Ketika badan terasa lelah atau lemas banyak orang yang melakukan rebahan (istirahat). Dan istirahatnya itu tidak menghasilkan apa-apa. Istirahat yang bermanfaat apabila siang hari ketika kita rebahan padahal banyak yang bisa kita kerjakan dari pada melihat you tube yang tidak jelas bukan vidio yang bermanfaat misalnya untuk melihat kartun, sepak bola, ataupun yang lainnya. Sekiranya nonton seperti itu tidak ada manfaatnya lebih baik diiisi dengan kegitan lain seperti menulis,membaca al-Qur’an, dan baca buku ilmu pengetahuan.
Banyak orang yang melakukan rebahan itu hanya rebahan saja tidak menghasilkan apa apa, memang ada yang jualan online ataupun main kuis yang berhadiah jutaan sampai ratusan juta kalau seperti itu terus kita tidak tahu penghasilan kita dalam arti orang tersebut tidak ada target untuk apa dia jualan ataupun kuis.
Banyak orang yang memiliki perdagangan itu tidak kaya,kenapa? Karena mereka tidak tahu cara memanegement uang tersebut. Banyak pedagang-pedagang yang menghasilkan uang dan penghasilannya hanya untk modal besok dan sisanya hanya untuk makan sehari-hari tidak di tabung dan tidak dibagi uang tersebut untuk apa. Banyak orang yang tidak tahu tentang hal itu banyak pula yang diluar sana yang penting hari itu bisa makan, nah hanya itu yang dipikiran mereka yang tidak tahu memanegement uang. Padahal banyak pedagang yang makanannya itu enak apalagi jika pedagang itu punya target. Saya pernah bertanya kepada pedagang daerah semarang ketika ditanya “pak sudah berapa lama dagang mie ayam ini? Pedagang “saya berjualan kurang lebih sudah 10 tahun,dek? “ kemudian saya bertanya kembali “penghasilan sehari berapa,Pak? Pedagang menjawab;” Tidak tentu,Dek. Kadang 200 ribu,250 ribu,dan kalo hujan itu pernah tidak laku,dek. Tanggapan saya sambil memkan mie ayam pedagang tersbut,“owalah padahal mie ayam bapak ini enak loh,pak.kalau bapak jualan di mall pasti laris,pak mengapa tidak kepikiran kesan,pak? Pedagang;” aduuh ribet,dek. Soal suratnya lah terus biaya tempat jauh pula.” Ternyata pedagang ini tidak memiliki ide untuk maju menurut saya pedagang seperti ini yang menurut saya pedagang tidak mutu, hanya membuang buang waktu untuk makan sehari itu saja . Pedagang yang seperti ini yang menurut saya tidak mempunyai target. Mungkin masih banyak pedagang seperti ini yang tidak mempunyai target kedepannya. Pedagang ini yang memiliki ide sebatas hanya bisa makan atau tidak pada hari itu, mereka tidak memikirkan kedepan bagaimana dagangan mereka laris tapi tidak ada pengujung? Banyak cara sekrang melalui promosi online atau memasukan makanan tersebut kedalam go food.
Semakin berkembangnya teknlogi manusia banyak yang memanfaatkan dengan cara yang salah. Kok bisa salah? Karena banyak dari kita menikmati perkembangan teknologi sekarang. Seharusnya kita bukan menjadi penikmat tapi pejuang.Kalau saja pedagang tahu bagaimana jualan online itu, mungkin sekarang banyak pedagang yang sukses. Ada beberapa pedagang yang sudah melakukan hal tersebut, sehingga mereka sekarang tidak merasa sepi pengunjung karena mereka sudah memiliki jaringan untuk tetap laris walau dengan rebahan.
Rebahan juga bisa mengakibatkan kerugian sudah dijelaskan dalam firman allah surat al-Asr ayat 1-3 ;
وَالْعَصْرِۙ
Demi masa
,اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
sungguh, manusia berada dalam kerugian
,اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
Kembali kepada kita sendiri bagaimana memanfaatkan rebahan itu sendiri. Apakah dengan santai santai dan termasuk orang yang merugi atau memanfaatkan rebahan dengan membaca buku,menulis, dan/atau menghafal al-Quran. Jika kalian hidup memiliki tujuan yang jelas ingin menjadi orang mapan ubah sikap kalian yang tadinya penikmat menjadi pejuang Ayoo kita sama sama mewujudkan Indonesia maju dalam bidang ilmu pengetahuan,bekrya dalam seni, dan berkembang dalam usaha. Wallahu a’lam bi al-shawab.
Oleh: Syukur Abdillah, Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang