Daerah  

Fajar Siap Nahkodai BMC Walisongo

Semarang – Kongres Bidikmisi Community (BMC) Walisongo UIN Walisongo Semarang telah usai. Selama pelaksaan tersebut, banyak pikiran dan tenaga yang tercurahkan. Adu argumen dan bantahan tidak terelakan. Walau demikian hal ini terjadi semata-mata karena besarnya keinginan untuk memperbaiki kepengurusan BMC di periode mendatang.

Kemarin (22/12/19), Selepas pembahasan GBHO (Garis Besar Haluan Organisasi) dilaksanakanlah pemilihan Ketua Umum BMC untuk periode selanjutnya melalui musyawarah.

Dan terpilihlah sudara Muhammad Fajar Kurniawan sebagai Ketua Umum BMC Walisongo periode 2020.

Selepas terpilih Fajar mengaku merasa sedih sekaligus senang.

“Perasaan saya campur aduk. Pertama saya senang karena terpilih jadi ketua. Kedua takut, takut terlena dengan kesenangan semu dan karena itu juga saya harus mengemban amanah sebagai ketum dengan baik,” ujarnya kepada reporter Baladena.id saat dihubungi via Whatsapp.

Fajar pun mengatakan bahwa akan melakukan upaya terbaik untuk mahasiswa Bidikmisi dengan mewujudkan target-target terencana.

“Untuk capaian di periode mendatang. Pertama, seperti yang saya utarakan dalam visi misi saya yaitu mewujudkan mahasiswa Bidikmisi menjadi aktif, kreatif, dan kompak serta memiliki kesadaran bahwa Bidikmisi Community ini sebagai wadah bagi mahasiswa Bidikmisi.”

“Selanjutnya untuk mewujudkan kesadaran itu, maka kami akan mengadakan kegiatan yang dapat mengakrabkan antar mahasiswa Bidikmisi. Karena menurut saya BMC ini merupakan organisasi terbesar, namun saking besarnya dan saking banyaknya anggota justru kurang mengenal BMC itu sendiri,” imbuhnya.

Selain itu, Ketua Umum BMC periode 2019 Muhammad Ulil Albab menanggapi terkait Kongres kemarin.

Alhamdulillah, semua bisa berjalan dengan lancar. Saya sangat senang dengan kinerja seluruh panitia yang kompak. Namun sangat disayangkan, masih ada beberapa pengurus sendiri yang tidak hadir dalam kegiatan Kongres.”

“Mengenai terpilihnya saudara Fajar menurut saya ya memang itu sebenarnya sudah kehendak semua peserta sidang. Tentunya mereka memilih saudara Fajar dengan pertimbangan yang matang. Karena sebelum dipilh ada beberapa mekanisme; pengusulan nama bakal calon, penjaringan sesuai persyaratan, kalau lolos lanjut penyampaian kesiapan diri serta visi misi, dan terakhir proses pemunguan suara”, ucap Ulil.

Terakhir Ulil berharap BMC periode mendatang jauh lebih baik. “Harapannya semoga ke depan, BMC Walisongo bisa menjadi lebih baik lagi. Apa yang belum terealisasikan di kepengurusan lalu, bisa di perbaiki di kepengurusan mendatang. Yang paling pening, kepengurusan BMC Walisongo bisa menjadi wadah bagi mahasiswa Bidikmisi untuk menambah pengalaman dalam berorganisasi serta prestasi yang memang bisa menjadi tujuan utama dari adanya Bidikmisi,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *