Semarang – Dua dari mahasiswa anggota KKN MIT DR XII kelompok 35 UIN Walisongo, Rasyida Rifa’ati dan Rifki M melalui platfrom Live Instagram, mengadakan diskusi Eco-Spiritual Literacy untuk mengatasi krisi lingkungan (16/07/2021).

Rasyida mengungkapkan, forum ini dilatar belakangi dari kepeduliannya untuk merancang program kerja terhadap lingkungan dan sustainability yang dibalut prespektif agama.

“Karena memang kebanyakan orang-orang sekitar kita beragama Islam, selain itu anak muda atau mahasiswa sekarang ini coriousity dan semangat beragama lagi tinggi-tingginya, jadi kita masukkan prespektif agama supaya mereka memahami bahwa Islam sendiri memerintahkan umatnya untuk peduli lingkungan dan sebenarnya juga sangat sedikit sekali forum diskusi yang mengangkat tema agama dan lingkungan ini.”

Forum diskusi yang ditujukan ke masyarakat khususnya kawula muda ini bertujuan agar mereka lebih sadar bahwa permasalahan lingkungan merupakan hal yang sangat darurat sekarang. Mulai dari permasalahan sampah dan juga emisi gas karbon yang kian bertambah semakin harinya. Meskipun begitu, banyak solusi yang dapat dilakukan dan dimulai dari diri sendiri serta alternatif pengolahannya pun bermacam-macam.

“Semakin klisenya permasalahan lingkungan di negara kita, orang-orang perlu memahami dan peduli terhadap masalah ini, misalnya dari skala kecil (rumah tangga) limbah organik sebenarnya dapat dijadikan pupuk kompos yang kemudian bisa dimanfaatkan untuk gardening seperti urban farming selain menyumbang oksigen juga untuk konsumsi pangan, namun untuk meningkatkan kesadaran tersebut harus dibentuk dari pondasi nilai-nilai principle atau kalau bahasa islamnya itu ketauhidan,” Rasyida menambahkan.

Baca Juga  Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gandeng Yayasan SKUAT Gelar Gerakan Peduli Sosial

Selain itu gerakan zero waste, diet plastik dan gerakan-gerakan peduli lingkungan yang sudah menjamur di masyarakat menurutnya harus dibudayakan sedari dini, dimulai dengan hal simple namun harus konsisten, seperti mengambil makan secukupnya supaya tidak ada yang terbuang.

Forum diskusi ini diharapkan dapat memperluas wawasan tentang agama (spiritualitas) betapa pentingnya nilai tauhid yang harus dimiliki setiap umat islam bahwa bukan hanya dipersempit dengan ibadah salat, puasa atau hubungan vertikal dengan Tuhan namun juga hubungan horizontal dengan manusia dan alam. Bahwa Tuhan juga telah memerintahkan manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi atau memakmurkan alam.

Dia akhir sesi, Rasyida juga menyampaikan, “Meskipun belum ada aksi to contribute menjaga lingkungan, at least jadi paham sebenarnya ada loh upaya yang bisa kita mulai dari masing-masing individu untuk peduli terhadap lingkungan dan bukan hanya itu ternyata juga ada manfaatnya dhohir dan batin.” (RRH)

Kisah Keislaman Abu Bakar dan Ustman bin Affan

Previous article

Implementasi Nilai Keaswajaan Sebagai Orientasi Dalam Menghadapi Social Distancing

Next article

You may also like

Comments

Ruang Diskusi

More in News