Sangat indah, setiap hari terlihat matahari terbit dan tenggelam di sana. Aku merenung, terbayang daratan besar dengan penuh tanda tanya, siapakah di sana? Bagaiamana kehidupan di sana? Apakah di sana lebih indah? Terbayang untuk mengunjunginya, mencoba untuk menjawab semuanya.
Setiap hari, Aku melatih diri untuk hidup terpisah dari yang lainnya (keluarga dan sahabat) mencoba memenuhi kebutuhan diri-sendiri, sambil merangkai mimpi meski terdegar lucu seseorang dari daratan kecil ingin hidup di daratan besar tetapi tekad ini lebih besar.
Meski sesekali berpikir apa yang bisa kulakukan di sana tanpa mengenal satupun orang membuat semangat hati sedikit meredup. Hari demi hari belalu seakan hati ini terus teketuk seiring keberhasilanku memenuhi kebutuhan diri sendiri membuat keyakinanku tetap terjaga bahkan semakin membara dan melanjutkan mimpiku.
Sesampai di daratan besar dikagetkan dengan gedung-gedung yang tinggi menjulang kagum, ya. Aku kagum… dan terpikir untuk membuat gedung setinggi itu di daratan kecil tapi bagaimana caranya membangun gedung setinggi itu satu lantaipun aku tidak bisah, kembali aku menambah target untuk digapai yaitu belajar membangun gedung, padahal membagun gadung itu harus pintar matematika wahhh rintangan yang berat.
Tapi ada yang berbeda seiring berjalannya waktu aku menyadari dibalik gedung yang mewah dan tinggi. Menghapus indahnya terik matahari di pagi dan sore hari. Sedih…yah sangat sedih. Karena aku tak dapat merenung lagi seperti di daratan kecil dulu tempat aku bermimpi, namun menyadarkankun sekarang waktunya untuk mengejar mimpi bikan membuat mimpi.
Singkat cerita.. aku memjadi tukang bangunan disitulah aku belajar membuat gedung tanpa sadar semuanya terjadi dan kini aku mengerti bagaimana mebangun bagunan gedung yang tinggi, mewah dan baik. (Sekarang Aku percaya tidak ada orang yang bodoh dan tidak ada yang pintar… Tumbuhkan tekad, kejar mimpi, tempuh dengan gagah berani).
Catatan: Segala sesuatu perlu proses
By: Senja Remajaku