Indonesia, negara yang masyhur dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, bahkan, menjadi negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Oleh sebab itu, sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa segala aspek tatanan kehidupan di Indonesia selalu diatur dan dibingkai dengan corak Islam. Meliputi aspek sosial, hukum, politik, dan pendidikan. Tidak terkecuali dalam bidang ekonomi.
Dalam bidang ekonomi, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki peluang terbesar dalam hal ini. Sebab, di samping penduduknya yang mayoritas muslim, Indonesia juga memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah ruah. Bahkan, dalam segi kekayaan wisatapun Indonesia juga memiliki keunggulan. Sehingga ayal lagi, bahwa Indonesia memiliki mimpi besar untuk menguasai pasar ekonomi syari’ah dunia. Berangkat dari itu, diharapkan hal tersebut bisa menjadi modal untuk memajukan sektor perekonomian yang berbasis syari’ah. Sebab, memang sudah seharusnya Indonesia mampu menguasai pasar ekonomi syari’ah dunia.
Ekonomi syari’ah dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat di kancah Internasional. Perkembangan ekonomi syari’ah bersifat menyeluruh, tidak hanya berkembang di negara-negara Islam saja, melainkan menyeluruh ke negara-negara di penjuru dunia. Semua negara bisa dengan leluasa menerapkan sistem ekonomi syari’ah. Bahkan, negara-negara non-Islampun kini sudah banyak yang menerapkan sistem ekonomi syari’ah. Contoh saja negara Singapore, Inggris, dan Amerika. Negara-negara tersebut merupakan negara non-Islam yang berhasil menerapakan ekonomi syari’ah dengan baik. Tebukti dengan berdirinya the Islamic Bank of Britain (IBB) yang menjadi cikal bakal majunya ekonomi Islam (syari’ah) di daratan Eropa.
Dengan adanya kabar baik tersebut, pemerintah berusaha menyikapi dengan baik peluang perkembangan ekonomi syari’ah di Indonesia. Meskipun pada realitasnya Indonesia masih mengalami keterlambatan dalam bidang ekonomi syari’ah. Akan tetapi, Justru itulah yang memacu pemerintah Indonesia untuk bekerja lebih keras membawa negara Indonesia melaju lebih cepat mengejar ketertinggalan tersebut. Dengan keseriusan pemerintah tersebut, setidaknya kini membawa angin segar bagi masyarakat.
Sebab, Indonesia di gadang-gadang akan menjadi salah satu negara pengendali ekonomi syari’ah terbesar di dunia. Seperti yang di tuturkan oleh Mantan Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi. “Saya memprediksi bahwa Indonesia pada tahun 2045 akan menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia”. Hal tersebut dikatakan Muhammad Lutfi di acara “Rabu Hijrah, Menuju Kemajuan Bangsa” di Hotel Madani, Medan, Rabu (6/3).
Berangkat dari itu, kini pemerintah Indonesia berusaha keras untuk merealisasikan prediksi tersebut, yaitu dengan mewujudkan negara Indonesia sebagai negara perekonomian terbesar di dunia pada tahun 2045, khususnya dalam ekonomi syari’ah. Adapaun beberapa upaya pemerintah Indonesia merealisasikan prediksi tersebut di antaranya.
Pertama, pemerintah sekarang sudah banyak mendirikan bank barbasis syari’ah di Indonesia. Hal tersebut terbukti dengan banyak berdirinya bank syari’ah dimana-mana, baik di perkotaan maupun di pedesaan yang dapat di temui dan diakses dengan mudah oleh masyarakat. Dengan banyaknya bank syari’ah yang sudah berdiri, maka secara perlahan akan memajukan ekonomi syari’ah pula. Sebab, bank merupakan salah satu komponen utama dan menjadi icon terpenting dalam perekonomian. Oleh sebab itu, bank syari’ah menjadi patokan dan tolak ukur maju atau tidaknya perekonomian negara. Selain itu, pemerintah kini juga mulai mendirikan asuransi dan pegadaian yang berbasis syari’ah. Hal tersebut diharapkan akan menunjang pula perkembangan ekonomi syari’ah.
Kedua, pemerintah semakin menggalakkan pertumbuhan industri-industri yang berbasis syari’ah. Dengan harapkan akan mampu menghasilkan produk-produk halal dan berkualitas yang kemudian secara tidak langsung akan memajukan perekonomian syari’ah. Ketiga, dengan di gencarkannya pembukaan pariwisata yang berabsisis halal. Di samping akan memajukan perekonomian syari’ah, pembukaan pariwisata halal juga akan membuat negara Indonesia semakin dikenal oleh dunia, sehingga, secara tidak langsung akan mempermudah Indonesia untuk menjadi negara penggendali perekonomian syari’ah dunia.
Keempat, dengan banyak didirikanya fakultas bahkan universitas yang menkaji ekonomi syari’ah (Islam) secara komprehensif. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan SDM (sumber daya manusia) yang mumpuni serta berkualitas dalam bidang ekonomi syari’ah. Sehingga, diharapkan akan mampu menjadi tonggak terwujudnya cita-cita negara, yaitu menjadi negara pengendali ekonomi syari’ah terbesar dunia.
Selain itu salah satu upaya pemerintah dalam mengembangkan ekonomi syari’ah adalah dengan di luncurkannya Masterplan Ekonomi Syari’ah (MEKSI) 2019-2024, yang secara resmi di luncurkan oleh Presiden Joko Widodo di Kementerian PPN/Bappenas hari ini, Selasa (14/5/2019). Dengan di luncurkannya Masterplan tersebut, diharapakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi syari’ah di Indonesia.
Akan tetapi, upaya-upaya pemerintah tersebut hanya akan menjadi sebuah wacana belaka, jika tanpa adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. Sebab, masyarakat merupakan objek penerapan sistem ekonomi syari’ah. Oleh karena itu, pemerintah harus mampu merangkul seluruh masyarakat untuk bisa bersama-sama mewujudkan cita-cita negara. Dengan harapan agar terciptanya kehidupan yang damai dan sejahtera di dunia maupun di akhirat. Wallahu a’lam bi al-shawaab.