Semarang – Mahasiswa KKN MIT Ke-IX UIN Walisongo di Kecamatan Gajahmungkur ikut berkontribusi menjaga Posko Bencana Alam (PBA) di Kantor Kecamatan Gajahmungkur, Senin (20/01).
Sekertaris Kecamatan Gajahmungkur Agus Satata, SH memberitahukan bahwa daerah Kecamatan Gajahmungkur merupakan daerah yang rawan terjadi bencana. Diantaranya, Kelurahan Gajahmungkur, Lempongsari, dan Petompon.
“Gajahmungkur ini termasuk daerah yang rawan terjadi bencana alam, apalagi musim penghujan saat ini. Itulah alasan kami memgadakan Posko Bencana Alam ini,” papar Agus.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi antarposko yang di Gajahmungkur, Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Gajahmungkur akan menerjunkan dua posko untuk menjaga Posko Bencana Alam. Koordinator KKN ditingkat Kecamatan Gajahmungkur Kodrat Alamsyah menerangkan bahwa masing-masing posko yang akan diterjunkan harus mendelegasikan dua anggota nya.
“Rencananya, kami akan mengutus empat orang untuk menjaga Posko Bencana Alam. Empat orang ini diambil dari dua posko yang telah dijadwalkan. Jadi gambarannya, karena posko KKN yang ada di Gajahmungkur ada tujuh posko, maka masing-masing posko akan mendapatkan jadwal jaga dua kali dalam sepekan,” jelas Mahasiswa Ilmu Falak UIN Walisongo tersebut.
Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Gajahmungkur Suprisno menjelaskan bahwa waktu penjagaan Posko Bencana Alam dimulai pukul 20.00-23.59 WIB, jika tidak terjadi bencana. Sedangkan apabila terjadi bencana, tidak menuntut kemungkinan Mahasiswa KKN akan pulang dini hari. Sebab, Mahasiswa KKN akan ikut terjun ke lokasi terjadi bencana,
“Kalau cuaca cerah, jam 11 atau 12 pulang, tidak apa-apa. Tapi kalau pas ada laporan kejadian bencana,kita ke lokasi dan ini bisa sampai pagi,” ujar Suprisno. (Red/Alam)