Anak-anak kita tumbuh di dunia yang begitu berbeda dari masa kecil kita dulu. Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, membuka akses keberagam informasi hanya dengan sentuhan jari. Berkat kemajuan teknologi dan Internet. Namun, mereka juga menghadapi tantangan dalam hubungan sosial dan pengembangan kepribadian.
Salah satu hal yang sangat penting dalam membantu anak belajar empati adalah kualitas waktu yang mereka habiskan bersama keluarga. Waktu keluarga yang berkualitas berarti menghabiskan waktu bersama dengan cara yang bermakna. Ini bukan hanya tentang berada di tempat yang sama, tetapi juga tentang bagaimana kita berinteraksi dan membentuk hubungan emosional. Saat mengembangkan empati, menghabiskan waktu berkualitas membantu anak-anak memahami, mendengarkan, dan berkomunikasi lebih baik pada perasaan orang lain.
Di era digital ini, anak-anak seringkali lebih tertarik pada layar gadget (headphone) dibandingkan percakapan dengan orang disekitarnya, sehingga peran orang tua menjadi sangat penting. Orang tua hendaknya menciptakan momen interaksi langsung seperti makan malam bersama tanpa diganggu oleh ponsel, bermain game bersama keluarga, atau berbagi cerita tentang pengalaman sehari-hari. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada anak untuk melihat dan merasakan emosi orang lain serta belajar bagaimana menanggapinya dengan baik.
Selain itu, orang tua juga perlu memberikan contoh yang baik dalam menunjukan empati. Ketika orang tua peduli terhadap perasaan orang lain, kemungkinan besar anak akan meniru perilaku tersebut. Misalnya, ketika anak melihat orangtuanya membantu tetangga yang membutuhkan atau mendengarkan baik-baik saat anggota keluarga lain membicarakan masalahnya, anak-anak belajar bahwa empati itu penting dan perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun tantangan yang ada tidak bisa diabaikan. Kecanduan gadget dan media sosial dapat menurunkan interaksi tatap muka dan mempengaruhi kemampuan sosial anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menetapkan batasan penggunaan teknologi dan mengajarkan anak untuk menggunakan media digital dengan cara yang sehat. Dengan cara ini, anak-anak belajar menyeimbangkan waktu mereka antara dunia maya dan interaksi kehidupan nyata dengan keluarga dan teman.
Dapat disimpulkan bahwa waktu berkualitas keluarga berperan sangat penting dalam mengembangkan empati anak di era digital. Dengan memberikan waktu yang bermakna, memberikan contoh yang baik, dan menetapkan batasan dalam penggunaan teknologi, orang tua dapat membantu anak mereka tumbuh menjadi orang yang peka terhadap emosi orang lain. Di tengah tantangan masa kini, keluarga tetap menjadi landasan terpenting dalam membentuk kepribadian anak dan mempersiapkan mereka menghadapi dunia yang semakin kompleks.
*Oleh: Ni’mahtun Faridah, mahasiswa UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan.