Sekolah Alam Paling Keren di Rembang

Tantangan Guru dalam Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid – 19
Baladena.ID

Banyak sekolah justru menjadi momok bagi anak. Sebagian mereka bahkan menganggap sekolah tak ubahnya penjara. Bukan hanya tubuh mereka yang dibatasi oleh pagar ditambah tembok kelas bersegi empat, tetapi jiwa mereka terasa terampas.

Belum lagi beban yang bernama PR yang walaupun telah dilarang, tetapi faktanya tetap saja ada dan menyusahkan banyak orang. Sudah begitu, kadang-kadang tidak relevan, bahkan antara pertanyaan dengan jawaban.

Karena itulah, muncul inisiatif untuk membuat sekolah yang membuat jiwa anak menjadi merdeka dengan mendirikan sekolah di alam terbuka. Di antara yang terlihat paling luar biasa adalah Sekolah Alam Planet NUFO (Nurul Furqon) di Desa Mlagen, Pamotan, Rembang, Jateng.

Apa yang menyebabkan sekolah alam ini menjadi paling istimewa?

Pertama, guru berpendidikan pascasarjana. Sekolah ini didirikan atas kesadaran bahwa masalah utama pendidikan di Indonesia adalah kualitas guru.

Sebagus apa pun kurikulum, sebanyak apa pun fasilitas yang tersedia, jika gurunya tidak berkualitas, maka proses pendidikan akal gagal, bahkan bisa gagal total. Sebab, memang sekolah bisa tanpa gedung, tetapi tidak bisa tanpa guru. Sekolah bisa saja tanpa fasilitas, tetapi tidak bisa dengan guru yang logikanya sering keliru, kalimat yang dibuat membingungkan karena subjek, predikat, dan objeknya tidak benar.

Anak-anak usia belia membutuhkan pendampingan yang tepat agar bisa bertanya dan juga terutama mendapatkan motivasi untuk mengoptimalkan potensi. Fasilitas pendidikan sesungguhnya terhampar di alam semesta. Faktor guru inilah yang menyebabkan biaya operasional menjadi lebih mahal. Sebab, para guru adalah lulusan S1 yang langsung melanjutkan studi S2, dan bahkan ada yang S3. Dan mereka adalah SDM terpilih. Bahkan di antaranya adalah lulusan terbaik.

Para guru masih berusia sangat muda dengan semangat yang menyala. Walaupun demikian, sekolah ini tidak pernah mengajukan bantuan kepada pemerintah atau donatur. Penyelenggaraannya benar-benar mandiri sehingga bebas intervensi.

Kedua, seluruh proses pendidikannya dilakukan dengan bermain. Kalau anda datang ke Sekolah Alam Planet NUFO, anda akan melihat barang-barang aneh. Tidak hanya ayunan yang berjumlah sangat banyak, tetapi juga gazebo-gazebo dengan berbagai bentuk, bahkan ada yang meyerupai rumah orang Papua, juga kapal yang mestinya hanya ada di laut, tetapi itu ada di halaman depan.

Ternyata benda-benda itu menjadi tempat para murid belajar dengan suasana sangat riang. Gazebo digunakan sebagai tempat mengajar dengan rasio guru 1:4 maksimal 1:5. Ini melampaui rasio guru:muri di Finlandia, negara yang dikenal paling maju dalam bidang pendidikan disebabkan jumlah gurunya paling banyak.

Selain itu, asramanya juga sangat berbeda. Jika biasanya para murid atau santri tinggal di asrama dengan kamar berbentuk kubus, di Planet NUFO ada kamar-kamar berbentuk gorong-gorong yang didesain sangat menarik.

Ketiga, memberlakukan pembelajaran dengan metode mentor sebaya. Guru memberikan kesempatan kepada para murid yang paling cepat menguasai pelajaran untuk mengajar teman lainnya secara berulang-ulang. Dengan cara ini, tidak ada murid ketinggalan pelajaran dan yang mengajar makin mahir dalam penguasaan.

