Minta Dibelikan Kambing

Baladena.ID

Hai, Guys. Kembali lagi dengan cerita-cerita yang menarik bersama saya Atana Hokma (Ahok) Denena. Kali ini, saya msih akan menceritakan kisah masa lalu tentang kambing. Tulisan saya ini berjudul “Minta Dibelikan Kambing”. Ini kisah nyata saya waktu saya sudah kelas 1 di SD Negeri Tambakaji 04 Ngaliyan Semarang.

Waktu itu, saya ingin dibelikan kambing, karena melihat Mas-Mas asyik menggembala kambing di Monash Institute. Saya sering menggembalakan kambing-kambing mereka. Setelah melapor ke ayah, saya diajak ke pasar kambing di Boja, Kendal. Lalu saya melihat-lihat banyak kambing dicancang di batang pohon dan di pasak-pasak. Setelah mondar-mandir memilih kambing, saya akhirnya menemukan kambing yang sangat sangat sangat buuuuuuuuuuuuuagus sekali.

Ayah saya menyetujui untuk membeli kambing itu. Karena ayah saya menganggap kambing itu ganteng banget. Saya merasa sangat senang sekali dibelikan kambing yang sangat sangat sangat buuuuuuuuuuuuuagus itu. Karena adik saya melihat kambing yang buuuuuuuuuuuuuagus juga, dia juga ingin dibelikan kambing. Padahal adik saya sangat takut kambing.

Karena ingin mendapatkan kambing seperti saya, akhirnya dia memberanikan diri walau sebenarnya takut sekali dengan kambing. Karena saya merayu dan memotivasinya. Saya selalu berkata kepada dia, “Dik kambing itu lucu loh, dulunya kakak juga takut kepada kambing tetapi sekarang tidak lagi.”

Kambing adik saya baru sangat sangat buuuuuuuuuuagus, sedangkan milik saya sangat sangat sangat buuuuuuuuuuuuuagus sekali. Jadi masih kalah bagusnya dengan kambing saya dong. Adik saya sangat terpesona dengan kambing saya.

Oh iya, tadi sebenarnya saya ingin bilang kalau kambing saya itu jantan sedangkan milik adik saya juga jantan. Hahahaha. Tidak, tidak, kambing adik saya betina. Saya memang minta agar adik saya itu dibelikan kambing yang betina. Tujuannya agar keduanya bisa dikawinkan kalau sudah besar nanti. Lalu saya berusaha memelihara kambing-kambing itu dengan baik. Lalu apa yang akan terjadi di cerita selanjutnya? Baca cerita selanjutnya ya, Guys. Tunggu dengan sabar ya. Bai bai. Haha.

Editor: Anzor Azhiev

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *