Selamatkan Lahan Gambut dari Si Jago Merah

Rina Solechah

Lebih dari 11000 orang menderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) akibat dampak kabut asap. Hal tersebut diketahui berdasarkan data Posko Satgas Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan lahan (karhutla) Wilayah Kalimantan Tengah.

Akhir akhir ini Indonesia sedang digemparkan berita kebakaran hutan khususnya di provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan. Sudah dari awal September masyarakat di wilayah tersebut menutup semua ventilasi di rumah mereka karena asap sudah tidak bisa dibendung lagi bahkan sebagian dari mereka harus bolak balik ke rumah sakit karena keluhan sakit tenggorokan, sesak napas, dan mata pedas akibat asap dari kebakaran hutan.

Pemerintah juga sudah mengerahkan 50 helikopter untuk melakukan water bombing guna memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Riau, namun BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) masih kewalahan dalam menanggulanginya.

Jenis tanah pada hutan dan lahan di wilayah tersebut adalah tanah gambut yang mana sangat mudah terbakar dan sulit untuk dipadamakan karena kandungan kaya bahan organik (C-organik > 18%). Bahan organik penyusun tanah gambut terbentuk dari sisa-sisa tanaman yang belum melapuk sempurna karena kondisi lingkungan jenuh air. Sehingga ketika ada api yang membakar di lahan ini maka akan sangat mudah merambat,di samping itu, saat ini sedang ada di musim kemarau dan udara yang kering. Hal tersebut memudahkan terjadinya potensi kebakaran.

Ditambah lagi, maraknya kasus pembalakan, pembakaran guna  pengalihan hutan dan lahan pertanian menjadi lahan perkebunan kelapa sawit yang dilakukan oleh beberapa perusahaan baik dalam negeri atau luar negeri padahal hal ini menyebabkan emisi karbondioksida (CO2) yang sangat besar dan memusnahkan habitat binatang-binatang langka yang terancam punah. Selain itu juga menyebabkan hilangnya fungsi hidrologis lahan gambut dan menyebabkan banjir, Dan yang paling parah adalah menyebabkan banyak korban penyakit ISPA pada masyarakat yang tinggal di dekat wilayah tersebut.

Padahal apabila kita melihat lebih jauh lagi ada banyak sekali manfaat yang dimiliki oleh lahan gambut yaitu di antaranya merupakan penyangga hidrologi yang mana berfungsi sebagai penyimpan air dan pencegah banjir, hal ini dimungkinkan karena gambut memiliki daya memegang air sangat besar yaitu sampai 13 kali bobot keringnya, sehingga ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, gambut akan menyerap sebagian besar air.

Lahan gambut juga berfungsi untuk meminimalkan teremisinya karbon tersimpan yang jumlahnya sangat besar. Selain itu juga untuk melindungi ekosistem yang khas seperti berbagai flora dan fauna yang langka di kawasan yang bersangkutan.  Oleh karenanya, ekosistem ini harus dilindungi agar fungsinya dapat dipertahankan sampai generasi mendatang.

Bahkan apabila dikelola dengan baik dan benar, lahan gambut bisa mendatangkan keuntungan ekonomi dan sekaligus mempertahankan karbon yang tersimpan serta memelihara keanekaragaman hayati. Seperti Pak Arifin, petani di Kalimantan Tengah mampu memproduksi padi 3 sampai 4 ton dari satu hektar areal persawahan dalam sekali panen, kemudian Pak Suroto petani semangka mampu memanen 100 ton buah semangka dari 20 hektar lahannya.

Namun, Melihat dari berbagai permasalahan yang terjadi saat ini pada lahan gambut, maka perlunya untuk menanggulangi kebakaran hutan baik oleh pemerintaha maupun masyarakat sekitar di antaranya dengan cara meninggikan muka air tanah agar ketika ada api yang membakar tidak akan mudah merambat, peningkatan kewaspadaan terhadap api serta pengendalian api apabila terjadi kebakaran.

Di samping itu juga perlunya penguatan  peraturan perundang-undangan, pengawasan penggunaan dan pengelolaan lahan gambut. Sebaiknya juga pemerintah perlu mengadakan sosialisasi untuk masyarakat di sekitar wilayah tersebut mengenai bagaimana cara pengelolaan lahan gambut menjadi lahan yang potensial untuk meningkatkan ekonomi masyarakat tanpa membakar lahan gambut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *