Tidak bisa kita pungkiri bahwa salah satu fenomena generasi milenial saat ini selalu memosting semua kegiatannya di media sosial. Sebelum berangkat ke pasar, sefie. Setelah memandikan bayinya, selfie bersama sang bayi. Hampir setiap kegiatan didokumentasikan dan tidak lupa juga untuk meng-updatenya di media sosial.
Fenomena selfie dan mengupload hasil selfie ke media sosial sempat dibahas juga oleh umat Islam. Dengan dalih bahwa fofo selfie yang diupload tersebut akan memberikan amal jariyah su’u (amal buruk yang terus mengalir) kepada orang yang mengupload dan orang yang ada di foto.
Namun tahukan teman-teman bahwa ada satu lagi dampak negatif dari kebiasaan mengupload foto-foto di media sosial? Yah, itulah penyakit Ain.
Kata Ain berasal dari Bahasa Arab ‘aana-ya’iinu yang artinya menatap. Disebut sebagai penyakit ain karena dalam tatapan tersebut dibarengi dengan rasa iri atau takjub. Dengan begitu, setan memanfaatkannya untuk mengirmkan panah hasad kepada orang yang dibenci atau dikagumi oleh orang yang memandang.
Dalam kitab Fathul Bari, Ibnu Hajar Alasqalani menjelaskan penyakit ain sebagai berikut;
وَاْلعَيْنُ نَظْرٌ بِاسْتِحْسَانٍ مَشُوْبٍ بِحَسَدٍ مِنْ خَبِيْثِ الطَّبْعِ يَحْصُلُ لِلْمَنْظُوْرِ مِنْهُ ضَرَرٌ
”Penyakit ain adalah pandangan suka disertai dengki yang berasal dari kejelekan tabiat yang dapat menyebabkan orang yang dipandang tersebut tertimpa suatu bahaya.”
Ibnu Hajar menjelaskan juga bahwa penyakit ain juga dapat dating dari pandangan orang yang takjub kepada orang yang soleh.
وَأَنَّ الْعَيْنَ تَكُونُ مَعَ الْإِعْجَابِ وَلَوْ بِغَيْرِ حَسَدٍ وَلَوْ مِنَ الرَّجُلِ الْمُحِبِّ وَمِنَ الرَّجُلِ الصَّالِحِ
“Sesungguhnya ain dapat terjadi bersama rasa takjub meski tanpa disertai rasa iri, meskipun dari orang yang mencintai dan dari orang yang soleh.”
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa salah satu faktor mendasar yang menyebabkan penyakit ain adalah pandangan. Kebiasan generasi milenial yang selalu mengupload wajahnya, wajah anaknya, serta foto-foto yang lain merupakan salah satu wadah untuk memicu penyakit ain tersebut.
Salah satu contoh kasus adalah bayi yang tiba-tiba tidak mau menyusu, dan sering menangis dengan durasi yang cukup lama. Lantas setelah kita periksa ke dokter, tidak ada bukti medis yang menyatakan bayi tersebut sakit. Ini bisa jadi karena penyakit ain. Coba kita ingat kembali, apakah kita pernah memposting foto bayi yang lucu dan imut itu di media sosial. Wa allahu a’lamu bi al-Shawab