Perkembangan teknologi saat ini semakin mempermudah pencarian informasi. Ragam tingkah laku kadang terekam secara digital dan dapat diakses oleh banyak orang. Salah satu rekam digital yang dapat dilihat adalah pola komunikasi berkata tidak di negeri Anta Berantah.

Pola komunikasi seperti malu-malu kucing ini sudah membudaya di kalangan masyarakat Anta Berantah. “Saya tidak ingin juara, hanya ingin mencari pengalaman saja,” tetapi nyatanya dalam hati berdoa agar mendapatkan juara. “Tidak usah repot-repot, biar saya saja yang bereskan,” tetapi setelah itu malah mengolok-oloknya karena tidak peka.

Trik komunikasi berkata tidak memiliki power yang kuat untuk mendapatkan tujuan sebenarnya. Perkataan tidak dapat mengecoh lawan agar tidak terlalu bekerja secara maksimal karena saingannya pun tidak serius. Budaya komunikasi seperti perilaku malu-malu kucing ini juga muncul di dunia perpolitikan dan terbukti berhasil mendapatkan target utamanya.

Pada tahun 2013, kita pernah mendengar ada gubernur yang mengatakan tidak menginginkan untuk maju sebagai calon presiden karena mau fokus dengan amanah yang diembannya saat itu. Tetapi ternyata, tahun 2014, ia mencalonkan diri sebagai calon presiden dan berhasil memenangkan pilpres tersebut.

Ini semua karena trik berkata tidak. Memahami bahwa jatah presiden itu sampai dua periode, trik ini pun tetap digunakan saat menjabat sebagai presiden. Harapannya, agar di periode selanjutnya dapt terpilih kembali. Kita bisa melihat beberapa pernyataan-pernyataanya di berbagai media,

Presiden mereka berkata tidak akan hutang, tetapi ternyata menjadi raja hutang. Presiden mereka berkata tidak akan membuat kabinet yang gemuk, tetapi ternyata membuat kabinet yang gemuk. Presiden mereka berjanji tidak akan impor, tetapi ternyata malah impor.

Baca Juga  Bukan Benci, tapi Peduli

Substansi dari trik ini adalah perkataan dan perbuatannya harus bertolak belakang. Presiden mereka berkata akan perkuat KPK, tetapi aturan baru yang dibuat malah memperlemah KPK. Presiden mereka juga kerap kali menebar janji tentang isu lingkungan, tetapi UU Ciptaker dan UU Minerba malah memperburuk lingkungan.

Metode ini, nampaknya, lebih disukai oleh rakyat Antah Berantah. Terbukti, pada pemilihan presiden berikutnya, ia kembali terpilih sebagai presiden. Tehnik berkata tidak ini pun sempat ditiru oleh kerabatnya. Pada tahun 2018, kerabatnya selalu percaya diri mengucapkan bahwa dia tidak tertarik menjadi politisi karena mau fokus di dunia bisnis. Namun, ternyata pada tahun 2020, dia mencalonkan diri sebagai walikota dan terpilih juga.

Masa jabatannya saat ini adalah periode terakhirnya sebagai presiden Antah Berantah.  Sesuai dengan aturan di negara tersebut, masa jabatan presiden maksimal dua kali. Namun, masih banyak orang yang menginginkan presiden dengan kepemimpinan malu-malu kucing. Tidak heran, akhir-akhir ini, isu amandemen masa jabatan presiden menjadi tiga periode ramai dibicarakan di negeri Anta Berantah.

Menanggapi isu tersebut, presiden mereka menyatakan bahwa tidak mempunyai minat menjadi presiden tiga periode. Ia menegaskan untuk tetap patuh kepada aturan negara yang mengatur masa jabatan presiden maksimal selama dua periode.

Namun, melihat pola komunikasi malu-malu kucing yang dilakukan selama ini, bukan berarti pola tersebut tidak akan kembali lagi. Apalagi jawaban yang diberikan cukup politis. Ada dua premis yang bisa ditemukan dari perkataannya.

Baca Juga  Jeda

Pertama, saya tidak berniat menjadi presiden yang menjabat tiga periode. Kedua, saya ingin patuh kepada aturan yang mengatur masa jabatan presiden maksimal dua periode. Ini berarti, apabila aturan lama presiden menjabat diubah lebih dari dua periode, maka ada kemungkinan presiden mereka saat ini akan maju kembali pada perhelatan selanjutnya.

Sejauh ini, lembaga yang berwenang untuk mengubah aturan masa jabatan presiden di negara tersebut ada di MPR. Disinilah, dapat dilihat apakah MPR benar-benar bekerja atas nama rakyat. Apabila aturan masa jabatan kembali diubah, maka berarti tidak hanya masyarakat awam saja, tetapi lembaga perwakilan rakyat juga turut menyukai praktik kepemimpian malu-malu kucing.

Oleh: Alamsyah, Penulis Lepas, Hobi Menghayal (Berimajinasi)

Bubarkan Kohati

Previous article

Belum Mapan, Tapi Ingin Menikah?

Next article

You may also like

Comments

Ruang Diskusi

More in Zetizen