Keempat, terdapat berbagai jenis tanaman dan binatang yang ternyata semuanya memiliki tujuan dan filosofi. Di antaranya: Jika ingin sejahtera harian, maka tanamlah sayuran. Jika ingin sejahtera mingguan, maka tanamlah pisang. Jika ingin sejahtera bulanan, maka tanamlah ubi. Jika ingin sejahtera tahunan, maka tanamlah tebu. Jika ingin sejahtera puluhan tahun, maka tanamlah jati. Dan jika ingin sejahtera selamanya, dunia dan akhirat, maka tanamlah SDM yang beriptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan berimtak (iman dan takwa).

Hewan, terutama kambing digunakan sebagai sarana melatih kualitas kepemimpinan berdasar hadits: “Tidaklah Allah mengutus seorang nabi, kecuali dia menggembala kambing”. Dengan semua itu, para murid dilatih kemandirian agar siap untuk hidup mandiri dan menjadi pemimpin di masa depan.

Kelima, menerima siswa dari semua kalangan, baik Muhammadiyah, NU, Persis, maupun yang tidak berafiliasi dengan organisasi apa pun; baik kaya maupun miskin dengan prinsip subsidi silang. Sebab, sekolah alam ini didirikan oleh para pendiri yang berpikiran sangat terbuka.

Selain itu, sekolah ini menerima murid yang bahkan baru belajar dari nol, terutama urusan agama. Yang terpenting memiliki semangat untuk belajar dan mengembangkan diri. Sekolah ini berprinsip karena telah membuktikan bahwa semua anak adalah unik karena potensi dan pembawaannya yang berbeda.

Dengan penanganan yang intensif, mereka akan bisa berkembang dari titik yang berbeda tetapi kemudian mampu bersama untuk saling melengkapi. Di antara contohnya, yang masuk dengan kemampuan yang sudah baik dalam membaca al-Qur’an bisa langsung ditangani untuk memahami arti dan menghafalkan al-Qur’an.

Sedangkan yang masih terbata-bata atau baru belajar membaca, langsung diajari dan hanya dalam beberapa bulan saja sudah bisa lancar membaca al-Qur’an.

Keenam, memiliki proyek ambisius untuk mereintegrasi saintek ke dalam Islam dengan menjadikan hafalan al-Qur’an sebagai dasar. Para murid dipandu dengan metode yang sudah teruji agar berhasil menghafalkan al-Qur’an dengan salah satu prasyarat mengerti artinya.

Di sekolah alam ini, metode menghafalkan al-Qur’an tergolong paling saintifik. Di antara basisnya adalah penguasaan arti. Jika mengerti artinya, maka akan mudah menghafalkannya. Sebaliknya, jika tidak mengerti artinya, maka akan sulit menghafalkannya.

Silakan coba hafalkan kalimat ini: “Saya akan memasukkan anak saya ke Sekolah Alam Planet NUFO”. Sekali langsung hafal bukan? Coba yang ini: “Ibis redibis numquam peribis in armis”. Anda butuh berkali-kali pengulangan bukan?

Berdasarkan data, untuk bisa hafal kalimat kedua, perlu pengulangan sampai tujuh kali. Padahal jumlah kata dalam kalimat itu lebih sedikit. Itulah sebab, menghafal harus dilakukan dengan mengerti artinya.

Di samping itu, menghafal tanpa tahu arti lebih cepat terlupa. Dan untuk apa? Ekstremnya, bisa mirip burung beo yang mengeluarkan kalimat, tapi tidak mengerti maksudnya. Inilah yang menyebabkan proses hafalan al-Qur’an di Sekolah Alam Planet NUFO menjadi lebih cepat.

Anda penasaran? Datang saja ke lokasinya di sebelah timur Desa Mlagen, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Siapkan anak agar masuk Planet NUFO bisa langsung menghafalkan al-Qur’an. [MN].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *