tanpa guru”.
Kedua, didirikan oleh para pendiri dari berbagai kalangan. Pendiri utama Sekolah Alam Planet NUFO adalah Arief Budiman, S.E., pendiri SD Islam al-Furqon Kota Rembang yang merupakan sekokah dasar berprestasi nasional, juga Direktur Utama PT. RBSJ (Rembang Bangkit Sejahtera Jaya) dan Dr. Mohammad Nasih, pengajar di Program Pascasarjana Ilmu Politik UI dan FISIP UMJ Jakarta.
Arief Budiman lahir dalam tradisi pesantren yang kuat, bahkan orang tuanya adalah tergolong kiai tersepuh di Rembang, tepatnya Kasingan. Sedangkan Mohammad Nasih adalah orang desa dengan pendidikan tradisional berafiliasi NU dan kemudian menjalani aktivisme di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan bergaul luas dengan berbagai kalangan luar sampai menyelesaikan studi S3 dan mengajar di Jakarta. Orang tuanya dan saudara-saudaranya adalah penggerak NU di desanya, sedangkan keluarga istrinya adalah aktivis tulen Muhammadiyah level provinsi. Ibu mertuanya adalah dosen Fakultas Ushuluddin UIN Semarang dan aktivis Aisyiah Muhammadiyah Jawa Tengah.
Sedangkan alamarhum ayah mertuanya yang juga dosen di Fakultas Kedokteran UNDIP adalah aktivis kerohanian Islam dengan kecenderungan amaliyah NU, karena berasal dari Demak. Istrinya adalah lulusan sarjana kedokteran dan spesialis anak Fak. Kedokteran UNDIP dan mengajar di Fak. Kedokteran Uninus (Universitas Muhammadiyah Semarang). Karena itu, paradigma dan amaliyah Muhammadiyah dan NU disikapi dengan biasa saja. Bahkan visi yang dibangun adalah kolaborasi warga Muhammadiyah dan NU agar lahir generasi baru yang terbaik, selalu mengedepankan kerjasama dan sinergi dalam perbedaan yang sesungguhnya bukanlah persoalan pokok agama Islam. Paradigma maju inilah yang sangat mewarnai pendidikan di lingkungan Sekolah Alam Planet NUFO. Dan karena itulah, sekolah ini didesain secara kosmopolit, melampaui sekat perbedaan organisasi kemasyarakatan Islam. Qunut dan tidak qunut dan banyak hal remeh lainnya, dianggap sama sekali bukan persoalan.
Ketiga, memiliki program menghafalkan al-Qur’an. Sekolah Alam Planet NUFO mengarahkan semua warganya untuk menghafalkan al-Qur’an. Sebab, hafal al-Qur’an adalah jalan yang sangat strategis untuk menjadi ilmuan dan profesional yang bervisi transformasi Islam di masa depan. Anak-anak yang masuk NUFO dan sudah memiliki kemampuan cukup untuk menghafal, ditargetkan bisa menyelesaikan hafalan 30 juz dalam tiga tahun. Sedangkan yang belum memenuhi kualifikasi itu, diharapkan bisa menyelesaikannya maksimal kelas II SMU. Paling lambat satu tahun terakhir akan digunakan untuk persiapan masuk universitas excellent di jurusan-jurusan profesi.
Keempat, menjadikan penguasaan kitab kuning sebagai basis. Seorang muslim tidak mungkin bisa memahami Islam dengan baik jika tidak menguasai bahasa Arab. Dan penguasaan bahasa Arab untuk membaca teks ini dijadikan sebagai salah satu prasyarat untuk menghafalkan al-Qur’an.
Berbeda dengan pada umumnya lembaga lain yang mengizinkan menghafalkan al-Qur’an walaupun tidak memahami artinya, Sekolah Alam Planet NUFO telah mengambil pengalaman panjang Program Menghafalkan al-Qur’an di Monash Institute bahwa menghafalkan al-Qur’an tanpa mengetahui artinya memiliki tingkat kesulitan lebih dari tujuh kali lipat dibandingkan dengan terlebih dulu mengetahui artinya. Karena target menghafal al-Qur’an di sekolah ini adalah 30 juz, maka persiapannya haruslah matang. Sebab, hafalan yang tidak tuntas, berpotensi lebih besar untuk hilang. Ibarat yang sering digunakan adalah panjat pinang. Seorang pemanjat pinang, apabila tidak sampai puncak, maka akan melorot kembali sampai bawah. Dan secara faktual, lebih banyak penghafal al-Qur’an yang tidak mampu menjaga hafalannya. Ini yang diantisipasi oleh NUFO.
Kelima, mengarahkan murid-murid NUFO untuk mengambil jurusan profesi. Bagi para pendiri NUFO, penghafal al-Qur’an lulus jurusan agama di Universitas al-Azhar atau UIN atau apalagi IAIN, merupakan sesuatu yang biasa, bahkan sudah seharusnya. Bahkan seharusnya aneh apabila lulusan jurusan agama, tetapi tidak hafal al-Qur’an. Nah, yang diinginkan oleh NUFO adalah lulusannya mengambil jurusan yang membuat mereka memiki profesi yang jelas, di antaranya Fak. Kedokteran (dokter), Teknik (insinyur), IT, Hukum (hakim atau advokat), dan Ekonomi (akuntansi). Sedangkan yang tidak memiliki minat kuat di bidang akademik, diarahkan menjadi pengusaha yang bisa menopang amal usaha yang membutuhkan pendanaan besar. Utamanya, melahirkan generasi muslim dengan ekonomi yang kuat dan gemar berjihad harta. Karena itulah, para murid dibiasakan dengan aktivitas bertani, beternak, dan berjualan.
Keenam, lokasi Sekolah Alam Planet NUFO di pinggiran, bukan di perkotaan. Ini memang sudah didesain sejak awal agar anak-anak yang dalam masa doktrinasi dan pembiasaan, terisolasi dari pengaruh-pengaruh buruk yang saat ini hampir tak terhindarkan karena faktor disrupsi informasi dengan sarana canggih, tetapi sekaligus berpotensi menyebabkan daya rusak tinggi.
Jika mereka sudah memiliki fondasi ideologis Islam yang kuat, mereka diharapkan akan kuat untuk menghadapinya, dan bahkan menjadi pendakwah yang tangguh. Selain itu, dengan lahan yang luas, pengembangan lembaga bisa dilakukan, termasuk membangun berbagai amal usaha untuk menopang aktivitas lembaga yang akan terus membesar.
Ketujuh, dilatih kepemimpinan. Para pendiri dan guru yang secara keseluruhan adalah aktivis, membuat lingkungan Sekolah Alam Planet NUFO lekat dengan nuansa kepemimpinan. Seluruh aktivitas di Planet NUFO didesain untuk menggali dan mengembangkan karakter kepemimpinan. Dengan bekal itu, para lulusan NUFO akan siap untuk memberikan manfaat terbesar untuk lingkungan di luarnya kelak.
Kedelapan, dilatih entrepreneurship sampai sosiopreneurship. Para pendiri Sekolah Alam Planet NUFO adalah pribadi-pribadi yang mandiri secara pemikiran dan ekonomi. Karena itu, di antara visi pembangunan NUFO sesungguhnya adalah melahirkan para pengusaha tangguh agar umat Islam semakin berdaya secara ekonomi, tidak dijajah oleh bangsa dan umat lain. Untuk itu, anak-anak muslim harus dipersiapkan sejak dini. Salah satu yang diwajibkan untuk itu adalah memelihara kambing.
Di samping di dalamnya ada nilai pelajaran pembangunan ekonomi, sesungguhnya di dalam menggembala kambing terdapat pelajaran tentang kepemimpinan yang kuat. Ini diinspirasi oleh sabda Nabi Muhammad saw.: “Tidaklah Allah mengutus seorang nabi kecuali ia adalah penggembala kambing.”
Kesembilan, tidak melakukan seleksi akademik. NUFO berpandangan bahwa setiap anak adalah unik. Mereka memiliki passion masing-masing. Dan paradigma pendidikan di sini bukanlah mengisi gelas kosong, melainkan mengobarkan api. Jumlah guru yang banyak, memungkinkan NUFO untuk mengelola murid-murid dengan kepribadian dan kemampuan yang unik.
Potensi yang paling menonjol itulah yang akan dijadikan sebagai modal pengembangan diri, sehingga mereka akan selalu memiliki semangat yang berkobar dalam belajar. Dan memulai dengan potensi paling menonjol itulah yang akan membuat anak selalu memiliki keinginan untuk membuntuti rasa penasaran.
Kesepuluh, Planet NUFO didirikan untuk tempat anak-anak pendiri sendiri. Maksudnya, para pendiri NUFO selalu memasukkan anak-anak mereka sendiri ke dalam lembaga pendidikan yang mereka dirikan. Dengan demikian, lembaga ini adalah lembaga yang didirikan untuk membuat anak-anak mereka berkembang dengan optimal. Banyak yang mendirikan lembaga pendidikan, tetapi anak-anak mereka sendiri dimasukkan ke lembaga pendidikan lain, karena tidak yakin pada kualitas lembaga sendiri.
NUFO sebagaimana SD al-Furqon dan juga TK Islam Mellatena di Semarang, didirikan agar anak-anak mereka bisa belajar sesuai dengan kurikulum yang didesain untuk melejitkan potensi anak sendiri yang tidak bisa didapatkan di lembaga lain. Karena itu, anak-anak mereka sendiri biasanya jadi “kelinci percobaan”. Yang menjadi “kelinci percobaan” di Planet NUFO adalah Aisya, puteri Arief Budiman yang dalam satu semester pertama telah mengalami perkembangan signifikan dalam memaknai al-Qur’an dengan metode “utawi iku” dan telah hafal dengan baik 5 juz.
Anda ingin punya anak-anak yang akan diarahkan menjadi muslim intelektual profesional? Sekolah Alam Planet NUFO bisa menjadi pilihan utama.* [MN].