Seringkali kita mendengar kata sukses, lalu terlintas di pikiran kita bahwa sukses adalah berhasil dalam segala hal, terutama dalam masalah finansial. Namun, apa sebenarnya pengertian sukses?
Pengertian sukses dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah berhasil; beruntung.
Sementara itu, dalam ensiklopedia bebas di Wikipedia, sukses berarti suatu kehormatan atau prestise yang dikaitkan dengan pencapaian suatu kedudukan seseorang dalam status sosialnya.
Seorang guru spiritual ternama Deepak Chopra dalam bukunya The Seven Spiritual Laws of Success, mengatakan bahwa sukses adalah ekspansi kontinyu terhadap kebahagiaan dan realisasi yang progresif dari tujuan yang berharga.
Sedangkan Thomas Alfa Edison, mendefenisikan sukses sama dengan ambisius.Menurutnya, sukses adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Hasil penelitian dari Thomas J. Stanley, Ph.D mungkin akan mengubah apa yang anda percayai.
Melalui riset, beliau menyatakan bahwa dari 100 faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang, IQ hanya berada di urutan ke-21, Bersekolah di sekolah favorit di urutan ke-23, dan lulus dengan nilai terbaik atau hampir terbaik hanya menjadi faktor sukses di urutan ke-30. Namun, berikut adalah faktor utama yang berpengaruh terhadap kesuksesan.
Kejujuran
Ternyata kejujuran menjadi modal utama seseorang untuk meraih kesuksesan. Bahkan, ketika membaca kisah-kisah spiritual seperti Manaqib Syekh Abdul Qadir Jaelani, ibunda beliau berpesan untuk selalu memegang kejujuran. Sampai pada suatu saat ketika beliau terjadi perampokan, dengan jujur, beliau memberi tahu letak uang dan jumlahnya. Alhasil, perampok malah menjadi pengikutnya di kemudian hari.
Dalam Surat Al-An’am ayat 152, Allah SWT menjelaskan:
قُلْتُمْ فَاعْدِلُوْا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰى ۚ وَبِعَهْدِ اللّٰهِ اَوْفُوْا ۗ ذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
Artinya: “Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu ingat.”
Dalam Hadits Riwayat Muslim no. 2607 Rasulullah bersabda:
“Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.”
Disiplin
Disiplin merupakan suatu sikap yang dimiliki seseorang untuk taat dan bisa mengendalikan diri agar tetap mematuhi aturan yang telah dibuat atau disepakati. Disiplin biasanya dikaitkan dengan pemenuhan aturan dan pemanfaatan waktu. Seseorang dapat disebut disiplin apabila mengerjakan tugas dan pekerjaan yang diembannya dengan tepat waktu.
Islam mengajarkan bahwa menghargai waktu lebih utama sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Ashr 103:
وَالۡعَصۡرِۙ• اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙ•
اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ•
Artinya: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.”
Imam Ali Ra. berkata: “Seorang muslim harus memetakan waktunya dalam satu hari menjadi tiga bagian: waktu untuk menyembah Allah, waktu untuk mencari nafkah, dan waktu untuk kepentingan pribadi dalam hal materi.”
Dalam suatu pepatah dikatakan ‘waktu adalah uang’, maka kita harus menggunakan waktu dengan sebaik mungkin karena waktu yang hilang tidak akan pernah bisa dikembalikan.
Mudah Bergaul
Memiliki pribadi yang menarik dan mudah bergaul–tak bisa dipungkiri–ternyata dapat membuahkan peluang dan kesempatan berharga.
Sebab, kepribadian yang hangat bisa meningkatkan koneksi kerja dan sosialiasi yang bisa jadi akan memudahkan urusan di masa depan.
Allah memberikan panduan di dalam al-Qur’an tentang adab dalam bergaul, di antaranya tertuang di dalam al-Hujurat ayat 13:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya: “Wahai manusia, sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.”
Allah memberi pesan pada ayat ini agar kita menjalin harmonisasi dalam berteman. Harmoni menjadi senjata bagi tumbuhnya pertemanan yang diridhai Allah SWT. Begitulah tuntunan al-Qur’an dalam bergaul yang diinginkan Allah.
Demikian tiga faktor penentu kesuksesan. Sangat terkoneksi dengan al-Qur’an. Semoga kita bisa menjadi orang yang sukses walaupun harus meniti rintangan yang curam lagi panjang. Aamiin
Oleh: Ana Alfiana, Mahasiswi Fakultas Ushuluddin UIN Walisongo Semarang, Disciple Monash Institute Angkatan 2021