Pendidikan Bisnis yang Mengubah Hidup

Baladena.ID

Menurut Griffin dan Ebert, bisnis merupakan sebuah aktivitas yang menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh para konsumen atau masyarakat. Kegiatan bisnis dapat dilakukan oleh sebuah organisasi perusahaan yang memilki badan hukum, atau badan usaha, ataupun perorangan yang tidak memilki badan hukum atau badan usaha. Misalnya seperti, pedagang kaki lima, warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) ataupun usaha informal lainnya.

Saat ini, Indonesia dikenal dunia bisnis internasional sebagai negara dengan pasar konsumen yang menjanjikan. Fakta tersebut merupakan salah satu yang diungkapkan oleh berbagai laporan analisis pasar di dunia. Seperti USAID (United State Agency for Internasional Development), McKinsey & Company, Credit Suisse AG serta lembaga-lembaga riset lainnya. Sebagai Negara demokrasi terbesar ketiga dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, McKinsey & Company menyatakan Indonesia sebagai Negara yang menjanjikan tingkat pengembalian investasi yang tinggi.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita memulai bisnis dengan ide tidak hanya “menjual” saat ini. Namun, tetap bisa eksis hingga masa-masa yang akan datang. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan dan kemampuan wirausaha dalam membentuk suatu bisnis sangatlah penting. Ada beberapa teori-teori yang harus dipelajari agar bisa menjadi wirausahawan yang sukses.

Menjadi seorang wirausaha tidak semudah yang dibayangkan. Perlu adanya usaha untuk mendelegasikan tanggung jawab serta membutuhkan kesabaran untuk mencapai tujuan dalam bisnis yang kita inginkan. Dalam berbisnis kita harus membuat keputusan yang bijaksana dan tidak terburu-buru ingin mendapatkan hasil yang maksimal.

Waktu bisa menjadi teman kita atau musuh terburuk kita. Keterampilan juga dibutuhkan untuk bisa sukses. Kesabaran memberikan kita kemampuan untuk bekerja teguh dalam mencapai tujuan. Pola pikir menjadi salah satu konsistensi dan ketekunan, menyerah bukanlah pilihan. Berpikir positif, lawan kekalahan.

Membangun bisnis membutuhkan waktu yang lama, tidak semudah mengedipkan mata. Banyak tantangan yang terus menghadang, sebab itu  kita harus siap menghadapi tantangan dan dapat menangkis pukulan. Ingatlah semua yang telah diinvestasikan dan seberapa jauh kita melangkah sebelum menyerah. Memiliki iman dan ikhtiar dengan kerendahan hati dan kesabaran mampu mempertahankan bisnis agar tetap berjalan efektif. Investasi di sini berkaitan waktu dengan melihat produk serta bagian terpenting bisnis untuk mengetahui kemampuan dalam mempelajari strategi bisnis.

Lihatlah dengan cermat, saat ini banyak orang yang sudah berbisnis, tetapi mereka belum menerapkan pendidikan bisnis itu sendiri. Hanya mengandalkan pengalaman dan kemampuan yang dimilikinya tanpa diimbangi ilmu mengenai bisnis. Oleh karena itu, perlu adanya rancangan pendidikan dan pelatihan bagi seseorang sebelum memulai sebuah bisnis.

Dalam hal ini, pengorbanan sangatlah penting, dengan menyisihkan waktu untuk berlatih bisnis di kehidupan nyata. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan, maka dapat mengubah semangat hidup seseorang dalam mencapai apa yang diinginkannya. Berbicara mengenai pendidikan, di dalam bisnis terdapat slogan “Pendidikan dapat Mengubah Hidup” seperti halnya ulat yang berubah menjadi kupu-kupu.

