Menyembuhkan anoreksia nervosa pada seseorang memang butuh waktu yang relatif lama. Akan tetapi, melalui terapi, obat-obatan, dan pola makan yang sehat, seseorang bisa kembali untuk memiliki tubuh yang ideal.

Anoreksia nervosa bisa menyerang siapa saja, namun biasanya kondisi ini dialami oleh kalangan remaja. Anoreksia nervosa merupakan kelainan pada pola makan yang ditandai dengan penurunan berat badan secara drastis bagi seseorang. Selain itu, penderita anoreksia nervosa juga memiliki bentuk tubuh yang sangat kurus. Pasalnya, mereka sangat membatasi asupan kalori dalam tubuh.

Pada penderita anoreksia, kebiasaan menahan lapar dengan sengaja dalam jangka waktu lama akan membuat tubuh mereka menolak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Akibatnya, metabolisme dalam tubuh terpaksa berjalan dengan lambat hingga berujung pada masalah kesehatan yang serius.

Jika penderita anoreksia dipaksa untuk makan dalam porsi banyak, maka tubuhnya akan mengalami syok yang biasa disebut dengan refeeding syndrome. Sindrom ini dapat mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh penderita. Ketidakseimbangan elektrolit dapat terjadi kapan saja dengan tiba-tiba, layaknya serangan jantung. Efek negatif dari syok tersebut adalah gagal jantung, gagal napas, kejang, kerusakan otak, dan lain-lain.

Pada era sekarang, anoreksia nervosa sangat rentan terjadi pada wanita. Menurut National Association of Anorexia Nervosa dan Associated Discordes (ANAD), sebanyak 95% gangguan makan dialami oleh wanita dalam rentang usia 12 sampai 25 tahun.

Gangguan makan tersebut terjadi karena wanita merupakan makhluk yang mudah tertekan dengan tekanan sosial di sekitarnya. Tidak jarang wanita berpikir bahwa cantik itu harus kurus. Tekanan yang demikian seringkali dimulai saat wanita berada dalam masa pubertas hingga dewasa, sehingga mereka berlomba-lomba untuk berpenampilan dengan badan sekurus mungkin.

Baca Juga  Pentingnya Bermain bagi Anak

Badan yang kurus kini menjadi impian para wanita. Hal ini terjadi karena masyarakat mengikuti tren putri raja China yang kurus. Kondisi pada masyarakat akan terus berubah seiring berjalannya waktu. Dahulu, masyarakat menganggap bahwa cantik harus gemuk, seperti Cleopatra. Anggapan tersebut muncul karena hal yang sama.

Wanita yang ingin memiliki tubuh kurus akan melakukan segala cara, mulai dari diet ketat, konsumsi suplemen, bahkan olahraga. Olahraga yang seharusnya dilakukan dengan tujuan agar memiliki tubuh yang sehat kini telah tergantikan dengan istilah “jika kurus, maka akan terlihat cantik”. Persepsi yang beredar mengakibatkan perlombaan memiliki badan kurus, sehingga banyak wanita yang melakukan diet dengan sembarangan. Diet yang dilakukan oleh masyarakat kebanyakan hanya mengurangi waktu makan, padahal perilaku tersebut sangat salah. Diet yang benar hanya mengurangi porsi makan dalam satu waktu, bukan malah tidak sarapan, atau bahkan hanya makan sekali dalam sehari. Diet yang salah tidak hanya akan menyebabkan anoreksia nervosa, tetapi bisa berujung pada kematian.

Definisi kurus kini telah dipandang berbeda oleh kaum wanita. Cara pandang tersebut sangat sering terjadi. Tapi, layaknya kaum yang berpendidikan seharusnya kita bisa melepaskan diri dari persepsi tersebut. Faktanya, tidak semua orang menganggap bahwa cantik harus disertai dengan badan yang kurus. Justru jika memiliki badan kurus namun tidak sehat, orang-orang disekitar akan kembali memberi kritik yang menimbulkan ketidakpuasan.

Oleh karena itu, lepaskan diri dari pengakuan orang lain. Wanita harus memiliki standar kecantikan yang berbeda dari pandangan orang lain. Cantik tidak selalu tentang fisik. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh wanita untuk membuat dirinya semakin cantik. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas diri dengan keilmuan yang mumpuni. Merawat diri memang sangat penting, tetapi tidak lebih penting dari meningkatkan kualitas diri, terutama dalam perihal kesehatan tubuh.

Baca Juga  Dilema Edukasi Bahasa Inggris di Indonesia

Menjaga kesehatan tubuh merupakan salah satu bentuk rasa syukur manusia kepada Tuhannya.

Allah telah berfirman dalam Q.S Ibrahim: 7 yang berbunyi,

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya: “Dan ingatlah Ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat”

 

Wallahu A’lam bi al-Shawaab.

Oleh: Erina Febri, Sekretaris Azizone Institute

Erina Febri
Ketua Umum HMI Komisariat Syariah, Mahasiswa Ilmu Gizi Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo Semarang, Mahasiswa Bisnis Digital Universitas Insan Cita Indonesia

PENGGUNAAN LAYANAN CYBER CONSELING PADA SISWA DI MASA SETELAH PANDEMI

Previous article

Mengkader Santri Berdakwah di Dunia Politik

Next article

You may also like

Comments

Ruang Diskusi

More in Pendidikan