Teks asli al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad saw. berbahasa Arab. Sebab, keduanya hadir di Arab. Agar audiens pertamanya bisa memahami dengan baik, maka para utusan Allah diutus dengan bahasa kaumnya. Ditambah lagi dengan kitab-kitab yang ditulis oleh para ulama’ besar, sebagian besarnya juga menggunakan bahasa Arab.
Namun, Islam bukan hanya untuk orang Arab, melainkan juga untuk orang-orang non-Arab (‘ajam). Ini yang kemudian sering kali menimbulkan persoalan. Sebab, untuk memahami Islam, tidak mungkin jika tidak mengetahui bahasa Arab.
Karena itulah, berbagai upaya dilakukan untuk menemukan cara agar seluruh umat Islam, di berbagai penjuru dunia, bisa memahami bahasa Arab. Sekolah Alam Planet NUFO menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa kedua setelah bahasa Indonesia yang merupakan bahasa Ibu. Setelah bahasa Arab dikuasai dengan baik, para santri baru belajar untuk menguasai bahasa Inggris yang secara gramatikal jauh lebih sederhana dibandingkan bahasa Arab. Prinsip yang digunakan adalah apabila menguasai bahasa Arab, maka menguasai bahasa Inggris akan jauh lebih mudah.
Pembelajaran bahasa Arab di Sekolah Alam Planet NUFO dilakukan dengan langsung membaca al-Qur’an dengan metode yang sering disebut dengan “metode utawi iku”. Ini adalah sebuah metode yang awalnya menggunakan bahasa pengantar bahasa Jawa. Namun, ternyata metode ini juga bisa dipadukan dalam bahasa pengantar bahasa Indonesia. Metode ini menekankan agar para santri langsung mempraktekkan mengi’rab kata-kata dalam ayat-ayat al-Qur’an. Dengan cara ini, para santri sesungguhnya telah belajar setidaknya dua hal dalam satu waktu, yaitu: bahasa Arab dan sekaligus juga paradigma Islam.
Cara ini, saat ini menjadi makin mudah secara teknis, karena sudah ada al-Qur’an terjemah per kata. Namun, al-Qur’an terjemah per kata ini hanya digunakan pada paling lama sebulan pertama masa belajar. Setelah maksimal sebulan, para santri harus sudah bisa mengartikan tanpa ketergantungan kepada al-Qur’an terjemah per kata itu.
Setelah mereka memahami struktur kalimat, mereka akan diwajibkan untuk menghafalkan makna seluruh kosa kata dalam al-Qur’an. Dan itu menjadi perkara sangat mudah, karena santri sudah menguasai ilmu sharaf atau tashrif. Sebab, 77.439 kata dalam al-Qur’an sesungguhnya berasal dari hanya 2728 kata dasar saja. Sebagai analog simpel dalam bahasa Inggris, jika santri sudah mengerti makna go, dia juga akan tahu makna going, went, dan gone.
Jadi, dengan secara konsisten menghafalkan minimal 10 kata saja perhari, maka tidak sampai setahun, santri akan menguasai seluruh kata dalam al-Qur’an.
Penguasaan makna kata ini akan memudahkan untuk memaknai. Dan itu juga bisa dijadikan sebagai kamus untuk membaca kitab-kitab kuning. Dengan langsung mempraktekkan, kemudian langsung ada penjelasan dari para ustadz/ah tentang kata-kata atau huruf yang memiliki fungsi-fungsi khusus, lalu terus melakukan pengulangan secara istiqamah, maka dalam waktu tidak sampai setengah tahun, para santri belia itu sudah bisa memahami kitab-kitab gundul.
Di antara contohnya adalah Aisya. Puteri Direktur Utama PT. RBSJ itu belajar mulai dari tashrif. Siswi SMP kelas I itu telah mampu memaknai ayat-ayat al-Qur’an lengkap dengan i’rabnya. Aisya tidak sendiri, ada Lia dan Ria yang merupakan anak petani kecil biasa. Ketiganya, pada semester I kelas I SMP Alam Planet NUFO telah menghafal 6 juz.
Diharapkan, penguasaan yang lebih baik kepada pemaknaan al-Qur’an, akan membuat para santri makin menikmati proses menghafalkan al-Qur’an dan muraja’ah (mengulang) setiap hari. Sebab, setiap kali mengulangi membaca al-Qur’an, akan ada wawasan baru yang lebih luas, sehingga al-Qur’an terasa makin mengasikkan.
Sekolah Alam Planet NUFO sangat cocok bagi anak-anak yang memiliki keinginan untuk menghafalkan al-Qur’an dan memiliki cita-cita menjadi profesional. Sebab, sekolah ini, memang dididiriman untuk melahirkan generasi baru muslim intelektual profesional. (AH)
