Sains, Mampukah Mengatasi Korona?

Istimewa

Zaman yang semakin berkembang menjadikan sains yang mempelajari tentang alam dan kejadian yang ada di dalamnya semakin berkembang juga. Mulai dari penemuan-penemuan hal baru, perkembangan alat-alat penelitian, dan temuan yang bermanfaat bagi manusia. Misalkan penemuan obat-obatan, yang menjadikan angka kematian menurun. Namun yang sekarang terjadi, sains tidak selalu dapat menjawab persoalan yang seharusnya dapat diselesaikan dengan sains. Misalkan obat untuk menangani orang yang terkena virus, yang sampai sekarang belum juga ditemukan.

Dengan adanya virus korona atau yang disebut dengan Covid-19 yang sekarang tersebar ke seluruh dunia, membuat orang-orang di dunia mengalami ketakutan yang serius. Ketakutan ini terjadi karena penyebaran virus korona ini sangatlah mudah. Dengan adanya sains seharusnya virus korona ini tidak menjadi pandemi hanya menjadi wabah saja. Namun kenyataannya tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Mengingat peran atau pentingnya sains dalam kehidupan manusia, dapatkah sains menjawab persoalan yang sekarang terjadi? Dengan adanya sains ini menjadikan tingkat kematian di dunia semakin menurun. Umur manusia menjadi lebih panjang karena mengatahui sesuatu yang seharusnya mereka lakukan agar dapat berumur panjang. Dari beberapa hal tersebut memungkinkan sains untuk menjawab persoalan yang sedang menjadi masalah seluruh umat di dunia.

Sebagian negara yang mempunyai orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan tentang sains yang tinggi sudah melakukan penelitian terhadap virus korona. Para peneliti dinegara tersebut mencoba untuk mencari atau membuat vaksin atau penawar untuk virus korona. Ada yang sebagian sudah menemukan vaksin atau penawar untuk penderita virus korona ini. Namun mereka hanya memproduksi untuk negara mereka sendiri.

Selain upaya yang dilakukan oleh pemerintah masing-masing negara di dalam menangani virus korona ini dapatkah sains berperan penting dalam menangani hal ini juga? Bebrapa negara yang terkena pandemi korona ini menerapkan sistem lockdown. Melarang keras masyarakat untuk keluar rumah. Ini sudah terbukti mampu meminimalisir bahkan menghentikan penyebaran virus korona.

Sistem lockdown ini pada kenyataannya hanya mampu dilakukan oleh beberapa negara saja. Sebagian besar negara di dunia tidak mampu atau tidak memungkinkan untuk melakukan sistem lockdown ini. Dengan adanya hal tersebut, menjadikan sains sangatlah diharapkan oleh masyarakat dunia untuk mengatasi masalah pandemi virus korona ini.

Akankah adanya sains dan ketiadaanya itu sama saja? Tentu yang seharusnya terjadi tidak seperti itu. Adanya sains ini memiliki arti penting dalam kehidupan masnusia di bumi. Namun sampai sekarang dalam menangani hal tersebut bagi negara yang tidak bisa melakukan lockdown belum ada arti penting yang diberikan. Negara-negara yang tidak bisa melakukan lockdown hanya menghimbau kepada masyarakatnya untuk melakukan phisical distancing atau setidaknya masyarakat menghindari melakukan aktivitas di luar rumah dan menghindari kerumunan.

Mampukah sains menjawab persoalan yang semakin hari semakin pelik ini? Jika hal ini tidak segera diatasi memungkinkan virus korona ini menjadi penyebab kepunahan sebagian bahkan separuh populasi manusia. Karena penyebarannya yang sangatlah mudah. Ini bukan hal yang diinginkan oleh manusia di seluruh penjuru dunia. Oleh sebab itu, para peneliti di bidang sains segera menemukan vaksin atau obat penawar virus korona ini.

Harapan bagi setiap negara yang tidak bisa melakukan lockdown tentu bergantung pada penemuan atau ditemukannya vaksin atau obat penawar untuk virus korona. Yang kemudian dapat diproduksi secara massal. Dengan terjadinya hal itu diharapkan virus korona ini bisa lenyap dari muka bumi. Wallahu ‘alam bi al-shawaab

Oleh: Muhamad Faiz Mubarok, Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang

banner 300x250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *