Di tengah keindahan kota pekalongan yang kaya akan budaya, terdapat sebuah tempat yang menjadi sebuah pusat kreativitas bagi para pecinta seni. sanggar omah budaya, yang didirikan oleh Mas Sidik ini bukan hanya sekedar tempat berlatih teater, tetapi juga merupakan wadah untuk melestarikan dan mengembangkan seni-seni tradisional.
sanggar teater omah budaya menawarkan berbagai jenis seni pertunjukan, mulai dari teater, tari, pantomim, sastra, pagelaran seni, hingga film maker. sanggar omah budaya sukses memperkenalkan wajah baru pertunjukan teater drama dengan menampilkan seni pertunjukan di luar ruangan, dengan mengangkat tema perjuangan kemerdekaan rakyat indonesia yang berlokasi di Monumen Djoeang pekalongan, omah budaya berhasil menghipnotis pandangan penonton dengan penampilan yang memukau.
omah budaya kerap kali diberi kepercayaan baik dari sektor pemerintahan daerah maupun suasta untuk menampilkan karyanya di event-event tertentu. terdapat hal unik yang mungkin tidak kita jumpai di sanggar teater lain, yaitu sanggar omah budaya tidak memiliki jam-jam atau aturan khusus dalam hal pelatihan sanggar, semua anggota tidak harus berlatih setiap harinya, pemimpin sanggar mengatakan, “antara saya dan anggota sudah memiliki ikatan batin yang tidak bisa kita jelaskan secara verbal, seperti saya dan tim sudah mempunyai insting kapan kita harus latihan.” ucap mas Sidik kepada saya.
selain pelatihan, sanggar ini juga aktif dalam kegiatan sosial. mereka kerapkali mengadakan workshop di sekolah-sekolah untuk mengenalkan seni pertunjukan kepada anak-anak. kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengasah keterampilan, tetapi juga untuk menanamkan rasa cinta terhadap budaya lokal sejak dini.
pendiri sanggar ingin menciptakan wadah dimana seni dan budaya dapat dilestarikan dan dikembangkan terutama di kawasan pekalongan dan sekitarnya. melalui sanggar yang ia dirikan, beliau mempersilakan bagi para remaja yang memiliki kertarikan di dalam seni pertunjukan bisa bergabung dalam sanggar omah budaya, dan menariknya adalah sanggar omah budaya tidak dikenakan pungutan biaya seperpun kepada para anggota, sehingga para anggota yang tergabung dalam sanggar tidak merasa keberatan dalam menjalaninya.
sanggar omah budaya adalah contoh nyata bagaiamana seni dapat menjadikan jembatan untuk mengembangkan potensi diri sekaligus sebagai wadah dalam pelestarian budaya lokal. dengan semangat kolaborasi dan kreativitas, sanggar ini terus berupaya untuk menginspirasi generasi muda agar dapat melestarikan budaya melalui berbagai disiplin kesenian. mari kita dukung upaya dari omah budaya, karena seni adalah bagian tak terpisahkan dari identitas kita sebagai bangsa.
*Oleh: Ozan Damansara, mahasiswa jurusan komunikasi dan penyiaran islam UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan.