Lima Resolusi KOHATI Menyambut Tahun Baru

Oleh: Minda, Peserta LKK HMI Cabang Bogor asal Cabang Palu

Tahun 2025 tinggal menghitung hari. Biasanya akhir tahun menjadi momen yang tepat untuk merefleksikan hal-hal yang telah berlalu, dan menyusun rencana tujuan yang baru. Ini yang biasa kita kenal ritual membuat resolusi akhir tahun dengan harapan dapat menjadi lebih baik lagi di masa depan. Resolusi adalah keputusan untuk melakukan sesuatu, terutama untuk memperbaiki pola, perilaku, dan cara dalam penyelesaian masalah. Trend membuat resolusi akhir tahun dilakukan hampir semua orang. Resolusi merupakan catatan dari tantangan-tantangan yang belum bisa dipecahkan dan dapat menjadi semangat baru untuk mengawali tahun.

Kohati sebagai wadah HMI wati pun demikian, memiliki tantangan-tantangan yang diupayakan setiap tahunnya. Capaian dan rencana kedepannya dapat dirfeleksikan dengan membuat resolusi akhir tahun. Untuk resolusi yang lebih baik, refleksi dan evaluasi bisa berangkat dari isu-isu keperempuanan yang terjadi di Indonesia, seperti kasus kekerasan. Data SIMFONI – PPA sepanjang tahun 2023 mencatat, kasus kekerasan mencapai 24.543 kasus dengan korban perempuan sejumlah 21.618 kasus. Dari januari hingga Agustus kekerasan terhadap anak mencapai 11.582 kasus.

Baru-baru ini, kasus pembunuhan seorang anak AA (13) gadis penjual balon di Palembang yang dibunuh oleh empat orang anak dibawah umur, IS (16), MZ (13), NZ (12), AS (12). Para pelaku sebelum membunuh mencoba untuk melakukan pemerkosaan, karena kecanduan film porno. Pelaku tega membekap korban hingga tak bernyawa dan melancarkan aksinya. Mirisnya, keempat pelaku setelah melakukan aksinya, berperilaku seperti tidak melakukan apa-apa bahkan bangga menceritakan kepada teman-temannya di sekolah, yang kemudian menjadi awal aksi itu ditindaklanjut oleh pihak berwajib. Kasus ini hanya menjadi salah satu kasus kekerasan yang terjadi pada tahun ini. Banyak kasus kekerasan yang beragam bentuknya terjadi diberbagai daerah di Indonesia.

Peranan semua pihak sangat dibutuhkan, termasuk peran Kohati. Kohati sebagai lembaga yang fokus memperjuangkan isu-isu keperempuanan dapat melihat hal ini sebagai tantangan yang belum bisa diselesaikan oleh Kohati. Ini bisa menjadi ide resolusi 2025 Kohati yang setidak-tidaknya memuat beberapa poin di bawah ini:

1. Meningkatkan semangat baca

Membaca menjadi aktivitas yang selalu disarankan kepada pendamba perubahan. Itu karena membaca menghasilkan wawasan dan pengetahuan yang dapat dijadikan alat untuk menganalisis, mendapatkan solusi dan menemukan hal-hal baru. Oleh karena itu, untuk menjaga kekritisan dan kepekaan Kohati terhadap isu-isu keperempuanan, membaca adalah aktivitas yang harus menjadi habit HMI wati.

2. Meningkatkan pemahaman konsep keperempuanan kepada kader HMI

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Kohati semestinya melibatkan HMI wan. Termasuk kegiatan penanaman pemahaman konsep keperempuanan, yang membahas bagaimana cara pandang terhadap perempuan, isu-isu terkini perempuan, ketidakadilan gender dan sebagainya. Hal ini memastikan adanya pemahaman yang sama dalam melihat isu-isu kekerasan. Ini penting, karena keduanya sama-sama berkemungkinan menjadi pelaku maupun korban. Dengan menghadirkan keduanya, lingkungan yang aman dapat diwujudkan bersama.

3. Menggiatkan diskusi

Diskusi isu-isu keperempuanan dilakukan dengan organisasi perempuan lainnya untuk sekaligus mengajak untuk bersama-sama melek terhadap isu perempuan. Ini adalah upaya memasifkan gerakan pencegahan dan penanggulangan kekerasan.

 

4. Mengadvokasi dan melakukan penyuluhan kepada masyarakat

Tahun yang akan datang, Kohati dapat meningkatkan advokasi isu-isu yang terjadi di masyarakat, serta melakukan edukasi melalui penyuluhan-penyuluhan berbasis nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan.

5. Menciptakan lingkungan yang aman dan anti kekerasan

Budaya anti kekerasan dapat dilakukan melalui pendekatan preventif, dengan menciptakan lingkungan yang aman untuk perempuan dan anak, di kampus maupun di masyarakat.

Itulah resolusi yang dapat dilakukan Kohati di tahun baru mendatang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *