Jamaah, salah satu kata yang tidak hanya bermakna ketika salat, yaitu salat yang dilakukan bersama-sama, tetapi mempunyai arti lain di luar salat. Salah satunya adalah berjamaah dalam bekerjasama dan sinergitas.
Memahami tentang kata jamaah yang berarti kumpulan atau kebersamaan, Jamaah adalah sesuatu yang dilakukan dengan bersama-sama. Tidak hanya satu atau dua orang yang melakukan, tetapi semua pihak saling membantu satu dengan yang lain. Saling memberi kemanfaatan yang ada pada dirinya kepada orang lain.
Jamaah adalah salah satu faktor kesuksesan seseorang. Sebab, apabila salah satu tidak mahir dalam mengerjakan suatu pekerjaan, maka teman yang lain adalah salah satu kuncinya. Dia memberikan kemampuan yang dimilikinya kepada teman sendiri. Inti dari jamaah adalah memanfaatkan satu sama lain.
“Dia merepotkanku, berarti aku ada” salah satu ungkapan yang bisa kita pahami dalam konsep berjamaah. Apabila seseorang itu direpotkan maka dia ada, atau sering orang-orang sebut “dianggap oleh dia yang merepotkan.” Sebaliknya, wujuduhu kaadamihi. Meskipun dia ada dan terlihat, tetapi seperti tidak ada karena dia tidak pernah dimanfaatkan oleh orang lain (tidak pernah membantu orang lain) sekalipun teman terdekat.
Berbeda dengan berjamaah ketika ujian alias menyontek atau berbagi kunci jawaban. Ini adalah salah satu kesalahpahaman dalam konsep berjamaah. Meskipun dalam berjamaah adalah berbagi kemampuan yang dimiliki, tetapi tidak berlaku dalam hal contek-menyontek. Memang jika melihat manfaat yang didapat dalam hal berjamaah adalah kesuksesan bersama, tetapi beda dengan permasalahan yang seperti ini. Bukannya kesuksesan atau keberhasilan seseorang, tetapi kebodohan yang menjadi sukses pada diri seseorang, na’udzubi Allah.
Berjamaah tidak bisa diterapkan ketika ujian, karena ujian itu ibarat yaumul hisab atau hari perhitungan diri seorang pelajar. Berapa persen kah pelajar bisa menangkap materi yang telah disampaikan. Dari nilai tersebut bisa memperlihatkan kemampuan kita dalam pembelajaran.
Apabila konsep berjamaah tetap diterapkan pada saat ujian, berarti sama saja mengajak pada jurang kebodohan, bukan jurang kesuksesan ataupun keberhasilan. Meskipun dengan berjamaah ketika mengerjakan tugas cepat selesai, tetapi lebih banyak dampak negatifnya bagi pelajar disbanding dengan dampak positif yang didapatkan.
Konsep berjamah yang bisa diterapkan bagi para pelajar ketika forum diskusi dan tanya jawab. Saling bertukar pikiran dengan teman-teman yang lain. Apabila ada bantaian yang tidak tepat, maka teman yang lain bisa memberikan sanggahan dan pendapat, tidak saling menjatuhkan satu sama lain, dan saling membantu satu sama lain.
Konsep berjamaah tidak bisa diterapkan di semua tempat. Salah menerapkan pada tempat yang tidak sesuai, maka bisa berakibat kefatalan pada diri sendiri. Itulah mengapa dalam memahami suatu kata tidak boleh melihat pada satu sisi saja, tetapi harus memahami dari sisi lain juga supaya tepat dalam menerapkannya pula. Wallahu a’lam bi al-Shawab.
Oleh: Hanik As’adah, Mahasiswa Jurusan Muamalah UIN Walisongo Semarang