Rancangan pendidikan mempunyai kekuatan untuk menggairahkan dan menantang seseorang sehingga menciptakan perbedaan besar dalam hidup. Jadi, pentinglah bagi kita saat berbisnis mampu menemukan kunci yang dapat memperluas jaringan pemasaran bisnis di kehidupan nyata, yaitu dengan bergaul atau belajar dengan orang-orang yang berada di puncak, orang-orang sukses dalam bisnis itu. Kemudian bertekad apakah kita ingin belajar dari mereka.

Beberapa mata pelajaran bisnis kehidupan nyata penting yang diajarkan oleh perusahaan pemasaran jaringan seperti yang tercantum dalam buku Rich Dad’s The Business School karya Robert T. Kiyosaki, yaitu: sikap terhadap kesuksesan, keahlian memimpin, keahlian berkomunikasi, keahlian manusia, mengatasi ketakutan pribadi, keraguan, dan tidak percaya diri, mengatasi rasa takut terhadap penolakan, keahlian manajemen uang, keahlian berinvestasi, keahlian pertanggungjawaban, keahlian manajemen waktu, penentuan tujuan dan cita-cita, sistematisasi.

Jika rancangan pendidikannya bagus, maka akan dapat meningkatkan hidup menjadi lebih baik, bahkan untuk selamanya. Pendidikan bisnis mampu menghasilkan wirausaha dengan kretivitasnya menciptakan sesuatu yang memiliki values, baik dalam bentuk tangible maupun intangible. Diharapkan melalui pendidikan ini diharapkan dapat menjadi bagian etos kerja masyarakat Indonesia, yang pada akhirnya dapat melahirkan wirausaha-wirausaha baru yang handal, tangguh, dan mandiri.

Dalam pendidikan bisnis ini, umumnya berisi materi dan aktivitas yang berhubungan dengan membangun sikap mental kewirausahaan, melatih keterampilan berkomunikasi, membangun jejaring, dan menyusun rencana bisnis yang berorientasi pada keuntungan. Hal tersebut dapat diimbangi dengan semangat perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan seseorang dengan melibatkan perilaku wirausaha, yaitu: mengambil inisiatif, mengorganisir dan mereorganisir mekanisme social dan ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi menjadi lebih bermanfaat dan menguntungkan serta dalam mengambil risiko dan kegagalan.

Bisnis mampu menciptakan sesuatu sesuatu hal yang baru dan memiliki values dengan mencurahkan waktu dan usaha yang diperlukan, mengambil risiko keuangan, psikis, dan sosial melalui tanggapan/ respon yang dinamis, mengandung risiko, kreatif, dan berorientasi pada pertumbuhan yang merupakan suatu proses inovasi.

Inovasi yang dapat memunculkan peluang-peluang baru di mana peluang tersebut diciptakan menggunakan kombinasi-kombinasi yang tidak umum, sehingga menghasilkan produk yang unik dan berbeda dari yang sudah ada. Dengan demikian, menjadi seorang wirausaha yang menjalankan bisnis tidak hanya bisa membuat produk, tetapi mampu mengumpulkan sumber-sumber baru dan menggali serta mengelola bakat dan kemampuan untuk dikembangkan secara kreatif agar mejadi lebih baik, memiliki nilai yang lebih besar.

Tidak hanya menuntut seorang wirausaha untuk bermain dalam membuka usaha atau bisnis, melainkan harus dimaknai sebagai pendidikan untuk membangun karakter wirausaha, pola piker wirausaha, dan perilaku wirausaha. Hal tersebut akan berpengaruh dalam menghadapi globalisasi knowledge economy, dengan menggunakan stategi knowledgebased di mana mampu mengembangkan bakat individu serta menanamkan mindset wirausahawan yang cerdas. Melalui pola pikir tersebut, seseorang dapat menghadapi tantangan masa depan yang sangat kompetitif.

Oleh: Hani Afifah, Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Walisongo Semarang, Nyantri di Pondok Pesantren Ibnu Hajar (PPIH) Ngaliyan, Kota Semarang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *