Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai macam suku, ras maupun budaya. Masing masing daerah di Indonesia tentu saja memliki ciri khas yang berbeda beda sehingga menjadi daya tarik tersendiri oleh para pecinta budaya.

Budaya yang ada di Indonesia tentu saja tidak akan jauh dari seni yang terdapat di Indonesia pula. Salah satu seni budaya Indonesia yang telah sampai internasional yaitu Batik. Menurut Wikipedia, batik adalah kain Indonesia bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan masing masing.

Batik merupakan salah satu warisan nusantara yang unik. Keunikannya ditunjukkan dengan barbagai macam motif yang memiliki makna tersendiri. Ragam motif batik yang dimiliki Indonesia sangatlah beragam, setiap daerah memiliki ciri khas motif batiknya masing-masing. oleh karena itu, sebagai warga Indonesia kita juga mempunyai kewajiban untuk melestarikan budaya yang ada tersebut.

Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram dari Rumah (KKN MIT DR) UIN Walisongo Semarang tahun 2021 kelompok 02 yang mengadakan pengabdian masyarakat  di desaSendangagung Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang mengadakan kunjungan UMKM batik yang terdapat di daerah tersebut yaitu batik Lasem dengan nama UMKM Batik Asri. Kunjungan tersebut dilakukan pada hari Jumat tanggal 5 Februari 2021 dengan menemui langsung pemilik Batik Asri yang terdapatdi Desa Sendangagung tersebut yaitu Ibu Ambar dengan mendatangkan ahli sejarawan setempat, yaitu Bapak Toro dengan tujuan mengenal budaya yang ada di Indonesia dan kunjungan salah satu UMKM yang terdapat di daerah setempat.

Baca Juga  Buntut Panjang Omnibus Law, Halaman FB Puan Maharani Dihujat Netizen

“Dalam membuat sebuah karya seni, ruh dan jiwa kita harus dimasukkan kedalamnya sehingga akan mendapatkan suatu karya yang lebih Indah dan memiliki rasa” Ujar pak Toro. Menurut pak Toro, Batik lasem merupakan salah satu jenis batik di Indonesia yang telah ada sejak majapahit yang pada masa itu masih menggunakan teknik membuat seni batik diatas benda yaitu berupa daun dan batik hanya digunakan sebagai hiasan saja.

Dari hasil wawancara bersama bu Ambar (pemilih Batik Asri) Batik Asri berdiri sejak tahun 2013, sampai saat ini penjualan telah sampai antar pulau dengan omset penjualan sampai 20 juta tiap bulannya. Harga batik Lasem tersebut mulai dari 175 ribu sampai 2 juta rupiah untuk tiap lembarnya. Acara tersebut dimulai dengan makan bersama dilanjut dengan acara pembukaan serta perkenalan masing masing individu dilanjut dengan pengenalan batik Lasem sendiri yag disampaikan oleh pak Toro dan bu Ambar.

Selain mengenal sejarah tentang batik Lasem dan UMKM Batik Asri, anggota KKN MIT DR kelompok 02 tersebut juga mengikuti serangkaian pembuatan batik mulai dari pencantingan atau penggambaran pola hingga pewarnaan dan acara berjalan dengan lancar.

Oleh: Kurniawati Surya Ningrum (Anggota KKN MITDR Kel 02)

Redaksi Baladena
Jalan Baru Membangun Bangsa Indonesia

Mengabdi Untuk Desa : KKN UIN Walisongo Ajari Warga Ngadirejo Bermain Rebana

Previous article

Mendapat dengan Memberi (Catatan Perjalanan Menjadi Aktivis HMI)

Next article

You may also like

Comments

Ruang Diskusi

More in News