“Bersetubuh Bersama Alam”

Pagi itu, awan terlihat kabut, nampak terlihat akan turun hujan. Tetapi entah kenapa tidak pula turun juga. Pasti jika hujan pun turun, banyak sekali manusia yang tak terima. Ada yang marah-marah tak karuan. Ada pula celotehan tak senonoh  terdengar dari mulut ketika hujan turun. Aiih, entahlah. Aku tak menghiraukan mereka yang tak tau bersyukur atas nikmat Tuhan yang diberikan berupa turunnya air Hujan, maupun nikmat sinar matahari di pagi dan juga siang hari.

Hujan turun membuat petani sangat senang dan berbahagia ria karena sawah dan  ladang mereka tercucur air hujan, sehingga konsumsi kebutuhannya tercukupi. Begitu pula dengan sinar matahari pagi akan merangsang produksi Vitamin D di dalam tubuh. Vitamin D diperlukan untuk meningkatkan penyerapan kalsium dan Fosfor di usus, sehingga dapat memperkuat tulang, gigi, serta otot. Tak luput panasnya matahari di siang hari mampu mengerikan alat, serta bahan kebutuhan Manusia di muka bumi. Tetapi entahlah kenapa kita luput bersyukur dan berterima kasih kepada Sang Rabb yang telah memberikan nikmat segala-galanya kepada kita semua.

Astagfirullah…

Lalu aku duduk terdiam di kediaman temanku, Perumahan Pujangga Green. Terlihat di sekitar perumahan bermacam-macam tanaman, bunga yang mekar , wangi kumbang yang alami. Dari alam penglihatan dan indera penciumanku kembali menjadai fress segar kembali, ketika menikmati aromanya. Ketika matahari naik di sela-sela pohon pucuk merah, yang memerah kehijauan, jambu air yang berbunga pun tak kalah terbesit ke-elokan nya.

Kita luput bahwa tanaman bisa seperti itu karena cucuran nikmat air hujan, serta di berikan nikmat sinar matahari. Jika tak sama sekali hujan, tak juga panas. Bermacam-macam tanamanan dan manusia di muka bumi ini akan terjadi mati masal seketika. Karena tidak ada sumber air dan sinar matahari, guna menyuplai kedalam tubuh ciptaannya.

Tak lama kemudian kami menuju k lokasi KKN, Kecamatan Pulau Panggung. Lama perjalanan kuarng lebih dua jam. Selama diperjalanan kami berdua sangat nyaman dengan gaya hidup masyarakat di desa yang kami datangi. Sebab, mayoritas mereka suka bercocok tanam, sama dengan gaya hidup kami. Tak lama sampai  di lokasi, kurang lebih satu jam, kami istirahat di posko teman-teman KKN.

Sesudah itu, kami langsung menuju ke pemandian mata air tempat pemandian masyarakat desa setempat. Tempat ini dikelilingi oleh kebun, juga persawahan. Air nya sangat dingin, menyegarkan pikiran Setelaha menyelam beberapa menit. Subhannaullah, ciptaan Tuhan tak ada yang mampu menandinggi ‘’dalam hatiku’’.

Tiap hari ramai pemuda dari segala wilayah mengunjungi pemandian mata air tersebut. Untuk menghilangkan rasa penat yang dialami segala perkuliahan, maupun di dunia kerja. membuat fress kembali pemikiran yang terbesit masalah maupun tuntutan.

Selesainya mandi, kawan-kawan ku langsung bergegas menuju ke lokasi KKN untuk saling menjamu. Aku terdiam di atas kursi. Aku berpikir alangkah indah tempat pemandian air mata air tadi. Tapi kenapa sering terjadi perusakan dan eksploitasi alam serta seisinya. Alam pun murka. Bencana alam dimana-mana akibat nafsu birahi manusia untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan bersama-sama, kelompok dan kaum kapitalis yang tak bermoral.

Hubungan timbal balik pun enggan di kerjakan. Apa yang sudah dirusak tidak pernah sama sekali diperbaiki, apa lagi di tanam lagi, sehingga kebutuhan oksigen umat manusia tidak merasa kurang.

Sudahlah jangan hiraukan besitan yang tersirat dicatas. Mari kita bersama-masa merawat alam serta menyatukan akal pikiran yang bersih, dan aktivitas tubuh bersama alam. Marilah “bersetubuh bersama alam”. Ciptaan Tuhan, jangan dirusak.

Oleh: Wildan Hanafi, Kabid P3A Komisariat Pertanian Unila

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *