Di tengah persaingan ketat di dunia kerja saat ini, mahasiswa tidak bisa lagi hanya mengandalkan nilai akademik atau kemampuan teknis (hard skill) untuk meniti karier. Berbagai perusahaan besar hingga startup kini memandang keterampilan soft skill sebagai salah satu kualifikasi utama dalam memilih karyawan. Soft skill meliputi kemampuan komunikasi, kolaborasi, adaptasi, pengelolaan waktu, dan pemecahan masalah. Soft skill adalah kunci sukses bagi mahasiswa yang ingin berhasil di dunia kerja, bahkan sering kali lebih menentukan daripada nilai akademik.
Berdasarkan survei LinkedIn tahun 2019, sebanyak 92% perekrut menyatakan bahwa soft skill sama pentingnya, dibandingkan hard skill saat memilih karyawan. Ini menunjukkan bahwa kemampuan bekerja dalam tim, menyampaikan pendapat dengan baik, dan berpikir kritis adalah faktor yang sangat dicari di pasar kerja saat ini. Ketika mahasiswa lulus dengan nilai tinggi tetapi kurang terampil dalam aspek-aspek ini, mereka bisa menghadapi kesulitan serius dalam menyesuaikan diri di lingkungan kerja yang dinamis dan kolaboratif.
Banyak mahasiswa yang berprestasi di kampus, tetapi belum tentu siap untuk sukses di tempat kerja. Ini karena dunia kerja memiliki aturan yang berbeda dari kampus. Di kampus, prestasi mahasiswa diukur dari kemampuan akademik atau pemahaman teknis, tetapi dalam pekerjaan, perusahaan membutuhkan seseorang yang tidak hanya cerdas, tetapi juga mampu berinteraksi dan bekerja secara efektif dengan orang lain.
Soft skill memungkinkan seseorang untuk lebih mudah beradaptasi dengan perubahan, sesuatu yang semakin penting di era digital. Dalam dunia kerja saat ini, perubahan bisa terjadi setiap saat, baik karena perkembangan teknologi maupun dinamika pasar. Kemampuan untuk beradaptasi dan berpikir fleksibel adalah soft skill yang membuat seseorang mampu menghadapi tantangan ini tanpa terlalu stres atau kehilangan arah. Mahasiswa yang memiliki soft skill adaptabilitas akan lebih siap menghadapi tantangan yang selalu berubah dan mampu berinovasi dalam berbagai situasi.
Bagi mahasiswa yang ingin sukses dalam karier mereka, penting untuk menyadari sejak dini bahwa soft skill ini harus diasah. Kampus seharusnya bukan hanya tempat untuk mengejar IPK tinggi, tetapi juga tempat untuk melatih keterampilan komunikasi, berorganisasi, dan berpikir kreatif. Salah satu cara efektif untuk mengasah soft skill adalah dengan aktif dalam organisasi kampus, bergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler, atau melakukan magang. Kegiatan-kegiatan ini memberikan kesempatan berharga untuk belajar mengelola waktu, memimpin tim, menghadapi tantangan nyata, dan bekerja di bawah tekanan – hal-hal yang sangat berharga saat nantinya memasuki dunia kerja.
Di era persaingan ketat dan globalisasi seperti saat ini, bahwa kemampuan soft skill bisa menjadi pembeda yang menentukan kesuksesan seseorang. Dalam situasi di mana banyak orang memiliki kemampuan teknis yang bagus, perusahaan lebih memilih mereka yang bisa bekerja dengan baik di dalam tim, berpikir fleksibel, dan mampu menghadapi perubahan tanpa panik. Soft skill adalah keterampilan yang membuat seseorang tidak hanya bekerja, tetapi juga berkontribusi positif terhadap lingkungan kerja.
Bagi mahasiswa yang ingin sukses dalam karier mereka, saya sangat menyarankan agar soft skill menjadi prioritas. Jangan hanya berfokus pada nilai akademik semata. Dengan membangun soft skill ini, Anda akan memiliki modal yang jauh lebih kuat untuk bertahan dan unggul dalam dunia kerja yang penuh tantangan. Di era yang penuh ketidakpastian ini, soft skill adalah bekal yang dapat memberikan keunggulan kompetitif yang berharga.
*Penulis, Dinar Putri Pratiwi, Mahasiswa KPI UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan.