KKN UIN Walisongo di Desa Teluk Adakan Workshop Pembuatan Mie Bayam Sehat dan Sabun Cuci Piring Ramah Lingkungan

Baladena.ID

Demak – Mahasiswa KKN MIT IX UIN Walisongo Semarang di Kecamatan Karangawen Desa Teluk mengadakan Workshop pembuatan mie bayam sehat dan sabun cuci piring ramah lingkungan serta pembentukan UMKM Desa Teluk. Agenda ini diadakan pada Ahad (02/20).

Kegiatan workshop ini diselenggarakan dalam dua waktu yang berbeda. Workshop pembuatan mie bayam dan pembuatan sabun cuci piring yang dikoordinir oleh Devisi Ekonomi dan Kewirausahaan. Kegiatan workhsop ini dengan ibu PKK dan Dawis berkisar lebih dari 40 orang dan sangat banyak mendapatkan apresiasi karena di desa Teluk tersebut sama sekali tidak memiliki kelompok atau kemunitas baik skala kecil dalam pengembangan keterampilan pembuatan produk berbasis lokal.

Bu Heny selaku Bu Lurah sangat gembira karena anak-anak KKN sangat semangat dan tidak mudah menyerah dalam memberdayakan masyarakat teluk terutama di sektor kewirausahaan, harapannya dengan adanya sosialisasi ini mampu melahirkan wirausahan/wirasahati yang mampu menciptakan setidaknya lapangan kerja bagi masyarakat Teluk yang notabene adalah petani, buruh, dan masih banyak pengangguran.

“Harus diketahui, Desa Teluk sudah setahun ini tidak diisi oleh anak-anak KKN darimanapun, terakhir adalah pada tahun 2017 akhir, oleh karena itu ada harapan besar yang saya harapkan dipundak anak-anak KKN, salah satunya di bidang kewirausahaan. Kemarin TIM KKN Desa Teluk telah melaksanakan sosialisasi pembuatan mie bayam sekaligus menyertai hasil dari pembuatan mie bayam dengan memasaknya lalu dijadikan percobaan dan sekarang telah usai juga pembuatan sabun cuci piring ramah lingkungan, ibu-ibu sangat antusias dan semangat sehingga saya ikut senang dalam hal ini, harapannya setelah ini, banyak yang mampu membuat sabundan mie bayam sehingga lebih ekonomis dan bisa membantu pemasukan dari ibu-ibu di desa ini,” papar Bu Heny.

Harapan yang tinggi disematkan pada anak-anak KKN harus bisa diimplementasikan sesuai dengan harapan masyarakat Teluk sehingga hasil yang diterimamasyarakat tidak bersifat sementara melainkan ada keberlangsungan atau kontinuitas keilmuan dan keterampilan. Dan Dalam sosialisasi dibidang kewirausahaan ini tim KKN juga menawarkan untuk pembentukan komunitas pegiat pembuatan produk-produk baik itu makanan maupun yang berbasis kimia yang pastinya sangat ergonomis, aman dan sangat aman.

“Pembuatan mie bayam sehat yang kita sosialisasikan kepada ibu PKK dan Dawis sangat diapresiasi dan antusiasme ibu-ibu dalam mengamati cara pembuatan mie bayam. Harapannya setelah workshop ini, ibu-ibu berkeinginan mencoba membuat kembali dengan varian mie bayam berbasis organik bukan hanya dari bayam melainkan dari lainnya juga sehingga dapat memberikan keringanan ekonomi keluarga dan keterampilan tersendiri yang sejatinya sangat bermanfaat bagi mereka,” tutur Liada selaku koordinator divisi ekonomi dan kewirausahaan.

Hal ini juga senada dengan workshop pembuatan sabun cuci tangan ramah lingkungan yang digelar anak KKN, mendapat apresiasi dan bergejolaknya minat ibu-ibu dalam meminta diajarkan dalam pembuatan sabun tersebut. Perlahan tapi pasti, dengan sabar tim KKN mendeklarasikan cara pembuatan sabun cuci piring ramah lingkungan di depan ibu-ibu dawis dan pkk.

“Saya sebelumnya tidak melihat masyarakat manapun yang lebih antusias dalam workshop pembuatan sabun cuci piring ramah lingkungan, memang masih banyak pemikiran primordial yang masih mengatakan bahwasanya buat apa capek-capek bikin sabun,  di market atau warung kecil harga sabun sudah sangat murah dan terjamin aman. Tetapi sejatinya substansi yang ingin kita ajarkan adalah bahwa dengan mengetahui ilmu pembuatan sabun cuci piring ramah lingkungan ini mampu memberikan pengetahuan dan harapannya bisa diimplementasikan sebagai bentuk pengetahuan tambahan dan bisa menjadi tambahan pemasukan keuangan keluarga. Selain daripada itu, kita juga menawarkan cara-cara pembuatan produk kimia lainnya yang bisa dipasarkan atau dijual kepada masyarakat lainnya yang harganya lebih ekonomis daripada pasaran dan tentunya aman seperti sabun cuci tangan, karbol, pewangi laundry, freshcare dan lain-lain, serta cara-cara mekanisme menentukan harga jual dipasaran, semua akan kita ajarkan, tetapi jikalau ibu-ibu mau membentuk komunitas yang sudah kita tawarkan sebelumnya,” pungkas Wahyudi Hasibuan selaku divisi Ekonomi dan Kewirausahaan. (Editor: Wahyudi Hasibuan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *